Mengetahui letak dan fungsi organ reproduksi sangat Mempelajari alat organ reproduksi bukan hal yang Menstruasi terjadi pada setiap wanita karena adanya Hubungan seksual yang dilakukan remaja hanya akan Tindakan ingin mencoba melakukan hubungan Jika rem

4.3.3. Pengetahuan Responden kelompok perlakuan Sebelum dan sesudah Intervensi Booklet

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Kelompok Perlakuan Sebelum dan Sesudah Intervensi Booklet pada Responden di Pesantren Darul Hikmah Medan Tahun 2010 Pengetahuan Pre-test Post-test n n Baik 9 23,7 35 92,1 Sedang 29 76,3 3 7,9 Kurang baik Total 38 100 38 100 Berdasarkan tabel 4.7 di atas, diketahui bahwa mayoritas responden yang mempunyai pengetahuan baik sebelum diberikan intervensi sebanyak 9 orang 23,7. Sedangkan mayoritas responden yang mempunyai pengetahuan baik setelah diberikan intervensi booklet meningkat menjadi 35 orang 92,1. 4.4. Gambaran Sikap Responden 4.4.1. Distribusi Frekuensi Sikap Responden kelompok perlakuan Sebelum Intervensi Booklet Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Kelompok Perlakuan Sebelum Intervensi Booklet pada Responden di Pesantren Darul Hikmah Medan Tahun 2010. No Pernyataan Jawaban Total Setuju Tidak setuju n n n

1. Mengetahui letak dan fungsi organ reproduksi sangat

bermanfaat bagi remaja. 35 92,1 3 7,9 38 100 Universitas Sumatera Utara

2. Mempelajari alat organ reproduksi bukan hal yang

penting bagi remaja. 6 15,8 32 84,2 38 100

3. Menstruasi terjadi pada setiap wanita karena adanya

perdarahan akibat luka. 5 13,2 33 86,8 38 100

4. Hubungan seksual yang dilakukan remaja hanya akan

berpengaruh pada remaja perempuan saja. 22 57,9 16 42,1 38 100

5. Tindakan ingin mencoba melakukan hubungan

seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan. 33 86,8 5 13,2 38 100

6. Jika remaja ingin tahu tentang kesehatan reproduksi,

ia harus bertanya kepada orang tua atau guru di sekolah. 33 86,8 5 13,2 38 100

7. Remaja tidak harus menghindari perilaku seksual

bebas. 15 39,5 23 60,5 38 100 8. Menjaga keadaan kesehatan reproduksi merupakan tanggungjawab remaja putri. 23 60,5 15 39,5 38 100 9. Membicarakanmendiskusikan tentang kesehatan reproduksi, akan membuat remaja ingin mencoba melakukan hubungan seksual. 9 23,7 29 76,3 38 100

10. Pendidikan kesehatan reproduksi membuat remaja

bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksi mereka. 36 94,7 2 5,3 38 100

11. Informasi tentang kesehatan reproduksi tidak perlu

diterangkan dalam media cetak. 18 47,4 20 52,6 38 100 12. Bila remaja mendapat masalah tentang kesehatan reproduksi, tidak perlu dibicarakan dengan siapapun. 10 26,3 28 73,7 38 100 13. Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja akan menjadi pengetahuan dasar yang kuat dalam mengambil keputusan penting yang menyangkut kesehatan reproduksinya 33 86,8 5 13,2 38 100 14. Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kebutuhan bagi remaja 35 92,1 3 7,9 38 100 15. Tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan. 32 84,2 6 15,8 38 100 Berdasarkan tabel 4.8. di atas, diketahui berdasarkan pendapat tentang mengetahui letak dan fungsi organ reproduksi yang menyatakan setuju sebanyak 35 orang 92,1, selanjutnya mempelajari alatorgan reproduksi yang menyatakan setuju sebanyak 6 orang 15,8. Sebanyak 5 orang responden 13,2 setuju tentang menstruasi terjadi pada setiap wanita karena adanya pedarahan akibat luka. Selain itu sebanyak 22 orang 57,9 responden setuju jika hubungan seksual yang dilakukan remaja akan berpengaruh pada remaja perempuan saja. Sebanyak 33 86,8 responden setuju jika tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual Universitas Sumatera Utara memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan, 33 86,8 responden setuju jika remaja ingin tahu tentang kesehatan reproduksi harus bertanya kepada orang tua atau guru di sekolah. Selain itu pada item remaja tidak harus menghindari perilaku seksual bebas responden menyatakan setuju sebanyak 15 orang 39,5, pada item menjaga keadaan kesehatan reproduksi merupakan tanggungjawab remaja putri 23 menyatakan setuju 60,5, untuk item membicarakan mendiskusikan tentang kesehatan reproduksi, akan membuat remaja ingin mencoba melakukan hubungan seksual sebanyak 9 orang menyatakan setuju 23,7 untuk pendidikan kesehatan reproduksi membuat remaja bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksi mereka sebanyak 36 orang 94,7 menyatakan setuju. Informasi tentang kesehatan reproduksi tidak perlu diterangkan dalam media cetak sebanyak 18 orang47,4 menyatakan setuju. Bila remaja mendapat masalah tentang kesehatan reproduksi, tidak perlu dibicarakan dengan siapapun sebanyak 10 orang 26,3 menyatakan setuju. Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja akan menjadi pengetahuan dasar yang kuat dalam mengambil keputusan penting yang menyangkut kesehatan reproduksinya sebanyak 33 orang 86,8 menyatakan setuju. Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kebutuhan bagi remaja sebanyak 35 orang 92,1 menyatakan setuju. Tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan sebanyak 32 orang 84,2 menyatakan setuju.

4.4.2. Distribusi Frekuensi Sikap Responden kelompok perlakuan Sesudah Intervensi Booklet

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di Madrasah Aliyah Negeri Meulaboh 1 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013

6 57 130

Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Media Cetak (Leaflet) dan Media Elektronik (Video) Terhadap di SMA N 1 Bagan Sinembah

2 62 157

Pengetahuan dan Sikap Remaja Jalanan tentang Kesehatan Reproduksi di Kota Medan

2 49 76

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMA Negeri 1 Kartasura.

0 2 13

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Di FIK-UMS.

0 7 17

FEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SEKOLAH MENENGAH TINGKAT PERTAMA BLORA.

0 1 10

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANTUL TAHUN 2010

0 0 10

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI PADA REMAJA PUTRI DI PESANTREN MODERN AL JUNAIDIYAH BIRU KABUPATEN BONE TAHUN 2012

0 0 80