50
4.2 Analisis Deskriptif
Untuk memberikan gambaran atau deskriptif data dalam penelitian ini maka dilakukan analisis deskriptif dari data statistik yang diperoleh melalui hasil
estimasi yang menggunakan program eviews 7. Analisis deskriptif dalam penelitian ini melakukan pendeskripsian melalui nilai minimum, nilai maksimum,
nilai rata-rata, nilai median dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Data statistik yang diperoleh dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Analisis deskriptif
No Variabel
Analisis Deskriptif
Tahun 2009
2010 2011
1 Holding
Period Min
0.086100 0.99500
0.252100 Max
1.774300 2.627800
1.812700 Mean
0.423920 0.591630
0.697700 Median
0.281700 0.428350
0.591350 Std.Dev
0.496894 0.728129
0.460676 2
Bid-Ask Spread
Min 0.383500
0.496800 0.486500
Max 0.580900
0.735000 0.750900
Mean 0.499840
0.589350 0.597110
Median 0.498800
0.562550 0.583400
Std.Dev 0.054785
0.100157 0.105503
3 Market
Value Min
0.026300 0.028300
0.030900 Max
33.90970 43.49660
39.86630 Mean
6.424500 9.118930
8.974410 Median
1.557400 2.118750
2.654200 Std.Dev
10.57762 14.54561
13.88526 4
Variance Return
Min 0.000900
0.000600 0.000400
Max 0.010900
0.005600 0.001800
Mean 0.002980
0.001730 0.000930
Median 0.001650
0.001400 0.000850
Std.Dev 0.003054
0001511 0.000474
Sumber :
Eviews 7
setelah diolah
Seluruh variabel diatas ditransformasikan ke dalam bentuk natural logarithm
untuk mengurangi efek skewness yang tajam pada data mentah
Universitas Sumatera Utara
51 sehingga nilai dari masing-masing variabel menjadi normal. Dari tabel diatas
maka dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1.
Holding Period Saham Dari tabel diatas maka dapat dideskripsikan bahwa nilai holding
period saham terendah terjadi pada tahun 2009 yakni sebesar 0.086100
tahun dan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yakni sebesar 0,252100 tahun. Untuk nilai rata-rata holding period saham tertinggi terjadi pada tahun
2011 yakni sebesar 0.697700 tahun dengan standar deviasi 0.460676 tahun, ini menunjukkan terjadi peningkatan nilai rata-rata holding period
saham dari tahun 2009 sebesar 0.423920 tahun dengan standar deviasi 0.496894 tahun kemudian pada tahun 2010 juga mengalami peningkatan
sebesar 0.591630 tahun dengan rata-rata penyimpangan 0.728129 tahun. Hal ini menjelaskan bahwa saham-saham di perusahaan sektor
pertambangan memiliki holding period yang semakin panjang setiap tahunnya dan holding period tertinggi terjadi pada tahun 2011.
2. Bid-Ask Spread
Dari tabel diatas maka dapat dideskripsikan bahwa nilai bid-ask spread
tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 0.750900 , sedangkan nilai bid-ask spread terendah sebesar 0.383500 terjadi pada tahun 2009.
Nilai rata-rata bid-ask spread juga mengalami peningkatan setiap tahunnya, dimana rata-rata nilai bid-ask spread tahun 2009 sebesar
0.499840 merupakan nilai rata-rata bid-ask spread yang terendah, kemudian disusul pada tahun 2010 sebesar 0.589350 dengan standar
Universitas Sumatera Utara
52 deviasi sebesar 0.100157 dan pada tahun 2011 terjadi peningkatan nilai
rata-rata bid-ask spread sebesar 0.5897110 dengan standar deviasi 0.105503 .
Hal ini menunjukkan bahwa bid-ask spread semakin meningkat setiap tahunnya, meskipun kenaikan pada tahun 2010 dan 2011 hanya
terjadi kenaikan persentase yang sangat kecil. 3.
Market Value Dari tabel diatas maka dapat dideskripsikan bahwa nilai market
value terendah terjadi pada tahun 2009 yakni sebesar 0.026300 trilun
Rupiah , dan nilai market value tertinggi juga terjadi pada tahun 2010 sebesar 43.49660 trilun Rupiah. Rata-rata nilai market value tertinggi juga
terjadi pada tahun yang sama, yakni pada tahun 2010 sebesar 9.118930 triliun Rupiah dengan rata-rata penyimpangan sebesar 14.54561 triliun
Rupiah, sementara rata-rata nilai market value terendah terjadi pada tahun 2009 sebesr 6.424500 triliun Rupiah dengan standa deviasi 10.57762
triliun Rupiah. Hal ini menjelaskan bahwa market value tertinggi terjadi pada
tahun 2010. Selain itu juga dapat dilihat bahwa nilai mean dengan nilai maksimum lebih jauh dibandingkan dengan nilai minimum. Artinya
sebaran data market value banyak terletak di bawah nilai mean daripada diatas nilai mean sehingga saham-saham perusahaan di sektor
pertambangan memiliki market value yang kecil.
Universitas Sumatera Utara
53 4.
Variance Return Dari tabel di atas maka dapat dideskripsikan bahwa nilai variance
return terendah terjadi pada tahun 2011 yakni sebesar 0.000400 , dan
variance return tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 0.000900 .
Rata-rata nilai variance return tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 0.002980 dengan standar deviasi 0.003054 sementara rata -rata nilai
variance return terendah terjadi pada tahun 2011 sebesar 0.000900
dengan standar deviasi 0.000474 . Hal ini menjelaskan bahwa variance return tertinggi pada saham-
saham sektor pertambangan terjadi pada tahun 2009. Selain itu juga dapat dilihat bahwa nilai mean dengan nilai maksimum lebih jauh dibandingkan
nilai minimum. Artinya sebaran data variance return banyak terletak di bawah nilai mean daripada diatas nilai mean sehingga saham-saham sektor
pertambangan banyak yang memiliki variance return rendah.
4.3 Analisis Data