Tujuan pendidikan kesehatan reproduksi yang disampaikan kepada remaja adalah untuk memberikan informasi tentang fungsi organ reproduksi yang mengalami
perubahan secara fisik dan juga perubahan psikologis sesuai dengan kehidupan di lingkungan sosial budayanya. Hal ini dilakukan agar pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi meningkat, karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku. Adanya pendidikan kesehatan reproduksi yang
disampaikan di sekolah sangat diharapkan oleh remaja Devy dkk, 2001. Dengan pengetahuan tentang reproduksi yang cukup, diharapkan remaja tidak mengalami
penyimpangan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya. Sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupannya, diharapkan remaja dapat lebih
bertanggung jawab terhadap perilakunya. Sebagai indikator yang dapat diperoleh dalam mencapai keberhasilan suatu
proses pendidikan kesehatan adalah adanya peningkatan pengetahuan dan sikap individu yang diaplikasikan dalam perilaku Sadiman, 2002. Hal ini dapat diartikan
bahwa dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi kepada remaja, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan mengubah sikap
remaja terhadap kesehatan reproduksi.
2.3. Media Pendidikan Kesehatan
Dalam proses belajar, pengetahuan seseorang akan diterima dengan melibatkan semua panca indera. Semakin banyak panca indera yang dilibatkan dalam
menerima sesuatu, semakin kompleks pengetahuan yang didapatkan. Untuk mendapatkan pengetahuan yang kompleks dalam proses belajar diperlukan
penggunaan media sebagai alat bantu yang disebut media komunikasi Arsyad, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Media pendidikan kesehatan adalah alat bantu pendidikan dalam bidang kesehatan yang tersedia secara tepat, baik dalam jumlah maupun mutu yang sangat
membantu kelancaran dan keberhasilan tingkat proses pendidikan Mudyahardjo, 2001. Media pendidikan merupakan material data dalam berbagai bentuk yang dapat
dipergunakan dalam penyampaian pesan yang berupa kertas, transparansi, disc, pita perekam dan sebagainya Greenwood, 2004. Menurut Arsyad 2005, apabila
penggunaan media benar-benar dipahami, akan mendukung peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan yang sesuai. Selain itu media dapat
digunakan dalam proses pendidikan dan dibutuhan untuk meminimalkan hambatan serta kesulitan dalam pelaksanaan proses pendidikan, termasuk hambatan kultural
Sadiman dkk, 2002. Adapun upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam
proses pendidikan perlu adanya perencanaan dalam pembuatan media. Suleman 1998 menjelaskan bahwa penulisan media yang baik dilakukan melalui beberapa
tahaan yaitu: 1 Menetapkan dan menganalisa target sasaran. 2 Menetapkan masalah dan topic pesan. 3 Menentukan tujuan. 4 Menetapkan jenis dan strategi pesan. 5
Penulisan dan evaluasi sebagai langkah terakhir perencanaan media. Dengan demikian penggunaan media dapat memberikan andil dalam pencapaian tujuan
komunikasi berupa perubahan sikap attitude change, pendapat opinion change, perilaku behavior change dan perubahan sosial social change Suleman, 1998.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Media Booklet
Booklet merupakan media termasuk dalam kategori media lini bawah below the line media. Sesuai sifat yang melekat pada media lini bawah, pesan yang ditulis
pada media tersebut berpedoman pada beberapa kriteria yaitu: menggunakan kalimat pendek, sederhana, singkat, ringkas, menggunakan huruf besar dan tebal. Selain itu
penggunaan huruf tidak kurang dari 10 pt, dikemas menarik dan kata yang digunakan ekonomis Suleman, 1998.
Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk tulisan dan gambar. Booklet sebagai saluran, alat bantu, sarana dan
sumber daya pendukungnya untuk menyampaikan pesan harus menyesuaikan dengan isi materi yang akan disampaikan.
Menurut Kemm dan Close 1995 booklet memiliki beberapa kelebihan yaitu: 1.
Dapat dipelajari setiap saat, karena disain berbentuk buku. 2.
Memuat informasi relatif lebih banyak dibandingkan dengan poster. Menurut Ewles 1994 Media booklet memiliki keunggulan sebagai berikut :
1. Klien dapat menyesuaikan dari belajar mandiri.
2. Pengguna dapat melihat isinya pada saat santai.
3. Informasi dapat dibagi dengan keluarga dan teman.
4. Mudah dibuat, diperbanyak dan diperbaiki serta mudah disesuaikan.
5. Mengurangi kebutuhan mencatat.
6. Dapat dibuat secara sederhana dengan biaya relatif murah.
7. Awet
8. Daya tampung lebih luas
Universitas Sumatera Utara
9. Dapat diarahkan pada segmen tertentu.
Manfaat booklet sebagai media komunikasi pendidikan kesehatan adalah : 1.
Menimbulkan minat sasaran pendidikan. 2.
Membantu di dalam mengatasi banyak hambatan. 3.
Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat. 4.
Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lain.
5. Mempermudah penyampaian bahasa pendidikan.
6. Mempermudah penemuan informasi oleh sasaran pendidikan.
7. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui lalu mendalami dan akhirnya
mendapatkan pengertian yang lebih baik. 8.
Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh. Booklet umumnya digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan
tentang isu-isu kesehatan, karena booklet memberikan informasi dengan spesifik, dan banyak digunakan sebagai media alternatif untuk dipelajari pada setiap saat bila
seseorang menghendakinya. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut perlu dilakukan suatu proses pendidikan kesehatan dengan menggunakan media karena
keberhasilan proses pendidikan kesehatan yang dilakukan tergantung pada beberapa faktor, di antaranya: kurikulum, sumber bahan ajar, termasuk sarana dan prasarana
Mudjiono, 1989. `
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa booklet dapat digunakan untuk proses pembelajaran secara mandiri. Penggunaan booklet tentang
Universitas Sumatera Utara
pendidikan kesehatan reproduksi remaja diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku remaja.
2.5 Perubahan Perilaku Individu