f. Prob. Hasil Model Estimasi Analisis Pembahasan

54

4.3.1 Hasil Uji Hausman

Uji Hausman merupakan pengujian metode regresi untuk mengetahui metode mana yang baik untuk digunakan dalam penelitian Pratomo dan Hidayat, 2007. Hasil pengujian hausman dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.2 Uji Hausman Redundant Fixed Effects Tests Effects Test Statistic

d.f. Prob.

Cross-section F 2.655648 9, 17 0.0396 Cross-section Chi-square 26.338113 9 0.0018 Correlated Random Effects Effects Test Statistic

d.f. Prob.

Cross-section random 0.000000 3 1.0000 Sumber: Eviews 7 setelah diolah Berdasarkan hasil uji Hausman yang dilakukan, diperoleh nilai chi square pada redundant fixed effect 26.338113 dan probabilitas 0.0018 signifikan pada tingkat signifikansi 5 sementara nilai chi square pada correlated random effects 0.00000 dan probabilitas 1.0000 tidak signifikan pada tingkat signifikansi 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya model yang sesuai untuk penelitian ini adalah fixed effect model.

4.3.2 Analisis Regresi Data Panel

Interpretasi hasil estimasi dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diperoleh dari data statistik yang dihasilkan melalui proses estimasi. Secara matematis model regresi linier berganda yang digunakan adalah: Y it = � + � �� + � �� + � �� + µ Universitas Sumatera Utara 55 Kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk: LnYit = � + � �� + � �� + � �� + µ Transformasi model dilakukan ke dalam bentuk natural logarithm untuk mengurangi efek skewness yang tajam pada data mentah sehingga nilai dari masing-masing variabel menjadi normal. Secara rinci hasil output yang diperoleh dari hasil estimasi dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.3 Koefisien Variabel Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C - 3.490013 0.457275 -7.632200 0.0000 SPREAD? 0.223157 0.182500 1.222783 0.2381 MV? 0.633251 0.446744 1.417483 0.1744 VR? - 0.382905 0.053069 -7.215280 0.0000 Sumber: eviews 7 setelah diolah

4.4 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

4.4.1 Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolineritas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyi korelasi antar variabel bebas Independent variable. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang tinggi , umumnya diatas 0.90 maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Hasil estimasi menunjukkan nilai R- squared yang tidak terlalu tinggi sebesar 0.651493 selain itu nilai t-statistik signifikan pada tingkat kepercayaan 5 dan semua variabel memiliki arah sesuai dengan teori. Hasil dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam estimasi persamaan tersebut tidak terdapat multikolinieritas. Universitas Sumatera Utara 56

4.4.2 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji normal atau tidaknya faktor peganggu. Hasil uji nomalitas dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.4 Uji Normalitas Holding Period Bid-Ask Spread Market Value Variance Return Jarque-Bera 0.353235 1.201563 2.036564 3.181335 Probability 0.838100 0.548383 0.361215 0.203790 Sumber : Eviews 7 setelah diolah Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan , diperoleh nilai probability variabel holding period sebesar 0.838100, nilai probability variabel bid-ask spread sebesar 0.548383, nilai probability variabel market value sebesar 0.361215 dan nilai probability variabel variance return sebesar 0.203790 , dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesemua variabel memiliki nilai probability 0.05, artinya data berdistribusi normal.

4.4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas

Dalam penelitian ini estimasi yang dilakukan pada model persamaan menggunakan metode Coeficient Covariance Method - White Cross Section, sehingga hasil yang diperoleh terbebas dari heterokedastisitas.

4.4.4 Hasil Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan peganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Hipotesis pengambilan keputusan untuk menguji autokorelasi yang terdapat dalam model persamaan dapat dilihat sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 57 H : Tidak terdapat Autokorelasi H 1 : Terdapat Autokorelasi Pengambilan keputusan uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.5 Pengambilan Keputusan Aurokorelasi Nilai DW hasil estimasi model regresi Kesimpulan 4 – � � DW 4 Tolak H 1 tidak terdapat autokorelasi 4 – � � DW 4 – � � Tidak ada kesimpulan 2 DW 4 – � � Terima H � � DW 2 Terima H � � DW � � Tidak ada kesimpulan 0 DW � � Terima H 1 Terdapat autokorelasi Hasil estimasi yang diperoleh menunjukan nilai DW sebesar 2.920307, dimana k = 3, n = 30 maka DW L = 1.21 dan DW U = 1.65 maka pengambilan keputusan autokorelasi dapat dijelaskan dengan tabel pengujian autokorelasi sebagai berikut: Gambar 4.1 Pengambilan keputusan Autokorelasi Universitas Sumatera Utara 58 Dari tabel pengujian autokorelasi diatas dapat disimpulkan bahwa nilai Durbin Watson terletak pada 4 – 1.21 2.920307 4 sehingga H1 ditolak dan H0 diterima yang artinya dalam persamaan regresi ini tidak terdapat autokorelasi.

4.5 Hasil Model Estimasi

Berdasarkan hasil regresi data panel dengan menggunakan program Eviews 7 maka diperoleh model persamaan sebagai berikut: �� = − . + . �� + . �� − . �� Adapun interpretasi dari hasil estimasi yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bid-Ask Spread Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa bahwa nilai koefisien variabel bid-ask spread menunjukan 0.223157 memiliki pengaruh positif terhadap holding period saham. Hal ini berarti apabila bid-ask spread saham perusahaan sektor pertambangan mengalami peningkatan 1 satuan maka akan mendorong terjadinya peningkatan holding period saham perusahaan sektor pertambangan sebesar 0.22 satuan. 2. Variabel Market Value Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa bahwa nilai koefisien variabel market value menunjukan 0.633251 memiliki pengaruh positif terhadap holding period saham. Hal ini berarti apabila market value saham perusahaan sektor pertambangan mengalami peningkatan 1 satuan maka akan mendorong terjadinya peningkatan holding period saham perusahaan sektor pertambangan sebesar 0.63 satuan. Universitas Sumatera Utara 59 3. Variabel Variance Return Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa bahwa nilai koefisien variabel variance return menunjukan -0.382905 memiliki pengaruh negatif terhadap holding period saham. Hal ini berarti apabila variance return saham perusahaan sektor pertambangan mengalami peningkatan 1 satuan maka akan mendorong terjadinya penurunan holding period saham perusahaan sektor pertambangan sebesar 0.38 satuan.

4.6 Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit

4.6.1 Koefisien Determinasi R-squared

Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh dengan menggunakan program eviews 7, diperoleh nilai Koefisien Determinasi R² sebesar 0.651493 yang berarti secara keseluruhan variabel bebas bid-ask spread, market value dan variance return yang ada dalam persamaan tersebut hanya mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikat holding period saham sebesar 65.15 dan sisanya 34,85 dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam model persamaan tersebut.

4.6.2 Hasil Uji F – Statistik

Pada dasarnya, uji F-statistik dilakukan untuk menguji apakah secara bersama-sama semua variabel bebas yang digunakan mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Berikut ini merupakan pengujian signifikansi F- statistik yang dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Universitas Sumatera Utara 60 Untuk menguji F-statistik dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. H : β 1 = β 2 = β 3 = 0, artinya secara bersama-sama variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. 2. H a : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ 0, artinya secara bersama-sama variabel bebas mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Dari pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan: 1. H diterima dan Ha ditolak apabila nilai probability F-stat α 5, artinya Artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 2. Ha diterima dan H ditolak apabila nilai probability F-stat α 5. Artinya variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai F-statistik sebesar 2.648294 dengan nilai probability sebesar 0.032779. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai probability F-stat sebesar 0.032779 0.05 , maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti secara bersama-sama variabel bebas bid-ask spread, market value dan variance return yang dipergunakan dalam model persamaan tersebut mempengaruhi secara signifikan terhadap holding period saham sektor pertambangan pada tingkat kepercayaan 95 persen. Universitas Sumatera Utara 61

4.6.3 Hasil Uji T – Statistik

Uji t-statistik dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas secara simultan signifikan mempengaruhi variabel terikat, dengan menganggap variabel bebas lain adalah konstan. Berikut ini merupakan pengujian signifikansi t-statistik masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. 1. Bid-Ask Spread Hipotesis dalam pengujian t-statistik untuk variabel bid-ask spread adalah sebagai berikut: a. H : β 1 = 0, variabel bebas secara individu tidak mempengaruhi variabel terikat dengan signifikan. b. Ha : β 1 ≠ 0, variabel bebas secara individu mempengaruhi variabel terikat dengan signifikan. Dari pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan: a. H diterima dan Ha ditolak apabila nilai t-hitung t-tabel. Artinya variabel bebas secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. b. Ha diterima dan H ditolak apabila nilai t-hitung t-tabel. Artinya variabel bebas secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai t-statistik untuk variabel bid-ask spread adalah sebesar 1.222783 dan nilai df = n – k – 1 = 30 – 3 – 1 = 26 maka diperoleh nilai t-tabel 2.056 pada α 5. Untuk mengambil Universitas Sumatera Utara 62 kesimpulan uji signifikansi, maka dapat dilihat melalui kurva dua ekor dibawah ini. Gambar 4.2 Uji T – Statisktik terhadap Bid-Ask Spread Dengan demikian dapat disimpulkan nilai t-statistik bid-ask spread 1.222783 2.056 maka dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel bid-ask spread memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap holding period saham sektor pertambangan pada tingkat kepercayaan 95 persen. 2. Market Value Hipotesis dalam pengujian t-statistik untuk variabel market value adalah sebagai berikut: a. H : β 1 = 0, variabel bebas secara individu tidak mempengaruhi variabel terikat dengan signifikan. b. Ha : β 1 ≠ 0, variabel bebas secara individu mempengaruhi variabel terikat dengan signifikan. Dari pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan: Universitas Sumatera Utara 63 a. H diterima dan Ha ditolak apabila nilai t-hitung t-tabel. Artinya variabel bebas secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. b. Ha diterima dan H ditolak apabila nilai nilai t-hitung t-tabel. Artinya variabel bebas secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai t-statistik untuk variabel market value adalah sebesar 1.417483 dan nilai df = n – k – 1 = 30 – 3 – 1 = 26 maka diperoleh nilai t-tabel 2.056 pada α 5. Untuk mengambil kesimpulan uji signifikansi, maka dapat dilihat melalui kurva dua ekor dibawah ini. Gambar 4.3 Uji T – Statisktik terhadap Market Value Dengan demikian dapat disimpulkan nilai t-statistik market value 1.417483 2.056 maka dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel market value memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap holding period saham sektor pertambangan pada tingkat kepercayaan 95 persen. Universitas Sumatera Utara 64 3. Variance Return Hipotesis dalam pengujian t-statistik untuk variabel variance return adalah sebagai berikut: a. H : β 1 = 0, variabel bebas secara individu tidak mempengaruhi variabel terikat dengan signifikan. b. Ha : β 1 ≠ 0, variabel bebas secara individu mempengaruhi variabel terikat dengan signifikan. Dari pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan: a. H diterima dan Ha ditolak apabila nilai t-hitung t-tabel. Artinya variabel bebas secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. b. Ha diterima dan H ditolak apabila nilai t-hitung t-tabel Artinya variabel bebas secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai t-statistik untuk variabel variance return adalah sebesar -7.215280 dan nilai df = n – k – 1 = 30 – 3 – 1 = 26 maka diperoleh nilai t-tabel 2.056 pada α 5. Untuk mengambil kesimpulan uji signifikansi, maka dapat dilihat melalui kurva dua ekor dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 65 Gambar 4.4 Uji T – Statisktik terhadap Variance Return Dengan demikian dapat disimpulkan nilai t-statistik variance return -7.215280 2.056 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel variance return memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap holding period saham sektor pertambangan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

4.7 Analisis Pembahasan

Dari keseluruhan estimasi yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa bid-ask spread memiliki pengaruh yang positif terhadap holding period saham, meskipun bid-ask spread tidak berpengaruh secara signifikan terhadap holding period saham biasa sektor pertambangan. Nilai bid-ask spread yang positif terhadap holding period saham sektor pertambangan pada periode 2009 sampai 2011, menunjukkan bahwa investor akan cenderung menahan saham lebih lama apabila saham tersebut memiliki bid-ask spread yang tinggi. Hal ini dikarenakan semakin tingginya bid-ask spread maka akan semakin besar keuntungan yang akan diperoleh dari saham tersebut. Oleh karena itu semakin besar perbedaan spread antara ask dan bid maka investor akan cenderung untuk menahan saham tersebut lebih lama. Universitas Sumatera Utara 66 Namun hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa bid-ask spread tidak secara signifikan berpengaruh terhadap holding period saham dan ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Atkins dan Dyl 1997, Hal ini dikarenakan data observasi yang diteliti memiliki kondisi yang berbeda dari NYSX dengan BEI khususnya perusahaaan sektor pertambangan. NYSX memiliki informasi yang lebih cepat sehingga investor dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai spread. Selain itu sebagian besar investor di BEI sektor pertambangan memiliki motivasi jangka pendek untuk mendapatkan capital gain sehingga dengan informasi yang terbatas mereka sering membeli dan menjual saham. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Dian Anita Nuswantara dan Yane Kartikasari 2005 bahwa bid-ask spread mempunyai pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap holding period saham Berdasarkan hasil estimasi yang diiperoleh juga diketahui bahwa market value mempunyai pengaruh yang positif terhadap holding period, meskipun variabel tersebut tidak secara signifikan berpengaruh terhadap holding period saham biasa sektor pertambangan. Nilai market value yang positif terhadap holding period saham sektor pertambangan pada periode 2009 sampai 2011, menunjukkan bahwa investor akan menahan saham lebih lama pada perusahaan yang memiliki market value yang besar. Market value menunjukkan ukuran perusahaan , dimana semakin besar market value maka akan semakin perusahaan tersebut, artinya perusahaan tersebut memiliki kinerja yang lebih baik untuk menghasilkan laba, laba yang meningkat Universitas Sumatera Utara 67 akan menyebabkan harga saham yang semakin meningkat , hal ini mencerminkan profitabilitas suatu perusahaan. Oleh karena itu investor akan menahan saham lebih lama untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa variabel market value tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap holding period saham dikarenakan adanya beberapa perusahaan sektor pertambangan yang melakukan penambahan jumlah saham yang baru dalam jumlah yang besar sehingga mempengaruhi nilai pasar saham. Penambahan saham baru tidak selalu direspon positif, karena hal tersebut juga dapat direspon negatif oleh investor yang menganggap bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan sehingga investor tidak mau menahan sahamnya dalam waktu yang relatif lama. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Vinus Maulina 2009 dan Vinsensia Retno Widi Wisayang 2010 menyimpulkan bahwa market value memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap holding period saham Sementara variance return memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap holding period saham. Nilai variance return yang negatif terhadap holding period saham sektor pertambangan pada periode 2009 sampai 2011, menunjukkan bahwa investor akan menahan saham lebih pendek pada perusahaan yang memiliki variance return yang tinggi. Variance return merupakan cerminan tingkat risiko perusahaan akibat fluktuasi harga saham, oleh karena itu investor akan menahan saham lebih pendek pada perusahaan yang memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi akibat fluktuasi harga saham perusahaan tersebut. Universitas Sumatera Utara 68 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel variance return merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap holding period saham sektor pertambangan pada periode 2009 sampai 2011. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Atkins dan Dyl 1997. Helmy Yulianto 2008 dan Vinus Maulina 2009 bahwa variance return memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap holding period saham. Universitas Sumatera Utara 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Variabel bid-ask spread secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Holding Per iod saham. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Dian Anita Nuswantara dan Yane Kartikasari 2005 yang menyimpulkan bahwa bid-ask spread mempunyai pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap holding period saham dan berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Atkins dan Dyl 1997, Eko Budi Santoso 2008, Helmy Yulianto 2008, Vinus Maulina 2008,Yuningsih 2008, A.Sakir dan Nurhalis 2010 serta penelitian yang dilakukan oleh Vinsensia Retno Widi Wisayang 2010. 2. Variabel market value secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel holding period saham. Hasil penelitian sama dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Vinus Maulina 2009 dan Vinsensia Retno Widi Wisayang 2010 menyimpulkan bahwa market value memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap holding period saham dan hasil penelitian ini berbeda pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Atkins dan Dyl 1997, Dian Anita Nuswantara dan Yane Kartikasari 2005, Eko Budi Santoso 2008, Helmy Yulianto 2008 serta penelitian yang dilakukan oleh Yuningsih 2008. 3. Variabel variance return secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel holding period saham. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Universitas Sumatera Utara