12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakikat Cerpen
Jika  membicarakan  karya  sastra  rekaan  atau  imajinasi  yang  juga  disebut karya  sastra  kreatif  untuk  membedakan  dengan  karya  sastra  non-imajinasi
yang  mendasarkan  pada  data  kita  akan  membaginya  menjadi  tiga  bagian, yakni fiksi, puisi, dan drama. Dahulu orang sering menggolongkan hasil-hasil
sastra  menjadi  prosa  dan  puisi.  Termasuk  prosa  di  dalamnya  adalah  novel, cerita  pendek,  dan  esai.  Di  dalam  cara  penyajiannya  prosa  selalu
menggunakan  kalimat-kalimat  atau  susunan  kata-kata  yang  mempunyai  arti tunggal  satu  arti  saja  meskipun  keseluruhan  pengungkapan  pengalaman  di
dalamnya misalnya cerita pendek atau novel dapat menimbulkan banyak arti atau tafsiran.
1. Pengertian Cerpen
Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  menjelaskan  bahwa  pengertian  cerita pendek  cerpen  adalah  kisahan  pendek  kurang  dari  10.000  kata  yang
memberikan  kesan  tunggal  yang  dominan  dan  memusatkan  diri  pada  satu tokoh dalam satu situasi pada suatu ketika.
1
Abrams sendiri mengemukakan bahwa
a short story is a brief work of prose fiction,  and  most  of the
terms  for  analyzing the  component  elements, the types, and the  various  narrative
techniques  of  the  novel  are  applicable  to  the  short  story  as well.
2
Selanjutnya  menurut  H. B.  Jassin  dalam  tulisannya  “Cerpen  Pendek,
L ukisan  dan  Roman”  seperti  yang  dikutip  Korrie  Layun  Rampan  dalam
bukunya  yang  berjudul  Apresiasi  Cerpen  Indonesia  Mutakhir
3
mengatakan,
1
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-4, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, hlm. 263
2
M.H.A. Abram, Glossary of Literary Terms, Boston: Heinle  Heinle, 1999, hlm. 286
3
Korrie Layun Rampan,  Apresiasi Cerpen Indonesia Mutakhir, Jakarta: Bukupop, 2009,  hlm. 1
cerpen ialah cerita yang pendek. Tentang pendek ini orang boleh berdebat dan bertengkar, tetapi cerita yang 100 halaman panjangnya sudah tentu tidak bisa
yang panjangnya 10 atau 20 halaman masih bisa disebut cerpen tetapi ada juga cerpen yang panjangnya hanya satu halaman.
Dalam  buku  yang  sama,  pendapat  lain  yaitu  Nyoman  Tusthi  Eddy  dan Bambang  Sadono  S.Y.
dalam  tulisan  “Proses  Penciptaan  Cerita    Pendek” mengatakan  bahwa  cerpen  ialah  1  hanya  melukiskan  kejadianperistiwa,  2
waktu  berlangsung  kejadian  tak  begitu  lama,  3  tempat  kejadian  berkisar antara  satu  sampai  tiga  tempat,  4  jumlah  pelaku  paling  banyak  lima  orang,
dan 5 watak pelaku tak dilukiskan secara mendalam. Sedangkan menurut Mochtar Lubis yang disebut cerpen adalah cerita yang
bisa  selesei  sekali  baca,  dua  kali  baca,  atau  tiga  kali  baca  dengan  jumlah perkataan  berkisar  500-30.000  kata.  Dengan  penentuan  jumlah  perkataan  ini
belumlah menjamin cerita yang pendek itu dapat dikatakan cerpen.
4
Jakob  Sumardjo  berpendapat  bahwa  cerita  pendek  adalah  cerita  yang membatasi diri dalam membahas salah satu  unsur fiksi  dalam aspeknya  yang
terkecil. Jadi, kependekan sebuah cerita pendek bukan karena bentuknya yang jauh  lebih  pendek  dari  novel,  tetapi  karena  aspek  masalahnya  yang  sangat
dibatasi.
5
Cerita  pendek  cerpen  merupakan  cerita  yang  menurut  wujud  fisiknya berbentuk  pendek.  Ukuran  panjang  pendeknya  suatu  cerita  memang  relatif.
Namun,  pada  umumnya  cerita  pendek  merupakan  cerita  yang  habis    dibaca sekitar sepuluh  menit  atau setengah jam. Jumlah katanya sekitar 500
– 5.000 kata.  Karena  itu,  cerita  pendek  sering  diungkapkan  dengan  cerita  yang  dapat
dibaca dalam sekali duduk.
6
4
Mochtar Lubis, Teknik Mengarang, Jakarta: Kurnia Esa, 1981, hlm. 43
5
Jakob Sumardjo, Memahami Kesusastraan, Bandung: Alumni, 1984, hlm. 69
6
E. Kosasih, Dasar-dasar Keterampilan Bersastra, Bandung: Yrama Widya, 2012, hlm. 34
Dari  berbagai  pendapat  para  ahli,  rumusan-rumusan  tersebut  tidak  sama persis,  juga  tidak  saling  bertentangan  satu  sama  lain.  Hampir  semuanya
menyepakati  pada  satu  simpulan  bahwa  cerita  pendek  atau  cerpen  adalah cerita  rekaan  yang  pendek.  Cerpen  merupakan  akronim  dari  cerita  pendek.
Karya  sastra  merupakan  wujud  dan  bentuk  dari  perilaku  yang  diciptakan, contoh  karya  sastra  yang  sederhana  adalah  cerpen.  Cerpen  merupakan  karya
sastra  yang   menarik  dan  sederhana.  Menceritakan  sebuah  konflik  secara singkat  dan  lugas,  namun  memiliki  unsur-unsur  sastra  yang  menarik.  Oleh
karena itu, cerita pendek pada umumnya bertema sederhana. Jumlah tokohnya terbatas,  jalan  ceritanya  sederhana  dan  latarnya  meliputi  ruang  lingkup  yang
terbatas.
2. Ciri-ciri Cerpen