Usia remaja berbeda-beda panjangnya dari waktu dan dari tempat ke tempat lain. Di lingkungan masyarakat yang masih sederhana primitif, kurun usia remaja
ini bisa sangat singkat, beberapa hari sehingga 1-2 tahun, karena begitu anak menunjukkan tanda-tanda akil balig, dilakukan upacara inisiasi tertentu dan setelah
itu, anak itu langsung berstatus sosial dewasa menikah bekerja, berburu, menjadi prajurit, diundang kenduri, wanitanya langsung hamil, mempunyai anak dan
mengerjakan perkerjaan-pekerjaan rumah tangga. Hal ini dimungkinkan karena di lingkungan masyarakat yang sederhana, persyaratan untuk menjadi dewasa pun tidak
terlalu berat cukup asal sudah bisa membantu ayah di sawah atau membantu ibu di dapur.
Di kalangan masyarakat yang sudah lebih canggih masyarakat modern, kalangan menengah ke atas kurun usia remaja bisa lebih panjang, bisa mencapai
belasan tahun di Indonesia antara 11-24 tahun. Penyebabnya adalah makin awalnya tanda-tanda akil balig karena gizi yang baik, rangsangan dari lingkungan dsb.
Sementara persyaratan untuk menjadi dewasa justru semakin berat harus sekolah dulu, punya pekerjaan dulu, sehingga memerlukan waktu yang makin lama usia
rata-rata perkawinan meningkat dari usia 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria dalam UU Perkawinan 1974 sampai mendekati umur 26 tahun bagi wanita dan
30 tahun bagi laki laki Ahmadi, 2002.
2.9.1 Pembagian dan Batasan Usia Remaja
Berbagai batasan usia dan pembagian masa remaja yang telah dikemukakan para ahli. Stone dan Church 1973 membagi masa remaja menjadi remaja awal,
remaja akhir dan dewasa muda. Remaja awal adalah suatu periode dari mulainya
Universitas Sumatera Utara
masa pubertas hingga kurang lebih satu tahun sesudah pubertas yaitu pada saat pola fisiologis berfungsi dengan stabil. Remaja akhir adalah periode sesudahnya dari
remaja awal hingga usia yang dibolehkan untuk ikut pemilu, menyetir kendaraan atau saat mulai masuk kuliah. Dewasa muda adalah periode dari permulaan kuliah
hingga usia awal duapuluhan Ahmadi, 1998. Menurut Hurlock 1980 secara umum masa remaja dibagi menjadi dua
bagian yaitu awal masa remaja dan akhir masa remaja. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13 tahun hingga 16 tahun atau 17 tahun, dan akhir masa
remaja bermula dari usia 16 tahun atau 17 tahun hingga usia 18 tahun, yaitu usia matang secara hukum.
Santrock 2001 juga membagi masa remaja menjadi dua bagian, yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Hanya saja, Santrock 2001 mengatakan usia
remaja awal sekitar 10-13 tahun dan usia remaja akhir berkisar antara 18-22 tahun. Monks, dkk 2001 beranggapan bahwa usia remaja berlangsung antara umur
12 tahun dan 21 tahun dan terbagi atas tiga bagian, yaitu masa remaja awal antara 12-15 tahun, masa remaja pertengahan antara 15-18 tahun dan masa remaja akhir
antara 18-21 tahun.
2.9.2 Perkembangan Masa Remaja
Berbagai perkembangan pada masa remaja dapat dilihat dari berbagai aspek. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan fisik
Universitas Sumatera Utara
Perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja merupakan gejala utama dari perkembangan remaja karena ada hubungannya dengan aspek lain dari
perkembangan remaja. 2.
Perkembangan kognitif Piaget dalam Turner dan Helms 1995 menyebutkan perkembangan kognitif
remaja ke dalam tahap formal operasional yaitu saat pemikirannya menjadi semakin rasional. Pada tahap ini remaja mulai mengembangkan pemikiran
yang bersifat abstrak, hipotesis serta mampu melihat berbagai kemungkinan dalam pemecahan masalah yang dihadapi serta mulai memikirkan bagaimana
pandangan orang lain terhadap dirinya. 3.
Perkembangan kepribadian Pada tahap ini terjadi suatu konflik yang disebut konflik antara identity vs
role confusion Morgan, dkk, 1986. Dimasa ini remaja sedang dalam proses pembentukan identitas diri yang merupakan masa dimana individu berharap
dapat mengatakan siapa dirinya saat ini dan apa yang dikehendakinya di masa mendatang. Ciri-ciri yang mencolok dari tahap ini adalah adanya
sublimasi dari perasaan-perasaan oedipal melalui ekspresi libido, yaitu dengan cara jatuh cinta dengan lawan jenis.
4. Perkembangan emosi
Secara tradisional, pada masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”, yaitu suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai
akibat dari perubahan fisik dan kelenjar Hurlock, 1980. Pada masa perkembangan emosi terjadi ketidakstabilan emosi dimana individu
Universitas Sumatera Utara
mengalami perasaan-perasaan yang kontradiktif sifatnya Pikunas, 1976, seperti sinis terhadap orang lain maupun terhadap kejadian tertentu, benci,
perasaan cinta, apatis, peduli dan sebagainya Ahmadi, 1998. 5.
Perkembangan sosial Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang
berhubungan dengan penyesuaian sosial Hurlock, 1980. Diterangkan Greenberger, dkk 1975 bahwa upaya yang terpenting dan tersulit adalah
penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial yang baru, nilai-nilai
baru dalam seleksi persahabatan ataupun dukungan dan penolakan sosial serta seleksi pemimpin. Karena remaja lebih banyak berada di luar rumah
bersama teman-teman sebaya sebagai suatu kelompok, maka pengaruh teman sebaya lebih besar daripada pengaruh keluarga Ahmadi,1998.
Universitas Sumatera Utara
Media Pendidikan Kesehatan Booklet Tentang Kesehatan
Reproduksi
Pengetahuan dan Sikap Santri Tentang Kesehatan
Reproduksi Remaja Pengetahuan dan Sikap
Santri Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
2.9. Kerangka Konsep