Perbedaan dengan penelitian ini adalah fokus penelitiannya pada efektivitas dakwah pada lembaga. Subjek dan objeknya berbeda, subjeknya terhadap
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an, sedangkan objeknya terhadap pro
gram Musabaqah Tilawatil Qur’an MTQ. Metode yang digunakan adalah survei lapangan. Sedangkan penelitian ini fokus peneliannya pada faktor-
faktor efektivitas program Samara, maka objek penelitian ini adalah program Samara, sedangkan subjeknya adalah tim produksi dan pendengar program
Samara.
E. Kerangka Konsep
Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss 1974:9-14, komunikasi
yang efektif menimbulkan tanda-tanda pengertian, kesenangan, mempengaruhi sikap, hubungan sosial yang baik dan tindakan. Pengertian yang dimaksud
disini adalah penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud Faktor-faktor
Pendukung Efektivitas
Komunikasi
Efektivitas Komunikator -
Kredibilitas -
Atraksi -
Kekuasaan Efektivitas Pesan
- Urutan pesan
- Sturktur pesan
- Imbauan pesan
- Abstraksi
- Non-verbal
Faktor Pendukung Pengemasan program
keluarga Sakinah
oleh komunikator. Apa yang dimaksud komunikator dipahami oleh komunikan. Kesenangan bukanlah mencari informasi. Akan tetapi, komunikasi yang
dilakukan untuk menimbulkan kehangatan, akrab dan menyenangkan. Mempengaruhi sikap, merupakan komunikasi yang dilakukan memiliki tujuan
dan maksud tertentu. Sedangkan hubungan sosial yang baik akan melahirkan tindakan dalam masyarakat
7
. Seperti Lott dan Lott 1966 menemukan bahwa murid-murid belajar bahasa Spanyol lebih cepat bekerja sama dengan orang-
orang yang mereka senangi. Efektivitas komunikator dipengaruhi oleh faktor kredibilitas, atraksi dan
kekuasaan. Kredibilitas merupakan persepsi komunikan terhadap komunikator. Tingkat kepercayaan yang ditimbulkan komunikan terhadap komunikator.
Atraksi merupakan komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap komunikan dikarenakan adanya kesamaan dan daya tarik fisik. Akan tetapi,
atraksi lebih banyak terjadi jika ada kesamaan satu sama lain. Sedangkan kekuasaan, kekuatan komunikator dalam komunikasi. Komunikator memiliki
kekuatan untuk melakukan apapun terhadap komunikas. Hal ini, tidak lain merupakan hasil dari kredibilitas dan atraksi komunikator terhadap
komunikan.
8
Aristoteles, dalam buku klasik tentang komunikasi De Arte Rhetorika,
menerangkan peranan taxis dalam memperkuat efek pesan persuasif. Yang
dimaksud taxis ialah pembagian atau rangkaian penyusunan pesan. Penyusunan
pesan ditujukan untuk mudah dingat dan dapat melahirkan perubahan sikap. Pesan yang tersusun akan mudah dipahami oleh komunikannya. Setelah pesan
7
Jalaluddin Rakhmat, M. Sc. Psikologi Komunikasi. PT.Remaja Rosdakarya: Bandung,
2008, h. 13-15
8
Ibid, h. 256-267
itu tersusun, pesan juga terstruktur. Struktur pesan menunujukkan konsisten pesan oleh komunikator sehingga dapat mempengaruhi komunikan, baik dari
sikap maupun cara berpikirnya. Imbauan pesan bermaksud untuk mempengaruhi orang lain dengan menyentuh motif yang menggerakkan atau
mendorong perilaku komunikate. Kemudian, pesan yang terstruktur dilihat kembali supaya mengurangi bahasa-bahasa yang abstrak. Pesan verbal dan
non-verbal pun termasuk dalam efektivitas pesan. Karena pesan itu dikatakan efektif apabila komunikator memberikan keyakinan pada komunikannya. Salah
satu pemberian keyakinan itu dilihat dari penampilannya dan expresinya.
9
Komunikator memiliki tujuan dalam menyampaikan pesan terhadap komunikan. Tujuan dari komunikator dalam program Samara adalah pesan
yang terkandungan dalam Surat ar-Rum ayat 21. Kata litaskunu ilaiha, yang
artinya bahwa Tuhan menciptakan perjodohan bagi manusia agar yang satu merasa tentram terhadap yang lain. Dalam bahasa Arab, kata sakinah di
dalamnya terkandung arti tenang, terhormat, aman, penuh kasih sayang, mantap dan memperoleh pembelaan.
Jadi keluarga sakinah adalah kondisi yang sangat ideal dalam kehidupan keluarga, dan yang ideal biasanya jarang terjadi, oleh karena itu ia tidak terjadi
mendadak, tetapi ditopang oleh pilar-pilar yang kokoh, yang memerlukan perjuangan serta butuh waktu serta pengorbanan terlebih dahulu.
10
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
9
Jalaluddin Rakhmat, M. Sc. Psikologi Komunikasi. PT.Remaja Rosdakarya: Bandung,
2008, h. 282-302
10
Ahmad Mubarok. Psikologi Keluarga. Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara, 2005.