Implikasi terhadap Pembelajaran Sastra di Sekolah

Kesalahan konsep persepsi pada mitos yang melekat pada masyarakat tentu saja dapat terjadi pada siapa saja termasuk seorang ahli ilmu agama.

H. Implikasi terhadap Pembelajaran Sastra di Sekolah

Berkaitan dengan karya seni yang lain, karya sastra banyak mengait- ngaitkan bidang ilmu yang lain. Di dalam sebuah karya sastra yang baik kita akan menemui unsur-unsur dari ilmu filsafat, ilmu kemasyarakatan, psikologis, sains, ekologi, hukum, tradisi, dan sebagainya. Dengan demikian sastra mampu mencakupi alam kehidupan yang lebih luas, lebih kompleks, dan lebih rumit. 109 Karya sastra merupakan representasi dari dunia kehidupan manusia dan alam semesta. Pertanyaan umum yang sering muncul adalah: bagaimana implikasi sebuah karya terhadap kehidupan sosial masyarakat? Melalui penelitian sastra dengan ditunjang dengan pendekatan sastra, dapat dilihat bagaimana pengaruh timbal balik antara masyarakat dan karya sastra. Kata implikasi diartikan keterlibatan atau keadaan terlibat. Implikasi terhadap sebuah novel berarti melibatkan novel dalam pengajaran sastra. Dalam penelitian ini, yang diimplikasikan ke dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah cerepen Robohnya Surau Kami karya AA. Navis dan cerpen. Dalam struktur kurikulum 2013 untuk SMAMA ada penambahan jam belajar per minggu sebesar 4-6 jam sehingga untuk kelas X bertambah dari 38 jam menjadi 42 jam belajar, dan untuk kelas XI dan XII bertambah dari 38 jam menjadi 44 jam belajar. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar adalah 45 menit. 110 109 M. Atar Semi, Op. Cit., Padang: Angkasa Raya, 1998, hlm. 19 110 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompetensi Dasar untuk Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah, 2013, hlm. 1 Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif belajar. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk melakukan mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan guru menghendaki kesabaran dalam menunggu respon peserta didik karena mereka belum terbiasa. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar. Struktur kurikulum pendidikan menengah terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas: 1 Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan 2 Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka. Mata pelajaran wajib merupakan mata pelajaran yang harus diambil oleh setiap peserta didik di SMAMA dan SMKMAK. Sedangkan mata pelajaran pilihan untuk SMAMA berbeda dengan untuk SMKMAK. Untuk SMAMA mata pelajaran pilihan bersifat akademik, sedangkan SMKMAK mata pelajaran pilihan bersifat akademik dan vokasi. Tujuan pembelajaran sastra di SMA adalah dikuasainya kompetensi sastra pada siswa, yaitu kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra melalui kegiatan mendengarkan, menyimak, membaca, dan melisankan hasil sastra; mendiskusikan, memahami, dan menggunakan pengertian teknis konvensi kesusastraan dan sejarah sastra, untuk menjelaskan, meresensi, menilai, dan menganalisis hasil sastra; dan mampu memerankan drama, serta menulis puisi, cerpen, novel, dan drama. Dalam hal ini pembelajaran cerpen sendiri pada dasarnya sudah diajarkan dari tingkat SD kemudian berlanjut hingga SMA. Untuk tingkat SMA sendiri pembelajaran mengenai cerpen dikhususkan untuk kelas XI semester I dan II dengan bahan ajar di semester pertama yaitu mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek melalui kegiatan diskusi, menemukan nilai-nilai cerita pendek melalui kegiatan diskusi, dan menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan di semester kedua bahan ajarnya adalah menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen pelaku, peristiwa, latar dan menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen pelaku, peristiwa, latar. Bahan-bahan ajar tersebut sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai berikut: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP SEKOLAH : SMA Bina Insani MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS : XI SEMESTER : 1

A. STANDAR KOMPETENSI :