Keterampilan Penyiar Radio Format Program Radio

Kejelasan ucapan dan pembendaharaan kata hamper sama, jika mengacu pada pengucapan, dimana menghasilkan suara dan kata-kata, tetapi mereka berbeda. Bagaimanapun tekniknya, kejelasan ucapan adalah perpindahan kata-kata yang dibuat sebagai perubahan dan gangguan pada aliran udara yang dikirim dari paru-paru. 28 Maka, artikulasi yang baik membutuhkan suplai udara yang banyak, kerongkongan yang rileks, penggunaan kepaladan gerakan bibir, lidah, dan rahang yang kuat dan cerdas. 4 Penekanan Penyiar menggunakan penekanan untuk menunjukkan pada pendengar hal- hal yang penting atau tidak penting dalam suatu materi bacaan. Catatan untuk penyiar, bahwa perilaku yang empatik dan antusias dapat diterima jika sesuai dengan produk dan program acara, tapi jika penyiar melakukan “teriakan” dalam memberi penekanan, boleh jadi akan membuat pendengar tidak antusias dan malah bisa berakibat tidak suka. 5 Warna kata Warna kata sangat berkaitan dengan penekanan. Penekanan terutama yang berkaitan dengan kuat lemahnya suara, warna kata dengan kualitas suara serta sikap emosional. Seorang penyiar radio tidak hanya menampilkan denotation tanda saja yang telah diterima umum, tapi impression kesan, behavior perilaku, dan mood suasana jiwa juga harus dikomunikasikan kepada pendengar. 6 Kecepatan atau tempo Ada dua faktor yang berhubungan dengan kecepatan, yang pertama kecepatan keseluruhan, yaitu tingkat atau jumlah kata per menit, dan yang 28 Harley Prayudha. Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Pneyiaran. Malang: PT. Bayumedia Publishing, 2005, h. 206 kedua kecepatan dalam mengucapkan kata per kata. Pilihan kecepatan bisa mempengaruhi tingkat pemahaman. Penyiar perlu untuk mengetahui kapan harus lambat, bagaimana memperlihatkan kontras dalam ritme, dan bagaimana menggunakan jeda. 7 Infleksi perubahan nada suara Bahasa mempunyai pola melodi yang khusus. Pola melodi yang sangat umum adalah mekanis menahan suara secara tradisional, pola menyanyi dan pola naik –turun. 8 Perilaku Hal terpenting dari perilaku pribadi penyiar adalah kepercayaan diri. Harus tenang dan percaya diri saat mengudara. 9 Gaya Ini bisa dikatakan sebagai “personalitas” penyiar waktu mengudara. Seorang penyiar mungkin memiliki kehangatan, kekuatan dan terlihat seperti seorang teman yang menarik; penyiar yang lain mungkin membuat pendekatan “homey seperti di rumah”, yang berbicara sebagai seorang tetangga kepada tetangga yang lewat pagar belakang; yang lain mungkin percaya pada jaminan kewenangan, yang secara jelas tidak terganggu oleh sesuatu atau seseorang; penyiar menggunakan perilaku yang gembira dan lembut. 10 Pemahaman terhadap materi. 11 Penghafalan Iklan dan kontinuitas acara kadang-kadang berhubungan dengan memori, meskipun praktik ini sekarang lebih jarang dilakukan dibandingkan dengan masa-masa awal penyiaran. 12 Sinkronisasi Penyiar radio harus mampu membayangkan bahwa pendengar dekat di sampingnya ketika dia membaca narasi. Penyiar harus tahu apa yang benar- benar bisa dibayangkan untuk mengarahkan perhatian pendengar, dan melalui nuansa ketika penyiar membaca, memberikan penekanan pada hal-hal tertentu. 29

3. Produksi Penyiaran Radio

Untuk menghasilkan bunyi atau efek tertentu yang diproduksi dari sebuah stasiun penyiaran radio bisa diciptakan atau dibentuk dengan menggunakan berbagai sumber. Suara yang unik dari sebuah stasiun penyiaran radio akan tercipta dari beberapa hal yaitu, kombinasi jenis musik yang memang diprogram sesuai rencana, gaya dan tatanan vokal yang diudarakan oleh para penyiar, teknik-teknik yang digunakan dalam proses produksi iklan komersial serta pada iklan layanan masyarakat, sound efek yang digunakan untuk mengiringi siaran, dan sejumlah teknik perekaman khusus lainnya serta penggunaan metode-metode produksi suara. Struktur departemen dari stasiun penyiaran radio sangat bervariasi disesuaikan dengan ukuran. Tingkatan manajer memiliki tanggung jawab akan perencanaan dan pelaksanaan kebijakan stasiun penyiaran radio, pemelihara hubungan dengan 29 Harley Prayudha. Radio:Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. Malang: PT. Bayumedia Publishing, 2005, h. 205-215 komunitas, serta monitoring isi program, jumlah pendengar, dan informasi penjualan. 1 Program director, bertanggung jawab untuk suara stasiun dan menyupervisi musik atau materi acara lain untuk kelangsungan penyiaran dan juga bertanggung jawab performa penyiar. Tiga belas kerangka dasar untuk mengoptimalisasi kerja seorang pengarah program antara lain: monitoring, mendengarkan stasiun penyiaran radio setiap saat, setiap hari, dalam kondisi apa pun tetap memantau. Act bertindak, mengoreksi kesalahan penyiaran sesegera mungkin, harus peduli dengan kesalahan- kesalahan yang dilakukan oleh tim kerja program. Create mencipta, membuat ide-ide baru untuk penyegaran. Involve yourself with your people libatkan diri dengan semua karyawan, sering berdialog dengan tim kerja. Get input cari masukan, memberikan masukan-masukan yang membangun datang dari mana saja, mendorong untuk mempelajari kritikan-kritikan yang dilontarkan karena respeknya. Be aware of the competition menyadarkan tentang persaingan, memahami peta persaingan. Involve yourself in the community libatkan diri dalam komunitas, jangan melepaskan diri dari masyarakat, dalam hal ini adalah pendengar. Be positive selalu berpikir positif. Share berbagi, membicarakan gagasan-gagasan dan rencana stasiun penyiaran radio. Review your goal telaah kembali tujuan-tujuannya, mengecek kembali apa yang sudah dilakukan oleh tim kerja. Set an example berikan contoh, memberikan contoh untuk mengurangi kesalahan. Be conscious hemat, menyadari tujuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan tidak membuang-buang waktu. Do something lakukan sesuatu, biarkan tim kerja melakukan pekerjaannya sehingga menimbulkan keterarikan dan keseriusan serta kepedulian terhadap stasiun penyiaran radio. 2 News department, bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan berita-berita atau informasi baik lokal, nasional, maupun internasional. 3 Sales, memiliki fungsi merencanakan dan mengelola kegiatan promosi dan penjualan stasiun penyiaran radio sesuai dengan strategi promosi yang telah ditentukan, serta segala aktivitas penjualan untuk mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 30

B. Faktor-Faktor Pendukung Efektivitas Pesan

Jose Delgado 1969 mengembangkan alat-alat stimulasi yang dapat merangsang otak. Dengan menggunakan transdermal stimoceiver yang ditanamkan pada otak pasien, dari jauh Delgado dapat menggerakkan tingkah laku orang: mengubahnya dari agresif menjadi tenang atau sebaliknya, dari gembira menjadi sedih atau sebaliknya. Dengan demikian Delgado menyatakan “ predictable behavioral and mental responses may be induced in direct manipulation of the brain .” Perilaku dan respon mental yang dapat diramalkan dapar diinduksikan sengan manipulasi otak secara langsung. 31 30 Harley Prayudha, M.Si. Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. Malang: Bayumedia Publishing, 2005, h. 79 31 Ibid, h. 268 Delgado bekerja keras untuk mengidentifikasi daerah pada otak manusia, membuat peta otak, mengembangkan alat-alat elektronis halus; semua mengendalikan dan menggerakkan manusia. 32 Goerge A. Miller menyatakan ada alat yang bisa mempengaruhi perilaku manusia, dapat mengendalikan pikiran manusia. Teknik ini telah digunakan manusia sejak presejarah. Teknik pengendalian perilaku orang lain ini lazim disebut bahasa. Bahasa yang merupakan kumpulan dari beberapa kata, dapat mengatur perilaku orang lain. Misalnya tangisan anak dapat menggerakan perilaku ibunya. Dengan aba- aba “maju, jalan” , seorang sersan dapat menggerakkan puluhan terntara menghentakkan kakinya dan berjalan dengan langkah-langkah tegap. Inilah kekuatan bahasa, kekuatan kata-kata, the power of words. 33

1. Urutan pesan

Aristoteles, dalam buku klasik tentang komunikasi De Arte Rhetorica menerangkan peranan taxis dalam memperkuat efek pesan persuasif. Taxis yang dimaksud adalah pembagian atau rangkaian penyusunan pesan. Urutan pesan seperti: pengantar, pernyataan, argument, dan kesimpulan. 34 Beighley pada tahun 1952 meninjau berbagai penelitian yang membandingkan efek pesan yang tersusun dengan pesan yang tidak tersusun. Ia menemukan bukti yang nyata yang menunjukkan bahwa pesan yang diorganisasikan dengan baik lebih mudah dimengerti daripada pesan yang tidak tersusun baik. 35 32 Ibid, h. 267 33 Ibid, h. 267 34 Ibid, h. 294 35 Ibid, h. 294-295 Retorika mengenal enam macam organisasi pesan, yaitu deduktif, induktif, kronologis, logis, spasial, dan topical. Urutan deduktif dimulai dengan menyatakan dulu gagasan utama, kemudian memperjelasnya dengan keterangan penunjang, penyimpulan dan bukti. Sebaliknya, dalam urutan induktif mengemukakan perincian-perincian dan kemudian menarik kesimpulan. Urutan kronologis, pesan disusun berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa. Urutan logis, pesan disusun berdasarkan sebab ke akibat atau akibat ke sebab. Urutan spasial, pesan disusun berdasarkan tempat, sedangkan urutan topical, pesan diurutkan berdasarkan topik pembicaraan. Klasifikasinya dari yang penting kepada yang kurang penting, dari yang mudah menjadi sukar, dari yang dikenal kepada yang asing Rakhmat, 1982:46. 36 Alan H. Monroe menyarankan lima langkah dalam penyusunan pesan yang di sebut “motivated sequence”, yaitu sebagai berikut: a Attention perhatian b Need kebutuhan c Satisfaction pemuasan d Visualization visualisasi e Action tindakan 37 Jadi, pertama kali yang harus dilakukan untuk mempengaruhi orang lain adalah perhatiannya, selanjutnya bangkitkan kebutuhannya, berikan petunjuk bagaimana cara memuaskan kebutuhan itu, gambarkan dalam pikirannya keuntungan dan kerugian apa yang akan diperoleh bila menerapkan atau tidak 36 Ibid, h. 295 37 Ibid, h. 297