BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah proses memberdayakan dan memandirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya melalui
peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan, serta pengembangan lingkungan yang sehat Depkes, 2000. Promosi kesehatan mencakup aspek perilaku, yaitu upaya
untuk memotivasi, mendorong dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Istilah dan pengertian promosi kesehatan ini merupakan pengembangan dari istilah pengertian yang sudah dikenal selama ini, seperti
Pendidikan Kesehatan, Penyuluhan Kesehatan, KIE Komunikasi, Informasi dan Edukasi. Menurut Notoatmodjo 2005 Promosi Kesehatan dapat diartikan sebagai
upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
2.2 Pendidikan Kesehatan
Konsep dasar pendidikan adalah proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu sendiri terjadi proses pertumbuhan perkembangan atau perubahan
kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak
mampu menjadi menjadi mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri. Selanjutnya dalam kegiatan belajar terdapat tiga persoalan pokok yang saling
berkaitan yaitu: Natoatmodjo, 2004
Universitas Sumatera Utara
1 Persoalan masukan input yang menyangkut sasaran belajar itu sendiri dengan
latar belakangnya, 2
Proses process yaitu mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan pada diri subyek belajar, dalam proses ini terjadi pengaruh timbal balik antara
berbagai faktor antara lain subjek belajar, pengajar, metode dan teknik belajar, alat bantu belajar dan materi yang dipelajari,
3 Keluaran out put adalah merupakan hasil belajar.
Pendidikan kesehatan pada dasarnya ialah suatu proses mendidik individumasyarakat supaya mereka dapat memecahkan masalah-masalah kesehatan
yang dihadapi. Seperti halnya proses pendidikan lainya, pendidikan kesehatan mempunyai unsur masukan-masukan yang setelah diolah dengan teknik-teknik
tertentu akan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan harapan atau tujuan kegiatan tersebut. Dengan demikian pendidikan kesehatan merupakan suatu proses yang
dinamis. Tidak dapat disangkal pendidikan bukanlah satu-satunya cara mengubah perilaku, tetapi pendidikan juga mempunyai peranan yang cukup penting dalam
perubahan pengetahuan setiap individu Sarwono, 2004. Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari promosi kesehatan, dan merupakan suatu disiplin ilmu
pendidikan yang berwawasan luas. Menurut Green Keruter 2000, pendidikan kesehatan merupakan proses
yang menghubungkan informasi kesehatan dengan praktek kesehatan. Cara penyampaian informasi dalam kegiatan pendidikan kesehatan dilakukan dengan
melibatkan ilmu lain termasuk psikologi sosial yang diperlukan ketika melakukan promosi Kemm and Close, 1995.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan pendidikan kesehatan reproduksi yang disampaikan kepada remaja adalah untuk memberikan informasi tentang fungsi organ reproduksi yang mengalami
perubahan secara fisik dan juga perubahan psikologis sesuai dengan kehidupan di lingkungan sosial budayanya. Hal ini dilakukan agar pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi meningkat, karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku. Adanya pendidikan kesehatan reproduksi yang
disampaikan di sekolah sangat diharapkan oleh remaja Devy dkk, 2001. Dengan pengetahuan tentang reproduksi yang cukup, diharapkan remaja tidak mengalami
penyimpangan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya. Sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupannya, diharapkan remaja dapat lebih
bertanggung jawab terhadap perilakunya. Sebagai indikator yang dapat diperoleh dalam mencapai keberhasilan suatu
proses pendidikan kesehatan adalah adanya peningkatan pengetahuan dan sikap individu yang diaplikasikan dalam perilaku Sadiman, 2002. Hal ini dapat diartikan
bahwa dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi kepada remaja, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan mengubah sikap
remaja terhadap kesehatan reproduksi.
2.3. Media Pendidikan Kesehatan