narasumber memiliki acara sendiri di Radio Dakta, yaitu kajian program “Getar Kalam”, yang juga dikaji secara off air tiap minggunya di Masjid
Agung Al-Barkah Bekasi.
132
Kekuasaan Rujukan, memberikan kekaguman pendengar terhadap
narasumber berasal dari kemampuannya dalam menguraikan kata-kata, sehingga menjadi bahasa yang mudah dipahami dan menarik untuk didengar.
Hal ini disesuaikan, tipe pendengar yang membutuhkan pengarahan dalam rumah tangganya. Perkataan yang dikeluarkan tidak menggurui, bahasanya
sangat lugas, dan ritme suaranya yang memiliki kebijakan dalam memberikan solusi. Penyampaian materinya menyentuh hati pendengarnya, karena pesan
yang disampaikan berkaitan dengan perasaan pendengarnya.
133
Kemudian, interaksi narasumber dengan pendengar yang sangat aktif. Karena narasumber berusaha untuk merasakan apa yang sedang dirasakan oleh
pendengarnya. Terlebih saat kegiatan-kegiatan off air yang memberikan sikap
yang sopan, ramah-tamah, dan akrab dengan para pendengar. Juga meluangkan waktu untuk dapat berinteraksi secara langsung atau
face to face kepada pendengar. Inilah, kemudian yang membuat pendengar mengagumi
narasumber karena sikap rendah hati dan bersahabat.
134
b. Kekuasaan Penyiar
Kekuasaan yang dimiliki penyiar termasuk dalam klasifikasi kekuasaan
keahlian. Kekuasaan keahlian yang dimilikinya adalah kemampuannya dibidang pengetahuan Islam. Pengetahuannya tentang Islam, membawa
132
Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum. Selaku Narasumber Program
Samara. Bekasi: 15 Januari 2011
133
Ibid.
134
FGD Fokus Group Discution dengan anggota Samara atau peserta Samara off air di
Masjid Agung al-Barkah. Bekasi: 13 Februari 2011
dirinya menjadi penyiar di program religi. Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan pembicaraan dengan narasumber, sehingga suasana dalam
acara tersebut menjadi hangat. Kemampuannya menjadi penyiar pun dimulainya saat berada di pesantren.
Dengan mengikuti lomba-lomba pidato dan menjadi pembawa acara. Kemampuannya berbicara dihadapan orang dan pengolahan kata dan suara
yang kemudian menjadikannya sebagai penyiar dan pembawa acara. Pengalamannya sebagai penyiar sudah dijalaninya selama ±7,5 tahun.
Mulai seorang penyiar diacara umum di salah satu radio Bogor, musik
director, pembaca berita, sampai menjadi penyiar program religi di Radio Dakta. Sudah banyak pengalaman dan pengetahuan yang didapatkannya
dibeberapa radio tempat bekerjanya.
135
D. Faktor Keseimbangan Program Samara On air dan Off air
Faktor-faktor pendukung saling mendukungnya efektivitas program Samara
on air dan off air sebagai berikut:
1. Faktor Keseimbangan pada program Samara on air.
Radio Dakta memiliki karakter dan profesi sebagai radio Informasi bernuansa Islam atau bisa langsung disebut sebagai
radio Islam. Sesuai dengan visinya, yaitu
“Menjadi media informasi dan pembelajaran terbaik di Indonesia yang bernafaskan Islam sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan
lingkungan. ” Profesinya sebagai radio Islam, didukung dengan program-programnya
yang bernafaskan Islam, salah satunya adalah program Samara yang termasuk dalam program Kajian Malam.
135
Wawancara dengan Muala Ahmad. Selaku Penyiar Program Religi. Bekasi. 20
Desember 2010