Faktor Pendukung Pesan Program Samara

Jadi, urutan pesan pada teks pertama ini adalah urutan pesan dengan pola deduktif, yang menjelaskan terlebih dahulu cinta rumah tangga dengan tingkatan-tingkatan cinta yang merupakan gagasan utamanya. Kemudian dilengkapi dengan komponen rumah tangga, bukti kasus masyarakat, dan sampai pada posisi kesimpulan. Sedangkan pesan tersebut mengandung dua sisi, yaitu sisi positif dan negatif. Pada teks kedua, “Meredam Api Cemburu”, mulai dijelaskan oleh narasumber dengan memberikan penjelasan mengenai pemahaman cemburu. Setelah menjelaskan apa itu cemburu dan seperti apa cemburu, kemudian narasumber melanjutkannya dengan, bagaimana meredam kecemburuan tersebut. Jadi, gagasan utama dari tema ini adalah mengatasi cemburu agar tidak menjadi konflik perpecahan rumah tangga. Kecemburuan ini merupakan sifat yang wajar, wajar sekali ya. Apalagi jika salah satu pihak, entah istri maupun suami, dan ini merupakan suatu perasaan yang sangat rasional sebetulnya. Walaupun banyak orang yang menyatakan cemburu itu adalah sifat yang tidak rasional, “ngapain sih harus cemburu, nagapain sih harus cemburu”. Tapi faktanya memang dilapangan kecemburuan inilah yang sering kali yang menghadirkan persoalan-persoalan yang lebih besar. Dan kita temukan bahwa proses hubungan kekeluargaan dan terjadi berbagai permasalahan dan problema sampai pada tingkat perceraian itukan merupakan penyebab dari kecemburuan… Bagaimana menyikapi kecemburuan itu, sebab keluarga-keluarga, jangankan keluarga-keluarga kita ya, keluarga Nabi pun, istrinya Rasulullah banyak yang cemburu, termasuk juga maaf kalau kita bicara dalam siroh tentang Aisyah yang sangat cemburu dan cemburu beliau sangat amat wajar. 80 Potret Aisyah RA yang cemburu kepada Rasulullah SAW karena selalu mengingat Khadijah RA, istri pertamanya yang sudah meninggal, membuatnya sangat cemburu. Inilah yang dicontohkan narasumber diawal 80 Rekaman prolog 1 Siaran Program Samara on air, Meredam Api Cemburu. 17 Januari 2011. pembahasan untuk dapat mengendalikan rasa cemburu terhadap orang yang dicintainya. Kemudian, secara khusus narasumber menjelaskan cemburu dengan perasaan-perasaan yang lainnya, seperti hadirnya cemburu menandakan hadirnya cinta, hadirnya cemburu merupakan perasaan curiga, hadirnya cemburu juga menghadirkan rasa benci dan lainnya. Misalnya, 1 orang yang mencintai pasti memiliki rasa cemburu karena dia tidak ingin orang yang dicintainya itu dimiliki orang lain, dan 2 cemburu itu dia takut kalau dia beralih kepada orang lain, juga bisa dia sangat sayang, tapi juga bisa cemburu karena kecurigaan. Kecurigaan inikan berlebihannya sifat su’udzon, berburuk sangka. Sebab, karena kecurigaan itu berburuk sangka. 81 Sedangkan jika dilihat dari sisinya, pesan pada teks kedua memiliki dua sisi, yaitu positif dan negatif. Pesan yang mengandung unsur atau sisi positif: Nah kalau ada orang yang sangat bagus aktivitas gerakannya mati syahid, kita boleh cemburu sebab kita tidak punya apa-apa yang bisa dilakukan. Kita balik bertanya, apa yang akan saya berikan untuk kebaikan umat ini? Kalau kita memiliki kemampuan A, maka maksimalkan dalam memberikan kemampuan kita. Jadi yang terpenting sekarang apa yang dapat kita lakukan untuk Islam. Ketika secara umum kita tidak bisa melakukan apa-apa, kita Islamkan diri kita. Sebab berjuang itukan banyak komponennya, setiap kita dapat berjuang sesuai kapasitas kemampuan kita. 82 Pesan yang mengandung unsur atau sisi negatif: … Usahakan permasalahan yang kecil kita redam, sebab jika diceritakan kepada orang lain maka kita membuka aib. Tidak hanya suami yang jelek, tidak hanya istri yang jelek, jadi kita tidak punya kemampuan untuk membuat rumah tangga kita rumah tangga yang baik. Usahakan 81 Rekaman prolog 2 Siaran Program Samara on air, Meredam Api Cemburu. 17 Januari 2011. 82 Ibid. Segmen ke-3 untuk tidak ada cerita-cerita. Apalagi kan memang suami atau istri tidak boleh menceritakan suatu hal yang merupakan kekurangan dalam rumah tangganya. Semakin sering kita menceritakan aib orang lain maka semakin sering kita memperlihatkan aib kita dihadapan orang lain. 83 Jadi, urutan pesan pada teks kedua menggunakan pola deduktif, yang menjelaskan gagasan utamanya terlebih dahulu secara umum sampai pada akhirnya mendefinisikan dan menjelaskan sifat-sifat cemburu. Serta memiliki sisi positif dan negatifnya. Sedangkan teks ketiga 3, dengan tema “Nikah Beda Fikroh”. Narasumber mengawalinya dengan menjelaskan tentang, “apa itu fikroh?”. Seperti dalam ungkapannya, “Sefikroh itu artinya orang-orang yang memiliki pemikiran, sepemikiran. Memiliki kesamaan tentang masalah-masalah pandangan hidup. Jadi kalau judul kita hari ini adalah nikah beda fikroh, itu maknanya nikah berbeda pandangan ”. 84 Kemudian, narasumber membaginya dengan beberapa pembahasan secara khusus, yaitu untuk yang belum menikah dalam kategori mencari dan memilih dan untuk yang sudah menikah. Maksudnya bagi yang belum menikah persiapkan diri untuk menerima permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi nantinya, karena tidak pernah tahu siapa jodohnya nanti. Akan tetapi, berusaha untuk mencari yang sepaham. Begitu juga sebaliknya bagi yang sudah berkeluarga. 85 Pada teks ketiga, pola urutan pesan yang digunakan adalah pola deduktif. Gagasan utama dijelaskan terlebih dahulu, baru kemudian bagian khususnya. 83 Ibid. 84 Rekaman prolog 1Program Samara On air, Nikah Beda Fikroh. 24 Januari 2011. 85 Ibid Berdasarkan urutan pesan dari ketiga rekaman di atas, dapat disimpulkan bahwa urutan pesan yang digunakan dalam tiga teks rekaman di atas merupakan pola urutan deduktif, yaitu menjelaskan bagian terpenting atau gagasan utamanya kemudian diperjelas dengan bagian-bagian pesan khususnya. Juga menghadirkan sisi positif dan negatifnya dalam menyampaikan pesan.

2. Struktur Pesan

Struktur pesan terdiri dari 5 indikator, antara lain: a pendengar secara terbuka memihak satu sisi argumen, sisi yang lain tidak mungkin mengubah posisi mereka, b pembicara menyajikan informasi tentang persoalan yang menarik perhatian pendengarnya, sehingga akan diingat dan diterapkan, c menyajikan informasi yang menyenangkan bagi orang lain, d urutan pro- kontra lebih baik dibandingkan kontra-pro, dan e argumen yang terakhir akan lebih efektif bila ada jangka waktu cukup lama diantara dua pesan, dan pengujian segera terjadi setelah pesan kedua. Struktur pesan prolog1 yang membahas kasus dari konsultasi saat program off air terdiri dari indikator-indikator: Dalam pro log1 “Mahligai Cinta Rumah Tangga”, indikator yang digunakan adalah indikator menyampaikan gagasan yang menyenangkan pendengar diawal penyajian sehingga pendengar akan cenderung akan memperhatikan dan menerima pesan yang berikutnya. Menarik perhatian pendengar dengan hal yang paling banyak disukai dengan membahas cinta. Kecendrungan seseorang itu kuat sekali dengan yang namanya cinta. Dan cinta ini harus terus terbangun, bukan hanya saat kita ingin mendapatkan pendamping hidup yang mencintai dan dicintai. Tetapi juga kita berada pada bahtera rumah tangga yang terjalani. Kendatinya ketika seseorang suami memiliki istri kemudian memiliki anak. Ketika lahir anak pertama dia sangat cinta. Ketika lahir anak kedua, dia amat sangat cinta. Ketika lahir anak yang ketiga dia sangat amat-amat cinta, ya. Karena dari kecintaan istri kepada suami sudah diperlihatkan, dan bukti dari kecintaan suami kepada istri sudah Nampak betul kan, dari lahirnya buah hati itu. Buah hati itukan sebetulnya buah dari rasa cinta. Ada orang yang bertanya,” ustad, terus terang saya menikah tanpa cinta”. Kemudian saya tanya, “apakah Anda memiliki anak”. Dia menjawab, “Alhamdulillah saya sudah punya anak empat”. 86 Menarik perhatian pendengar dengan hal-hal yang fakta akan hadirnya cinta dalam rumah tangga. Pendengar mendapatkan emosinya saat mendengarkan pesan tersebut, karena itu adalah bukti akan hadirnya rasa cinta dalam rumah tangga. Prolog 1 dalam tema “Meredam Api cemburu”, indikator yang digunakan adalah indikator urutan pro-kontra yang disajikan diawal. Narasumber menyetujui akan sesuatu hal yang terjadi sebelum akhirnya memberikan pengarahan untuk bersikap lebih baik dan menentang hal tersebut. Misalnya: Kecemburuan ini merupakan sifat yang wajar, wajar sekali ya. Apalagi jika salah satu pihak, entah istri maupun suami, dan ini merupakan suatu perasaan yang sangatrasional sebetulnya. Walaupun banyak orang yang menyatakan cemburu itu adalah sifat yang tidak rasional, “ngapain sih harus cemburu, nagapain sih harus cemburu”. Tapi faktanya memang dilapangan kecemburuan inilah yang sering kali yang menghadirkan persoalan-persoalan yang lebih besar. Dan kita temukan bahwa proses hubungan kekeluargaan dan terjadi berbagai permasalahan dan problema sampai pada tingkat perceraian itukan merupakan penyebab dari kecemburuan. 87 Ini adalah sikap pro narasumber dalam menyampaikan pesannya. Narasumber menjelaskan bahwa kecemburuan itu hal yang lumrah bagi manusia. Kecemburuan akan selalu dalam diri manusia karena itu merupakan salah satu sifat manusia. 86 Rekaman prolog 1 Program Samara On air, Mahligai Cinta Rumah Tangga . 10 Januari 2011. 87 Rekaman prolog 1 Program Samara On air, Meredam Api Cemburu . 17 Januari 2011. Sehingga banyak orang yang punya masa lalu, banyak orang yang masih berinteraksi dengan orang masa lalunya, ya. Atau memang kecemburuan-kecemburuan yang sifatnya sangat berlebihan yang kemudian kita sebut dengan cemburu buta. Misalnya seorang istri yang masih berhubungan dengan seorang mantan pacarnya yang dulu , iya kan… Tapi kecemburuan Aisya tidak berlebihan, masih dalam proses hal-hal yang sangat wajar bagi seorang istri ketika suami mengingat masa lalunya. 88 Sikap kontra narasumber yang mengarahkan bahwa cemburu sewajarnya saja, jangan sampai cemburu yang berlebihan yang akhirnya menjadi cemburu buta. Karena pada dasarnya adanya perceraian itu dikarenakan kecemburuan manusia yang berlebihan. Sedangkan prolog1 tema “Nikah Beda Fikroh”, menggunakan indikator menyampaikan gagasan yang menyenangkan pendengar diawal penyajian sehingga pendengar akan cenderung akan memperhatikan dan menerima pesan yang berikutnya. Dalam tema ini, narasumber menarik perhatian pendengar untuk lebih mengetahui persoalan-persoalan yang terjadi dalam menuju dalam pernikahan terutama dengan permasalahan pemikiran atau pandangan. Sefikroh itu artinya orang-orang yang memiliki pemikiran, sepemikiran. Memiliki kesamaan tentang masalah-masalah pandangan hidup. Jadi kalau judul kita hari ini adalah nikah beda fikroh, itu maknanya nikah berbeda pandangan. Hal ini sering kali didiskusikan bagi rekan- rekan yang memang aktif dalam dunia dakwah … Padahal kedua-duanya memiliki kesamaan yang tak terpisahkan. 89 Ungkapan, ” Hal ini sering kali didiskusikan…” menunjukkan bahwa hal ini menarik untuk diperbincangkan. Menarik pehatian pendengar dengan tema-tema yang sering menjadi perbincangan orang, terutama yang aktif 88 Ibid. 89 Rekaman Program Samara On air, Nikah Beda Fikroh . 24 Januari 2011, prolog 1. dalam pergerakkan. Jadi, pada tema ini narasumber menarik perhatian pendengar dengan perbedaan pandangan atau pemikiran. Jadi, struktur pesan pada prolog1 membahas kasus dari konsultasi program off air adalah struktur pesan kesukaan pendengar. Maksudnya menyampaikan hal-hal yang menyenangkan dan menarik perhatian pendengar dengan menyentuh emosinya, sehingga cenderung memperhatikan dan menerima pesan-pesan berikutnya. Struktur pesan prolog 2 dua arah, tanya-jawab penyiar dengan narasumber terdiri dari indikator-indikator: Prolog 2 dua arah ditema, “Mahligai Cinta Rumah Tangga”, menggunakan indikator menyampaikan gagasan yang menyenangkan pendengar diawal penyajian sehingga pendengar akan cenderung akan memperhatikan dan menerima pesan yang berikutnya. Berawal dari prolog1, pembahasan sudah dikehendaki oleh pendengar, maka pada prolog2, dialog penyiar dengan narasumber, berkaitan dengan hal-hal yang perasaannya. Rumah tangga yang tepat memberikan porsi cinta insya allah akan memberikan kedudukan yang bagus. Tapi memang cinta juga tidak cukup… Kedua selain cinta yang hadir untuk memposisikan keluarga kita agar lebih baik adalah kesamaan fikroh, dalam artian orang-orang yang betul-betul seiman. Jadi, untuk menjadikan keluarga bahagia bukan hanya cinta, tapi orang-orang yang seiman, orang-orang yang satu pemikiran … Dan kemudian selain seiman yang menjadi ujung tombak dalam rumah tangga itu yaitu antara suami-istri harus ada kepercayaan yang kuat … Mungkin juga untuk meraih kebahagaian itu perlu bukti. Jadi, sebelumnya harus ada bukti dalam menungkapkan cinta kepada orang yang dicintai. Maka dalam rumah tangga diperlukan bukti, salah satu buktinya adalah tingkat seksualnya. 90 90 Rekaman prolog 2 Program Samara On air , Mahligai Cinta Rumah Tangga . 10 Januari 2011. Pembahasan mengenai cinta, kendatinya disenangi oleh semua orang. Kemudian, disajikan oleh narasumber dan penyiar dengan pembahasan yang menarik pula dan mengajak untuk memenuhi kebutuhan keluarga bahagia. Prolog2 dua arah pada tema “Meredam Api Cemburu”, termasuk dalam indikator struktur pesan menyampaikan gagasan yang menyenangkan pendengar diawal penyajian sehingga pendengar akan cenderung akan memperhatikan dan menerima pesan yang berikutnya. Dalam hal ini, penyiar menarik perhatian dan emosi pendengar dengan mengajukan pertanyaan yang umum dilakukan. Seperti: Penyiar : Bang kalau tadikan istilah cemburu itu bertanda cinta, tapi ada bahkan cemburu itu bertanda curiga, nah ini seperti apa Bang? Narasumber : Ini bisa saja cemburu itu dia takut kalau dia beralih kepada orang lain, juga bisa dia sangat sayang, tapi juga bisa cemburu karena kecurigaan. Kecurigaan inikan berlebihannya sifat su’udzon, berburuk sangka. Sebab, karena kecurigaan itu berburuk sangka …. 91 Penyiar yang menyajikan pembahasan yang dikehendaki pendengar sehingga narasumber menjawabnya sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh narasumber dan yang diinginkan pendengar. Sedangkan prolog2 dua arah pada tema “Nikah Beda Fikroh” merupakan indikator menyampaikan gagasan yang menyenangkan pendengar diawal penyajian sehingga pendengar akan cenderung akan memperhatikan dan menerima pesan yang berikutnya. Tidak jauh berbeda dengan prolog-prolog ditema yang lain, disini penyiar menggugah pendengar dengan pertanyaan yang umum dilakukan oleeh sekelompok orang. Maka, menarik untuk diketahui solusi dari perbedaan tersebut. Misalnya saja: 91 Rekaman prolog 2 Program Samara On air, Meredam Api Cemburu . 17 Januari 2011. Penyiar : Bang Aan kalau misalnya,seseorang yang memang sudah menjiwai suatu pergerakan atau bahkan dalam sebuah ormas ya, ini kan pasti ada kekhawatiran-kekhawatiran bahkan ada istilahnya rekomendasi- rekomendasi khusus dari atasannya, Murabinya atau Murobiahnya? Narasumber : Ketika kita berbicara pernikahan dalam bentuk perbedaan fikroh ini, orang yang memiliki pemahaman Islam, Islam inikan menyatukan, bukan menyeraikan, bukan memutuskan. Unsur Islam ini menyatukan perbedaan yang sangat kuat. Nah, ketika seseorang itu menikah dengan mendapatkan restu dari “sang murabbi”, dan kemudian murabbinya menekankan hal-hal yang harus begini, harus begini, harus begini. Pada prinsipnya sang murabbi itu hanya memberikan apa yang disebut dengan pandangan-pandangan saja …. 92 Jadi, ketiga prolog2 dua arah, struktur pesannya menggunakan indikator pembicara menyajikan informasi tentang persoalan yang menarik perhatian pendengarnya, sehingga akan diingat dan diterapkan. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur pesan pada prolog1 skrip kasus dan prolog2 pendalaman materi dengan dua arah adalah indikator pembicara menyajikan informasi tentang persoalan yang menarik perhatian pendengar atau menyampaikan gagasan yang dikehendaki pendengar sehingga cenderung memperhatikan dan menerima pesan-pesan berikutnya.

3. Imbauan Pesan

Imbauan pesan yang digunakan oleh narasumber dalam menyampaikan pesan yakni, a imbauan rasional, b imbauan motivasi dan c imbauan emosional. a. Imbauan rasional, imbauan ini melihat dari realitas atau kenyataan yang menjadi contoh, misalnya saja sikap Rasulullah SAW saat jaman dahulu dan bukti-bukti secara realita. Jadi, ada contoh yang dijadikan cerminan di 92 Rekaman prolog 2 Program Samara On air. Nikah Beda Fikroh . 24 Januari 2011. kehidupan selanjutnya. Hal ini digunakan untuk memberikan keyakinan kepada pendengar bahwa pesan-pesan yang disampaikan adalah suatu pesan yang bisa diterima dengan akal sehat. Pesan yang bisa diterima dengan logika masyarkat. Karena pendengar membutuhkan penyataan yang riil yang bisa dijadikan sebagai tauladan atau rujukan. Banyaknya pesan yang mengandung imbauan rasional pada teks kesatu dengan tema “Mahligai Cinta Rumah Tangga”, tanggal 10 Januari 2011, terdapat 10 pesan imbauan rasional. Beberapa pesan tersebut adalah: Buah hati itukan sebetulnya buah dari rasa cinta. Ada orang yang bertanya,” ustad, terus terang saya menikah tanpa cinta”. Kemudian saya tanya, “apakah Anda memiliki anak”. Dia menjawab, “Alhamdulillah saya sudah punya anak empat”. 93 Kadang-kadang cinta yang berlebihan itu akan menjadi fitnah, harta dan anak-anak itu adalah perhiasan yang bisa menjadi fitnah jika berlebihan mencintainya. Maka Rasulullah SAW per nah memberi saran kepada Ali bin Abi Thalib,” apabila kau mencintai orang, cintailah sekedarnya saja, sebab bisa saja orang yang cintai bisa jadi orang yang kau benci nantinya, begitu sebaliknya ”. 94 Seharusnya yang lebih banyak dicintai adalah ibunya yang sudah melahirkan. 95 Kemudian, pada teks kedua dengan tema “Meredam Api Cemburu”, tanggal 17 Januari 2011, terdapat 12 pesan imbauan rasional. Salah satu yang menggambarkan imbauan rasional adalah: Cuma harus ditarik kesimpulan cemburu yang bagaimana yang harus diwajarkan dan yang diwaspadai. Aisyah cemburu sekali dengan Khadijah, padahal Khadijah sudah tidak ada, sudah dipanggil oleh Allah … Tapi kecemburuan Aisyah tidak berlebihan, masih dalam proses hal-hal yang sangat wajar bagi seorang istri ketika suami mengingat masa lalunya. 96 93 Rekaman prolog 1 Program Samara On air Mahligai Cinta Rumah Tangga . 10 Januari 2011. Segmen ke-1. 94 Ibid. 95 Rekaman prolog 1 Program Samara On air, Mahligai Cinta Rumah Tangga . 10 Januari 2011. Segmen ke-2. 96 Rekaman Prolog1Program Samara On air, Meredam Api Cemburu. 17 Januari 2011. Segmen ke-1. Sedangkan pada teks ketiga, yang bertema “Nikah Beda Fikroh”, yang disiarkan tanggal 24 Januari 2011, terdapat 11 pesan imbauan rasional. Diantaranya yang menggambarkan imbauan rasional adalah: Dan sebetulnya permasalahan inikan bukan pada perbedaan- perbedaan pada pandangan kehidupan, bahwa Rasulullah SAW telah menetapkan bahwa yang namanya pernikahan ini semua sesuai sunnah. 97 Jadi ini menjadi satu catatan penting bahwa berbeda fikroh memang tidak ada secara detail dalilnya mentidak bolehkannya atau mengharamkannya. 98 Imbauan ini menjelaskan bahwa nikah beda fikroh itu tidak masalah dan sah dilakukan karena tidak ada aturan yang menjelaskan hukum perbedaan dalam menikah. Maka, pesan ini menuntun pendengar untuk menikah dengan siapa pun sesuai aturan Islam. Oleh karena itu, pesan yang mengandung imbauan rasional secara keseluruhan dari tiga rekaman tersebut adalah sebanyak 33 pesan imbauan rasional. b. Imbauan motivasi. Pada imbauan ini, narasumber memberikan pengarahan dan pencerahan kepada pendengar yang mengalami permasalahan. Sifat pendengar yang membutuhkan perhatian dan dukungan yang membuat narasumber lebih banyak menggunakan imbauan motivasi dibandingkan imbauan yang lainnya. Karena dengan motivasi yang akan menggerakkan pendengar untuk dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dan membangkitkan semangatnya untuk menjalani kehidupan kedepannya, terlebih dalam masalah rumah tangga atau keluarga. 97 Rekaman prolog 1 Program Samara On air,.Nikah Beda Fikroh . 24 Januari 2011, segmen ke-1. 98 Rekaman prolog 2 Program Samara On air, Nikah Beda Fikroh . 24 Januari 2011, segmen ke-1. Teks pertama dengan tema “Mahliagai Cinta Rumah Tangga”, tanggal 10 Januari 2011, pesan yang mengandung imbauan motivasi sebanyak 10 imbauan. Berikut beberapa pesan yang menggambarkan imbauan motivasi adalah: Fungsi pemilihan suami yang seiman ini seharusnya salah satu kunci dalam mencapai kebahagiaan dalam rumah tangga … Dan kemudian selain seiman yang menjadi ujung tombak dalam rumah tangga itu yaitu antara suami-istri harus ada kepercayaan yang kuat. Jadi, mari kita bangun komunikasi yang lebih efektif, sebab masalah yang tidak baik dalam hubungan interaksi adalah komunikasi kita yang kurang yang tidak semestinya. 99 Teks kedua dengan tema “Meredam Api Cemburu”, tanggal 17 Januari 2011, hanya 5 pesan yang termasuk dalam imbauan motivasi, seperti: Yang terpenting adalah kita harus percaya kepada suami. Prinsipnya kan itu, kalau kita memberikan kepercayaan kepada suami dengan tulus, maka suami kita akan menjalankan kepercayaannya termasuk terhadap orang lain kepadanya. 100 Imbauan motivasi kepada pasangan untuk saling mempercayai satu sama saling supaya tidak berlebihan dalam menyikapi rasa cemburu. Jadi yang terpenting sekarang apa yang dapat kita lakukan untuk Islam. Ketika secara umum kita tidak bisa melakukan apa-apa, kita Islamkan diri kita. 101 Memotivasi untuk melakukan sesuatu yang positif yang sesuai dengan kemampuan untuk mengembangkan Islam. Akan tetapi sebelumnya, narasumber memotivasi untuk mengislamkan diri sendiri terlebih dahulu. Teks ketiga dengan tema “Nikah Beda Fikroh”, 24 Januari 2011 merupakan pesan yang cukup banyak mengandung imbauan motivasinya. 99 Rekaman prolog 2 Program Samara On air, Mahligai Cinta Rumah Tangga. 10 Januari 2011, segmen ke-2 100 Rekaman tanya jawab 1 Program Samara On air, Meredam Api Cemburu. 17 Januari 2011, segmen ke-3. 101 Ibid. Sebanyak 20 imbauan motivasi. Beberapa diantaranya yang mengandung imbauan motivasi adalah: Yang harus kita lakukan adalah ketika kita memahami pemahaman, yang seperti ini, maka kita harus mencoba memberikan pembelajaran kepada istri atau memberikan pelajaran kepada suami. 102 Memotivasi untuk saling mengisi kekurangan dari masing-masing pihak. Jika memang ada yang kurang disalah satu pasangan, maka pasangan yang lebih mengetahui bicarakan kepada pasangannya yang belum paham. Jadi, saling berkomunikasi. Yang penting bagi kita bagaimana sekarang ini memupuk cinta kasih kita, rasa perhatian sehigga kekuatan kasih sayang kita membuat orang terdekat kita menjadi dungkan untuk melihat-lihat halaman tetangga, ya. 103 Memotivasi pendengar yang sudah berkeluarga untuk mempertahankan cinta dan membangun rasa cinta tersebut. c. Imbauan emosional. Dalam setiap menyampaikan pesan-pesan dakwah, seorang narasumber menggunakan imbauan emosional untuk menarik perhatian pendengarnya. Juga supaya pendengarnya mengikuti pesan-pesan yang disampaikannya. Berikut beberapa pesan yang terdapat imbauan emosional: Kecenderungan seseorang itu kuat sekali dengan yang namanya cinta. Dan cinta ini harus terus terbangun, bukan hanya saat kita ingin mendapatkan pendamping hidup yang mencintai dan dicintai. Tetapi juga kita berada pada bahtera rumah tangga yang terjalani. 104 102 Rekaman prolog 2 Program Samara On air, Nikah Beda Fikroh . 24 Januari 2011, segmen ke-2. 103 Rekaman tanya jawab 1 Program Samara On air, Nikah Beda Fikroh . 24 Januari 2011, segmen ke-3. 104 Rekaman prolog 1 Program Samara On air, Mahligai Cinta Rumah Tangga. 10 Januari 2011, segmen ke-1. Pembahasan cinta yang menjadi pusat perhatian orang, membuktikan bahwa cinta tidak dibatasi oleh apapun dan kepada siapapun. Cinta itu hadir disetiap langkah. Inilah emosi yang didominankan, sehingga pendengar memahami hakikat cinta. Kecemburuan-kecemburuan yang sifatnya sangat berlebihan yang kemudian kita sebut dengan cemburu buta. Misalnya seorang istri yang masih berhubungan dengan seorang mantan pacarnya yang dulu …. 105 Membawa masa lalu dalam perbincangan akan membawa emosi seseorang. Narasumber menggunakan pengalaman masa lalu seseorang untuk mengexpresikan emosinya sehingga dipahami oleh pendengar. Alasan narasumber tidak menggunakan imbauan takut dan hanya sedikit memberikan imbauan ganjaran karena apabila menggunakan imbauan takut itu hanya membuat pendengar untuk takut dalam melakukan sesuatu, tidak mau mencoba sesuatu atau bahkan tidak mau melangkah kedepan. Sedangkan setiap orang saat mendapat masalah, yang dibutuhkannya adalah solusi dan motivasi untuk melangkah. Misalnya saja, seseorang yang mau menikah dengan orang Batak, katakanlah. Kemudian diberikan imbauan takut, yang terjadi orang tersebut takut untuk melangkah dalam hal ini menikah. Berbeda jika diberikan motivasi untuk memaklumi karakter dari calon pendampingnya kelak, maka orang tersebut berani melangkah dan memiliki semangat untuk menikah. Maka, imbauan yang digunakan hanya imbauan rasional, imbauan motivasi, dan imbauan emosional. 106

4. Faktor-Faktor Abstraksi Pesan

105 Rekaman prolog 1 Program Samara On air, Meredam Api Cemburu. 17 Januari 2011, segmen ke-1. 106 Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum, Selaku narasumber Program Samara. 25 Februari 2011 Abstraksi pesan yang digunakan narasumber dalam menyampaikan informasi atau pesan adalah sebagai berikut: Dead level abstracting abstraksi kaku, digunakan narasumber untuk memberikan gambaran intelektual dan penguasaan bahasa-bahasa yang diplomatis. Seperti misalny a literature Islam seperti “Nah, pernikahan sekufu inikan dalam literature Islam, terkait adanya kesamaan. ” 107 , literature rumah tangga seperti “ Nah kenapa cinta ini begitu penting dalam literature rumah tangga, karena berawal dari konsep cinta itulah kemudian kita memahami calon pendamping kita, kemudian nanti ketika mempunyai anak kita juga harus melahirkan perasaan ini. ”, kamuflase belaka seperti “ Ini sebenarnya bahasa yang keluar karena ketidak yakinan atau bahkan cinta yang terbangun bahagia karena perbedaan akidah sangat tidak mungkin terjadi, yang ada hanyalah kamuflase belaka .” , imprealisasi seperti “ Bahkan terkadang orang menikah untuk mengimperealisasikan keinginan seksualnya .”, stabil seperti “Mengawali proses rumah tangga memang cinta harus dipertahankan pada posisi yang stabil, walaupun sering kita akui bahwa orang mengatakan cinta selalu terlihat dalam bentuk lahiriyah. ” , orientasi seperti “ Nah inilah oreintasinya dunia, orientasinya syahwati”. , perspektif Islam seperti “ Cuma ta’aruf dalam perspektif Islami berbeda dengan ta’aruf yang sudah tersebar atau pacaran .” , tolelir seperti “Mengenai pembatasan-pembatasan perbedaan dalam fikroh itu terkait dengan sesuatu yang bisa ditolelir .”, embargo seperti “ Dan itu terjadi pada Rasulullah SAW, bagaimana ketika Rasulullah SAW itu mendapatkan cobaan yang berat dari umatnya, yak an, 107 Rekaman Siaran Program Samara on air. Nikah Beda Fikroh. 24 Januari 2011 dia diembargo secara ekonomi, dijauhi ” 108 , realitas seperti “Di surat al-Isra wala takrobidzinnah… tetapi realitas dilapangan juga tidak semuanya orang paham tentang hakikat ini. ”, akses seperti “Jadi cemburu adalah akses dari rasa takut seseorang sehingga dia tidak mengharapkan orang yang dicintainya beralih ke orang lain atau diperhatikan oleh orang lain .” 109 , dan lainnya. Intensional, yakni menggunakan makna yang dimaksud oleh seseorang pemakai lambang. Seperti ambu, ibu, dan ukhti. Pemanggilan tersebut sebenarnya hanya menuju kepada satu orang saja, akan tetapi kata-kata tersebut memiliki makna yang luas. Bukan hanya yang dengan yang berhubungan darah akan tetapi secara menyeluruh. Selanjutnya, abstraksi yang digunakan isomorfisme, yakni pengelompokkan makna sesuai dengan kesamaan budaya, status sosial, pendidikan dan ideologi. Misalnya kalangan tarbiyah, kalangan harakah, 110 dan kepergok 111 . Jadi, faktor-faktor abstraksi pesan yang dipergunakan pada program Samara adalah faktor abstraksi dead level abstracting, intensional, dan isomorfisme.

5. Nonverbal

Pesan nonverbal yang tampak dalam diri narasumber pada program Samara adalah pesan fasial, pesan gestural, pesan artifaktual, dan pesan paralinguistik. 108 Rekaman Siaran Program Samara on air. Mahligai Cinta Rumah Tangga. 10 Januari 2011 109 Rekaman Siaran Program Samara on air. Meredam Api Cemburu. 17 Januari 2011 110 Rekaman Siaran Program Samara on air. Nikah Beda Fikroh. 24 Januari 2011 111 Rekaman Siaran Program Samara on air. Meredam Api Cemburu. 17 Januari 2011 a. Pesan fasial, air muka sangat mendukung dalam mengexpresikan pesan- pesan verbal. Air muka narasumber dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah dengan dua tipe, yaitu senyum dan mengkerutkan dahi. Senyum menandakan keakraban dan kesejukkan pada pendengar. Juga saat menyapa pendengar atau dengan memberikan pesan-pesan yang mengandung motivasi. Sedangkan pesan-pesan yang mengandung ketegasan didukung dengan expresi mengkerutkan dahi dan suara yang tinggi. 112 b. Pesan gestural. Menurut Galloway, pesan gestural digunakan untuk mengungkapkan: 1 mendorongmembatasi, 2 menyesuaikanmempertentangkan, 3 responsiftidak responsif, 4 perasaan positifnegatif, 5 memperhatikan tidak memperhatikan, 6 melancarkantidak reseptif, dan 7 menyetujuimenolak. Sedangkan pesan gestural yang digunakan atau yang tampak pada narasumber adalah 1 mendorongmembatasi, 2 responsiftidak responsif, 3 perasaan positifnegatif, 4 memperhatikantidak memperhatikan, dan 5 menyetujuimenolak. Narasumber menggunakan bagian tangannya untuk memaknai pesan gesturalnya. 112 Penelitian Lapangan Ustad Anwar Anshari Mahdum pada Samara off air. Selaku Narasumber Program Samara. 20 Januari 2011. Gerakkan tangannya seringkali menampakkan, membatasi jika ada hal-hal yang negatif atau memberikan pengarahan, melambai-lambai jika menolak sesuatu atau melarang dan gerakan tangan lainnya. 113 c. Pesan artifaktual. Pesan artikfaktual menjelaskan tentang penampilan narasumber. Penampilan narasumber dapat dilihat dari cara berpakaiannya yang mencirikan sebagai seorang da’i atau narasumber. Narasumber pada program Samara selalu memakai pakaian serba putih. Baju koko putih, celana bahan berwarna putih dan kopiah putih bercorak. Ini pakaian yang selalu digunakan narasumber saat mengisi kajian Samara off air. Tujuannya adalah untum menarik pusat perhatian pendengar yang datang atau hadir dalam kajian Samara off air dan menandakan karakternya yang tenang dan bersih. 114 d. Pesan paralinguistic. Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan cara pengucapan pesan verbal. Pesan paralinguistik 113 Penelitian Lapangan Ustad Anwar Anshari Mahdum pada Samara off air. Selaku Narasumber Program Samara. 13 20 Januari 2011. 114 Ibid. merupakan pesan utama dalam program on air, karena seseorang dapat mengenal dan mendapatkan semangat narasumber dari suaranya. Narasumber pada program on air dapat mengexpresikan dirinya melalui suaranya. Suaranya mampu membentuk karakteristik dirinya sebagai orang yang bijak dalam menyampaikan sesuatu, orang yang sabar dengan kelemah lembutannya, dan nada tingginya mengexpresikan ketegasannya pada pesan tertentu. Jadi, suara mampu menyejukkan pendengarnya dan menenangkan hati pendengarnya. 115

C. Faktor-Faktor Karakter Komunikator Program Samara

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas Komunikator Program Samara adalah kredibilitas tim produksi, atraksi, dan kekuasaan tim produksi.

1. Kredibilitas Tim Produksi

a. Narasumber Samara Dakta, Ustad Anwar Anshari Mahdum alias

Bang Aan . Hal-hal yang mempengaruhi kresibilas narasumber adalah sebagai berikut: Latar belakangnya sebagai seorang pendakwah, didukung oleh perjalanannya dalam menuntut ilmu. Mulai dari Sekolah Dasar SD di SDN Hutan Poncol Bekasi, Tsanawiyah al-Baqiyatus Sholihat Bogor, PGAN di Bogor dan kuliah di PT. IQ Jakarta. Di PT. IQ dan mendapatkan gelar Sarjana Setara 1 S1 dengan jurusan Tarbiyah. 116 Pengalaman bekerja dan berogranisasi. Bang Aan penulis memanggilnya, memiliki pengalaman sebagai narasumber diberbagai tempat selama ± 14 115 FGD Fokus Group Discution dengan anggota Samara atau peserta Samara off air di Masjid Agung al-Barkah Bekasi. 13 Februari 2011 116 Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum. Selaku Narasumber Program Samara. Bekasi: 15 Januari 2011 tahun. Awal mulanya, Bang Aan bekerja sebagai narasumber pada program Tadarus. Pada saat itu, Bang Aan menggantikan temannya yang menjadi narasumber di program Tadarus. Program Tadarus ini memberikan tausiyah secara on air. Setelah 3 bulan Bang Aan menjadi narasumber di radio Dakta 107 FM akhirnya Bang Aan dijadikan sebagai narasumber tetap di radio Dakta. Keterlibatannya dalam menata radio Dakta sebagai radio news menjadi radio Islam inilah yang mengangkat Bang Aan menjadi program director diradio Dakta selama 3 tahun. Pemahaman mengenai produksi radio didapatkannya saat Bang Aan berada di organisasi PMII. Saat itulah, Bang Aan mendiskusikan produksi radio untuk memperbaiki manajemen radio Dakta. Kemudian, Bang Aan kembali menjadi narasumber karena ketidakadaan narasumber sehingga Bang Aan diminta untuk menjadi narasumber kembali. Selain menjadi narasumber di radio Dakta, Bang Aan juga menjadi narasumber dibeberapa stasiun televisi dan radio lainnya. Misalnya saja, di Radio Gema Insani di daerah Cikarang, Radio Nurani Islam NURIS di Bintaro. Bahkan radio Nurani Islam NURIS sudah merambah ke televisi dengan nama RadarTV dan Bang Aan pun menjadi narasumbernya. Keterlibatan Bang Aan sebagai narasumber di RadarTV, membawanya untuk mengisi diberbagai stasiun televisi lainnya, seperti ANTV dan MetroTV. 117 Tidak hanya itu, Bang Aan juga mendapatkan kepercayaan untuk mengelola organisasi Eldasi al-Isro, aktif di Kongres Islam di Bekasi, dan saat 117 Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum. Selaku Narasumber Program Samara. Bekasi: 15 Januari 2011 ini Bang Aan juga mendirikan pesantren dan yayasan di Muara Gembong. Juga sebagai penasehat di Tabloid Bekam dan Tabloid Syiar dan trainer di organisasi Danau Aulia. 118 Kegiatan tambahannya adalah menulis dengan judul “Menggapai Hati yang Bersih” dan membuat rekaman kegiatannya yang menjadi rutinitasnya yaitu Getar Kalam. Karya belum tersebar secara luas, dalam arti baru tersebar di daerah lokal saja belum sampai pada tingkatan nasional. Kesimpulan yang didapat dari data-data tersebut mengenai kredibilitas komunikator adalah termasuk dalam tingkatan menengah atau prior ethos. Karena karyanya dan gerakkan dakwah belum tersebar secara nasional dan belum banyak dikenal masyarakat secara nasional.

b. Faktor Penyiar Samara Dakta, Maula Ahmad

Tahapan-tahapan menjadi penyiar handal adalah sebagai berikut: 1 Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas, 2 Cerdas, 3 Rasa Humor, 4 Sabar, 5 Imajinasi, 6 Antusias, 7 Rendah hati dan bersahabat, dan 8 Kemampuan bekerjasama. 119 Penyiar Samara Dakta memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup di dunia broadcast. Walaupun tidak memiliki pengetahuan khusus di bidang broadcasting, artinya tidak memiliki pengalaman bersekolah atau kuliah di bidang broadcasting. Akan tetapi, memiliki pengalaman selama ± 7,5 tahun bekerja di bidang broadcasting. Pengetahuannya di bidang agama, membawanya menjadi penyiar tetap program religi di Radio Dakta dan pembawa acara atau MC di Masjid Islamic 118 Ibid. 119 Fatmawati Amir Ade Sofyan Mulazid. Cara Cepat Menjadi MC Handal. Jakarta: Kalam Pustaka, 2007, h. 7-28