Bagi pendengar yang sudah menikah, narasumber pun sudah menikah sehingga narasumber merasakan manis-pahitnya rumah tangga. Maka, dapat
memberikan pengalamannya dalam mengarungi rumah tangganya. Sedangkan bagi pendengar yang belum menikah dan berada dalam keadaan gelisah dalam
menanti jodohnya atau sudah dipertemukan namun masih dalam masa taáruf, narasumber
pun merasakan
tahapan-tahapan yang
dirasakan oleh
pendengarnya. Maka, narasumber dapat memberikan pencerahan terhadap permasalahan-permasalahan pendengarnya.
129
Faktor kemampuan narasumber dalam membawa diri untuk mendalami suasana program sehingga membentuk suara yang mencirikan. Jenis suara
yang dimiliki narasumber adalah suara jenis bas, yaitu suaranya rendah namun
terkesan berat.
130
Sehingga dapat membuat emosi dari suara tersebut. Juga kemampuannya dalam menguasai tema dan menguasai keadaan.
b. Faktor Atraksi Komunikator pada Program Off air
Faktor daya tarik fisik. Tidak berbeda jauh dengan program on air. Daya
tarik fisik narasumber dalam program off air pun juga pada suaranya. Selain
pada suaranya, juga pada penampilannya, sikapnya dan caranya mengexpresikan kata-kata dalam sebuah kalimat.
Setiap menghadiri acara kajian yang disiarkan secara off air selalu
menggunakan pakaian putih sehingga pusat perhatian pendengar tertuju padanya. Sikapnya yang sopan, ramah tamah terhadap pendengarnya pun
menjadi data tariknya. Hal ini membuat interaksi antara narasumber dan
129
FGD Fokus Group Discution dengan anggota Samara atau peserta Samara off air di
Masjid Agung al-Barkah. Bekasi: 13 Februari 2011
130
Fatmawati Amir dan Ade Sofyan Mulazid. Cara Cepat Menjadi MC Handal. Jakarta:
Kalam Pustaka, 2007, h. 64
pendengar pun menjadi hidup dan suasana menjadi hangat. Sedangkan, expresinya diperlihatkan dengan gerakan tubuh dan perubahan raut wajah.
Jadi, faktor daya tarik fisik narasumber saat program off air adalah suara,
penampilan, sikapnya yang ramah tamah pada pendengar dan caranya mengexpresikan kata-kata.
131
Faktor kesamaan dan kemampuan narasumber tidak berbeda ketika berbicara pada program
on air dengan berbicara pada program off air. Karena secara keseluruhan format dan sifatnya pun tidak berbeda.
3. Faktor Kekuasaan Tim Produksi Siaran Langsung
a. Kekuasaan Narasumber
Kekuasaan yang dimiliki narasumber termasuk dalam klasifikasi 1 kekuasaan keahlian dan 2 kekuasaan rujukan:
Kekuasaan keahlian,
yang dimiliki
narasumber merupakan
pengalamannya sebagai narasumber selama ± 14 tahun. Hal ini didukung oleh pengetahuan dan pemahamannya tentang Islam yang didapatkannya semenjak
berada dibangku Tsanawiyah yaitu tsanawiyah al-Baqiyatus Sholihat di
Bogor, sampai kuliah di PT.IQ Jakarta dengan jurusan Tarbiyah.
Lamanya menjadi narasumber, sekitar ± 14 tahun, tidak hanya dituangkan pada , tetapi dibeberapa radio lainnya bahkan dibeberapa media lainnya.
Seperti, menjadi narasumber di Radio Gema Insani bahkan sampai menjadi narasumber di RadarTV TV-nya Radio Gema Insani, Radio Nurani Islam,
diberbagai instansi seperti Telkom, kemudian menjadi narasumber diberbagai stasiun televisi seperti ANTV dan MetroTV, bahkan saat ini
131
FGD Fokus Group Discution dengan anggota Samara atau peserta Samara off air di
Masjid Agung al-Barkah. Bekasi: 13 Februari 2011
narasumber memiliki acara sendiri di Radio Dakta, yaitu kajian program “Getar Kalam”, yang juga dikaji secara off air tiap minggunya di Masjid
Agung Al-Barkah Bekasi.
132
Kekuasaan Rujukan, memberikan kekaguman pendengar terhadap
narasumber berasal dari kemampuannya dalam menguraikan kata-kata, sehingga menjadi bahasa yang mudah dipahami dan menarik untuk didengar.
Hal ini disesuaikan, tipe pendengar yang membutuhkan pengarahan dalam rumah tangganya. Perkataan yang dikeluarkan tidak menggurui, bahasanya
sangat lugas, dan ritme suaranya yang memiliki kebijakan dalam memberikan solusi. Penyampaian materinya menyentuh hati pendengarnya, karena pesan
yang disampaikan berkaitan dengan perasaan pendengarnya.
133
Kemudian, interaksi narasumber dengan pendengar yang sangat aktif. Karena narasumber berusaha untuk merasakan apa yang sedang dirasakan oleh
pendengarnya. Terlebih saat kegiatan-kegiatan off air yang memberikan sikap
yang sopan, ramah-tamah, dan akrab dengan para pendengar. Juga meluangkan waktu untuk dapat berinteraksi secara langsung atau
face to face kepada pendengar. Inilah, kemudian yang membuat pendengar mengagumi
narasumber karena sikap rendah hati dan bersahabat.
134
b. Kekuasaan Penyiar
Kekuasaan yang dimiliki penyiar termasuk dalam klasifikasi kekuasaan
keahlian. Kekuasaan keahlian yang dimilikinya adalah kemampuannya dibidang pengetahuan Islam. Pengetahuannya tentang Islam, membawa
132
Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum. Selaku Narasumber Program
Samara. Bekasi: 15 Januari 2011
133
Ibid.
134
FGD Fokus Group Discution dengan anggota Samara atau peserta Samara off air di
Masjid Agung al-Barkah. Bekasi: 13 Februari 2011