Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

29

2.3 Kerangka Konseptual

1. Pengaruh Bid-Ask Spread terhadap Holding Period saham Bid-ask spread merupakan selisih harga beli tertinggi yang ditawarkan oleh pihak yang akan melakukan pembelian saham dengan harga jual terendah dari pihak yang bersedia menjual saham tersebut. Menurut Jogiyanto 2000, semakin tinggi bid-ask spread maka semakin besar keuntungan return yang akan diperoleh. Oleh karena itu bid-ask spread merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan investor untuk menahan atau menjual saham tersbut. Semakin besar perbedaan spread antara harga permintaan beli bid dan harga tawaran jual ask maka investor akan cenderung untuk menahan saham tersebut lebih lama, yang artinya investor memiliki holding period yang panjang untuk mendapatkan keuntungan return yang lebih tinggi. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Atkins dan Dyl 1997 dan penelitian yang dilakukan oleh Eko Budi Santoso 2008, Helmy Yulianto 2008 dan Vinus Maulina 2009 yang menyimpulkan bahwa variabel bid-ask spread memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap holding period saham. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dirumuskan suatu hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 1: Bid-ask spread memiliki pengaruh terhadap holding period saham sektor pertambangan Universitas Sumatera Utara 30 2. Pengaruh Market Value Terhadap Holding Period Saham Nilai pasar merupakan harga dari saham di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Market value ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa Jogiyanto, 2000. Market Value menunjukkan ukuran perusahaan, dimana apabila market value semakin besar maka semakin besar perusahaan tersebut yang ditinjau dari ukuran perusahaannya. Selain itu menurut Husnan 1993, apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham market value juga akan meningkat. Dengan kata lain profitabilitas akan mempengaruhi harga saham atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan cerminan dari profitabilitas suatu perusahaan. Dengan demikian investor akan menahan saham lebih lama dengan mengandalkan kenaikan nilai saham untuk mendapatkan return atau keuntungan yang lebih besar dari investasi saham. Secara umum investor menganggap bahwa perusahaan besar memiliki kestabilan keuangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil, artinya perusahaaan tersebut memiliki kinerja yang baik sehingga dapat menyebabkan makin tingginya laba usaha yang akan diperoleh dan investor akan menikmati keuntungan yang makin besar juga karena semakin besar kemungkinan harga saham perusahaan akan naik. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Atkin dan Dyl 1997, Eko Budi Santoso 2008 dan Helmy Yulianto 2008 bahwa market value memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap holding period saham. Universitas Sumatera Utara 31 Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dirumuskan suatu hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 2: Market value memiliki pengaruh terhadap holding period saham sektor pertambangan 3. Pengaruh Variance Return terhadap Holding Period saham Dalam berinvestasi, investor tidak cukup hanya menghitung return yang maksimal saja , investor juga harus memperhitungkan risko dari investasi. Return dan risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang ditanggung maka semakin besar return yang harus dikompensasikan Jogiyanto, 2000. Dalam pengertian investasi, risiko selalu dikaitkan sdengan tingkat variabilitas return yang dapat diperoleh dari surat berharga Ahmad, 1996. Pada umumnya, investor akan menanamkan modalnya pada saham-saham perusahaan yang lebih baik dari perusahaan lain dengan risiko yang sama atau dengan risiko yang lebih kecil. Artinya investor akan menahan saham lebih pendek pada perusahaan yang memiliki tingkat volatilitas yang lebih tinggi atau memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi akibat fluktuasi harga saham. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Atkins dan Dyl 1997, juga penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Eko Budi Santoso 2008, Helmy Yulianto 2008 dan Vinus Maulina 2010 yang menyimpulkan bahwa varance return memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhdap holding period Universitas Sumatera Utara 32 saham. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dirumuskan suatu hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 3: Variance return memiliki pengaruh terhadap holding period