Narasumber Samara Dakta, Ustad Anwar Anshari Mahdum alias

ini Bang Aan juga mendirikan pesantren dan yayasan di Muara Gembong. Juga sebagai penasehat di Tabloid Bekam dan Tabloid Syiar dan trainer di organisasi Danau Aulia. 118 Kegiatan tambahannya adalah menulis dengan judul “Menggapai Hati yang Bersih” dan membuat rekaman kegiatannya yang menjadi rutinitasnya yaitu Getar Kalam. Karya belum tersebar secara luas, dalam arti baru tersebar di daerah lokal saja belum sampai pada tingkatan nasional. Kesimpulan yang didapat dari data-data tersebut mengenai kredibilitas komunikator adalah termasuk dalam tingkatan menengah atau prior ethos. Karena karyanya dan gerakkan dakwah belum tersebar secara nasional dan belum banyak dikenal masyarakat secara nasional.

b. Faktor Penyiar Samara Dakta, Maula Ahmad

Tahapan-tahapan menjadi penyiar handal adalah sebagai berikut: 1 Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas, 2 Cerdas, 3 Rasa Humor, 4 Sabar, 5 Imajinasi, 6 Antusias, 7 Rendah hati dan bersahabat, dan 8 Kemampuan bekerjasama. 119 Penyiar Samara Dakta memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup di dunia broadcast. Walaupun tidak memiliki pengetahuan khusus di bidang broadcasting, artinya tidak memiliki pengalaman bersekolah atau kuliah di bidang broadcasting. Akan tetapi, memiliki pengalaman selama ± 7,5 tahun bekerja di bidang broadcasting. Pengetahuannya di bidang agama, membawanya menjadi penyiar tetap program religi di Radio Dakta dan pembawa acara atau MC di Masjid Islamic 118 Ibid. 119 Fatmawati Amir Ade Sofyan Mulazid. Cara Cepat Menjadi MC Handal. Jakarta: Kalam Pustaka, 2007, h. 7-28 Center Bekasi. Pengalamannya di bidang agama, dimulai dari pendidikannya di salah satu pesantren setara Gontor, dan dilanjutkan ke perguruan tinggi di Universitas Ibnu Khaldun Bogor, jurusan Pendidikan dan Pemikiran Islam. Jadi, pengetahuannya tentang Islam dan pengalamannya menjadi penyiar, mampu menjadikannya sebagai penyiar religi di Radio Dakta. Kecerdasannya dalam menciptakan suasana hangat sehingga tidak terlihat kaku dan formal. Karena saat berinteraksi dengan narasumber, penyiar Samara berusaha untuk melalukan guyonan dengan narasumber. Hal ini dilakukan untuk mencairkan suasana. Suasana yang bersahabat mengajak para pendengar untuk ikut merasakan dan berpatisipasi dalam program tersebut. Terkadang juga dikarenakan perbincangan yang sangat menarik. Sehingga mengundang pendengar untuk berpartisipasi dalam program tersebut. Banyaknya pendengar yang berpartisipasi atau banyaknya pertanyaan secara berturut-turut dari satu pendengar yang menguji kesabaran penyiar untuk membagi waktu dengan pendengar yang lainnya. jadi, penyiar juga harus menjaga kesabarannya jika ada pendengar yang lebih aktif. Penyiar radio juga harus bisa membayangkan bahwa sedang melakukan komunikasi secara interpersonal. Inilah yang kemudian disebut sebagai prinsip dasar siaran. 120 Penyiar harus berusaha untuk menampilkan imajinasi dengan kata-kata. Sehingga pendengar merasakan sikap sahabat penyiar. Inilah yang dilakukan oleh penyiar program Samara Dakta. 120 Asep Syamsul M. Romli. Broadcast Journalism. Bandung: Nuansa, 2004, h. 38 Sebelum mengudara, biasanya yang dilakukan adalah melatih pernafasan perut, agar saat mengudara tidak melakukan kesalahan dan pendengar mengetahui siapa yang berbicara dengan karakter penyiar. Penyiar memiliki jenis suara tenor, yaitu suara tinggi, kesannya ringan. 121 Jadi, dapat dikatakan bahwa Muala Ahmad adalah penyiar radio yang handal. Karena mampu membangkitkan kebersamaan antara pendengar dengan tim produksi yang bertugas. Memiliki jenis suara tenor, ringan dan pengucapan yang jelas. Serta pengetahuan tentang agama dan pengalamannya di bidang penyiaran.

2. Faktor-Faktor Atraksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dalam atrasksi adalah sebagai berikut:

a. Faktor Atraksi Komunikator pada Program On air

Faktor daya tarik fisik yang dimiliki narasumber saat siaran secara on air adalah suaranya. Suaranya yang elegan, lemah lembut dan penuh semangat menjadi daya tarik fisik narasumber bagi pendengarnya. Lemah lembut pada volume suara yang dimilikinya, membingkai pandangan pendengar tentang karakter dari narasumber. Bingkai pendengar terhadap narasumber melalui suaranya merupakan orang yang bijaksana dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan atau problematika kehidupan. Tutur bahasanya yang terorganisir dan kata-katanya yang menyejukkan hati para pendengarnya. 122 121 Fatmawati Amir dan Ade Sofyan Mulazid. Cara Cepat Menjadi MC Handal. Jakarta: Kalam Pustaka, 2007, h. 64 122 FGD Fokus Group Discution dengan anggota Samara atau peserta Samara off air di Masjid Agung al-Barkah Bekasi. 13 Februari 2011