BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisa Metode Kerja Aktual
Keluhan yang sering terjadi pada pekerja berada pada anggota tubuh bagian atas seperti lengan, tangan, dan punggung. Keluhan yang dirasakan oleh
pekerja diklasifikasikan kedalam beberapa kategori. Klasifikasi keluhan berdasarkan Tabel 5.4, adalah :
Anggota Tubuh dengan Persentase Keluhan 72-90 1. Keluhan pada anggota tubuh ini dikategorikan hampir selalu terjadi, bagian
tubuh ini meliputi bahu dan lengan. Persentase keluhan mencapai 90 dari jumlah pekerja yang ada pada bagian balling press.
2. Anggota Tubuh dengan Persentase Keluhan 51-70 Keluhan pada anggota tubuh ini dikategorikan sering terjadi, keluhan pada
bagian ini meliputi lengan, tangan, punggung, dan pinggang. Persentase keluhan mencapai 70 dari jumlah pekerja yang ada pada bagian balling
press 3. Anggota Tubuh dengan Persentase Keluhan 31-50
Keluhan pada anggota tubuh ini hanya pada bagian siku dan dikategorikan sering terjadi. Persentase keluhan pada bagian ini mencapai 50 dari jumlah
pekerja yang ada pada bagian balling press
Universitas Sumatera Utara
4. Anggota Tubuh dengan Persentase Keluhan 11-30 Keluhan pada anggota tubuh ini dikategorikan sedang, meliputi bagian tangan
bokong, betis dan kaki. Persentase keluhan pada bagian ini hanya mencapai 30 dari jumlah pekerja yang ada pada bagian balling press
5. Anggota Tubuh dengan Persentase Keluhan 0-10 Keluhan pada anggota tubuh ini dikategorikan sedikit, keluhan berada pada
bagian leher, paha, lutut, dan pergelangan kaki. Persentase keluhan pada bagian ini hanya mencapai 10 dari jumlah pekerja yang ada pada bagian
balling press. Keluhan yang paling sering dirasakan oleh pekerja berada pada anggota
tubuh bagian atas seperti bahu, punggung, pinggang, lengan atas, lengan bawah, siku, dan tangan. Keluhan ini disebabkan pengangkatan beban yang berulang
dengan tumpuan anggota tubuh bagian atas. Penilaian Plibel juga menunjukkan bahwa persentase keluhan pekerja yang paling tinggi berada pada anggota tubuh
bagian atas. Keluhan pada bagian leher, bahu dan punggung sebesar 43,24, siku, lengan dan tangan sebesar 24,32, kaki, lutut dan pinggul sebesar 2,72 dan
punggung sebesar 27,02. Faktor resiko yang berhubungan dengan lingkungan atau organisasi sebesar 30.
Hasil penilaian postur kerja dengan menggunakan metode RULA, menunjukkan bahwa penyebab keluhan musculoskeletal pekerja pada anggota
tubuh bagian atas dikarenakan postur kerja yang tidak ergonomis pada proses pengangkatan dan pemindahan dimana tumpuan pengangkatan berada pada
Universitas Sumatera Utara
anggota tubuh bagian atas. Hasil penilaian postur kerja dengan metode RULA pada aktivitas penimbangan dan pengepresan biscuit dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Level Resiko Postur Kerja Elemen Kegiatan
Level Resiko Tindakan
Kegiatan mengangkat biscuit dari meja
pendinginan Tinggi
Perbaikan segera Kegiatan memindahkan
biscuit ke mesin timbang manual
Sedang Perlu perbaikan
Kegiatan meletakkan biscuit di Mesin Timbang
Manual Tinggi
Perbaikan segera Kegiatan mengangkat
biscuit dari mesin timbang manual
Tinggi Perbaikan segera
Kegiatan memindahkan biscuit ke mesin press
Sedang Perlu perbaikan
Kegiatanmeletakkan biscuit diatas Mesin press
Tinggi Perbaikan segera
Sumber : Hasil Pengolahan
Level resiko yang tinggi pada tiap elemen gerakan dikarenakan cara pengangkatan beban yang tidak ergonomis serta berat beban yang terlalu besar
yang mengakibatkan gaya otot yang dikeluarkan oleh tubuh sangat besar, hal ini dapat mengakibatkan cidera bagi para pekerja.
Penilaian biomekanika dilakukan untuk mengetahui besar gaya otot yang dikeluarkan pada postur kerja aktual. Penilaian biomekanika meliputi penilaian
biomekanika statis dan biomekanika dinamis. Penilaian biomekanika statis pada kegiatan pengangkatan seperti mengangkat biscuit dari meja pendinginan,
Universitas Sumatera Utara
meletakkan biscuit di mesin timbang manual, mengangkat biscuit dari mesin timbang manual, dan meletakkan biscuit diatas mesin press. Penilaian
biomekanika dinamis pada kegiatan pemindahan diantaranya, kegiatan memindahkan biscuit ke mesin timbang manual dan memindahkan biscuit ke
mesin press. 1. Penilaian Biomekanika Statis
Penilaian gaya terhadap elemen kegiatan yang bersifat statis dilakukan pada bagian lengan atas, lengan bawah dan punggung. Lengan bawah menghasilkan
gaya sebesar 4.676,36N, lengan atas sebesar 3.664N, dan punggung sebesar 2.332,84N. Besarnya gaya pada biomekanika statis disebabkan bagian tubuh yang
mengalami pembebanan hanya pada lengan dan punggung, sedangkan anggota tubuh lain tidak mengalami pembebanan. Pada saat pengangkatan tumpuan beban
yang paling besar berada pada lengan bawah, sehingga lengan bawah menghasilkan gaya yang lebih besar dibanding anggota tubuh lainnya.
2. Penilaian Biomekanika Dinamis Penilaian biomekanika dinamis juga dilakukan terhadap bagian lengan bawah,
lengan atas, dan punggung, karena bagian ini merupakan tumpuan dalam pengangkatan beban. Lengan bawah menghasilkan gaya sebesar 386,16N, lengan
atas sebesar 399,84N, dan punggung sebesar 596,17N. Hasil ini berbeda dengan penilaian biomekanika statis, dimana gaya yang dihasilkan tiap bagian tubuh
hampir merata. Perbedaan ini disebabkan karena pada saat memindahkan beban, tubuh mengalami percepatan, sehingga tumpuan beban terbagi keseluruh tubuh.
Tumpuan beban yang terbagi ke seluruh tubuh menjadikan gaya yang dihasilkan
Universitas Sumatera Utara
pada elemen gerakan pemindahan biomekanika dinamis jauh lebih kecil dari elemen gerakan mengangkat dan meletakkan beban biomekanika statis.
Gaya otot yang dihasilkan akibat pengangkatan dengan tumpuan anggota tubuh bagian atas sangat besar, hal inilah yang menyebabkan level resiko postur
kerja tinggi dan keluhan musculoskeletal pekerja pada anggota tubuh bagian atas. Kondisi ini tidak dapat dipertahankan, dan apabila ini dipertahankan akan
mengakibatkan cidera musculoskeletal pada anggota tubuh bagian atas.
6.2. Analisa Perancangan Metode Kerja Baru