37
3.5.2 Model Regresi Data Panel
Menurut Pratomo dan Hidayat 2007, pada umumnya data panel digunakan dalam penelitian karena berbagai alasan, salah satunya adalah karena
keterbatasan jumlah tahun pengamatan. Oleh karena itu, dengan menggunakan data panel maka hasil penelitian akan lebih baik karena ketersediaan data akan
menjadi sangat banyak. Model regresi data panel adalah pengabungan antara model data cross
section dengan model data time series. Dalam mengestimasi parameter dari
persamaan dengan data panel. Menurut Pratomo dan Hidayat 2007:167, maka dapat dibuat tiga model persamaan, yakni :
1. Ordinay Least Square OLS
Metode ini sama seperti model regresi yang telah dijelaskan pada bagian awal. Data cross section dan data time series digabungkan dalam
bentuk pool data. Kemudian data tersebut diregresikan dengan metode OLS, penggunaan estimasi dengan metode ini tidak realistis. Misalkan
kita ingin menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah daerah terhadap pertumbuhan daerah. Dengan menggunakan OLS maka kita
akan memeroleh nilai intercept dan koefisien parameter yang konstan untuk seluruh daerah. Apakah mungkin setiap daerah memiliki
intercept
yang sama? Oleh karena itu, penggunaan dua metode lainnya yakni Fixed Effect Model dan Random Effect Model lebih baik.
2. Fixed Effect Model FEM
Model ini memiliki intercept persamaan yang tidak konstan atau terdapat perbedaan pada setiap individu data cross section. Sementara
itu, slope koefisien dari regresi tidak berbeda pada setiap individu dan waktu.
3. Random Effect Model REM
Pada model ini, perbedaan antar individu terdapat di error term dari persamaan. Model ini memperhitungkan bahwa error term mungkin
berkorelasi sepanjang time series dan cross section.
Dari ketiga model tersebut, hanya ada dua metode yang sesuai untuk data panel karena metode OLS tidak realistis untuk digunakan. Kedua model tersebut
mempunyai keunggulannya masing-masing, dengan demikian penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
38 menggunakan metode FEM karena metode ini mempunyai keunggulan dalam
membedakan efek individual dan efek waktu, selain itu FEM tidak perlu mengasumsikan bahwa komponen error tidak berkorelasi dengan variabel bebas.
Untuk mengetahui pengaruh bid-ask spread, market value dan variance return
terhadap holding period saham biasa di sektor pertambangan, maka digunakan model regresi fixed effect dengan fungsi sebagai berikut:
��
= �
��
+ �
��
+ �
��
+ µ
Di mana: Y
it
= Holding Period
�
= Intercept � , � , � = Koefisien Regresi
= Bid-Ask Spread = Market Value
= Variance Return i
= Jenis Perusahaan t
= Waktu = Term of error
3.5.3 Uji Hausman
Uji Hausman merupakan pengujian metode regresi untuk mengetahui metode mana yang baik untuk digunakan dalam penelitian Pratomo dan Hidayat,
2007. Hal ini dapat dillihat dari signifikansi nilai chi square-nya dengan hipotesis sebagai berikut :
H0 : Model Random Effect H1 : Model Fixed Effect
Apabila nilai chi square-nya tidak signifikan pada tingkat signifikansi 1, 5 dan 10 maka H0 diterima artinya metode yang digunakan adalah metode
random effect dan sebaliknya apabila nilai chi square-nya signifikan pada tingkat
Universitas Sumatera Utara
39 signifikansi 1, 5 dan 10 maka H1 diterima, dengan demikian metode yang
digunakan adalah metode fixed effect.
3.6 Uji Asumsi Klasik