Penilaian Postur Kerja PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.3. Penilaian Postur Kerja

Penilaian postur kerja dilakukan untuk mengetahui elemen gerakan yang dapat mengakibatkan keluhan pada pekerja. Elemen gerakan yang memiliki resiko yang dapat menimbulkan keluhan kemudian akan diperbaiki ataupun dihilangkan. Penilaian postur kerja dilakukan dengan metode RULA Rapid Upper Limb Assesment. Penilaian postur kerja dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pengukuran sudut gerakan kerja. Sudut gerakan kerja dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Sudut Gerakan Kerja Elemen Gerakan Bagian Segmen Sudut Gerakan 1 Leher 15 Batang Tubuh 15 Lengan Atas Lengan Bawah 52 Pergelangan Tangan 15 Kaki 2 Leher 12 Batang Tubuh 10 Lengan Atas Lengan Bawah 46 Pergelangan Tangan 15 Kaki 3 Leher 15 Batang Tubuh 15 Lengan Atas 10 Lengan Bawah 25 Pergelangan Tangan 15 Kaki Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6. Sudut Gerakan Kerja Lanjutan Elemen Gerakan Bagian Segmen Sudut Gerakan 4 Leher 15 Batang Tubuh 15 Lengan Atas 10 Lengan Bawah 25 Pergelangan Tangan 15 Kaki 5 Leher 12 Batang Tubuh 10 Lengan Atas Lengan Bawah 46 Pergelangan Tangan 15 Kaki 6 Leher 16 Batang Tubuh 15 Lengan Atas 10 Lengan Bawah 20 Pergelangan Tangan 15 Kaki Sumber : Hasil Pengukuran Penilaian postur kerja untuk elemen kegiatan mengangkat biscuit dari meja pendinginan diuraikan sebagai berikut. Untuk penilaian postur kerja lainnya dapat dilihat pada Lampiran 1, dan hasil penilaian dapat dilihat pada Tabel 5.13. Langkah-langkah penilaian postur kerja untuk elemen kegiatan mengangkat biscuit dari meja pendinginan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 52 15 1. Grup A a. Lengan Atas Nilai +1 Gambar 5.9. Sudut Lengan Atas Elemen Gerakan I b. Lengan bawah Nilai +2 Gambar 5.10. Sudut Lengan Bawah Elemen Gerakan I c. Pergelangan tangan Nilai +2 Gambar 5.11. Sudut Pergelangan Tangan Elemen Gerakan I d. Putaran Pergelangan Tangan Untuk perputaran pergelangan tangan diberi skor +2, karena pergelangan tangan mengalami perputaran. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan nilai yang didapat dari grup A yang terdiri dari lengan atas, lengan bawah dan pergelangan tangan, maka skor untuk Grup A dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7. Skor Grup A untuk Elemen Gerakan I Upper Arms Lower Arms Wrist 1 2 3 4 Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 1 2 2 2 3 3 3 4 4 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 5 3 1 2 3 3 3 4 4 5 5 2 2 3 3 3 4 4 5 5 3 2 3 3 4 4 4 5 5 4 1 3 4 4 4 4 4 5 5 2 3 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 5 5 5 6 6 5 1 5 5 5 5 5 6 6 7 2 5 6 6 6 6 7 7 7 3 6 6 6 7 7 7 7 8 6 1 7 7 7 7 7 8 8 9 2 7 8 8 8 8 9 9 9 3 9 9 9 9 9 9 9 9 Sumber : Hasil Pengolahan Universitas Sumatera Utara 15 Pertimbangan lain yang harus diperhitungkan untuk grup A adalah nilai beban dan aktivitas. Nilai untuk beban dapat dilihat Tabel 5.8, dan nilai aktivitas dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.8. Skor Beban dan Kekuatan untuk Elemen Gerakan I Beban dan Kekuatan Pergerakan Skor Skor Berubah : +1 Jika kekuatan cepat 5kg 2-10 kg 1 10kg 2 Sumber : Hasil Pengolahan Tabel 5.9. Skor Aktivitas untuk Elemen Gerakan I Aktivitas Skor Keterangan Postur Statik +1 Satu atau lebih bagian tubuh statis Pengulangan +1 Tindakan pengulangan mencapai 4 kali menit Sumber : Hasil Pengolahan Skor A menjadi berubah karena pertimbangan terhadap beban yang diangkat pekerja seberat 35 kg dan tindakan yang berulang mencapai 5 kali menit , sehingga skor A menjadi 5. 2. Grup B a. Batang Tubuh Nilai +2 Gambar 5.12. Sudut Batang Tubuh Elemen Gerakan I Universitas Sumatera Utara b. Leher 15 Nilai +2 Gambar 5.13. Sudut Leher Elemen Gerakan I c. Kaki Nilai +1 Gambar 5.14. Posisi Kaki Elemen Gerakan I Berdasarkan nilai yang didapat dari grup B yang terdiri dari batang tubuh, leher dan kaki, maka skor untuk Grup B dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Skor Grup B untuk Elemen Gerakan I Trunk 1 2 3 4 5 6 Legs Legs Legs Legs Legs Legs Neck 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 7 2 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 7 3 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7 4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8 5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 6 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 Sumber : Hasil Pengolahan Universitas Sumatera Utara Pertimbangan lain yang harus diperhitungkan untuk grup B adalah nilai beban dan aktivitas. Nilai untuk beban dapat dilihat Tabel 5.8, dan nilai aktivitas dapat dilihat pada Tabel 5.9. Skor B menjadi berubah karena pertimbangan terhadap beban yang diangkat pekerja seberat 35 kg dan tindakan yang berulang, mencapai 5 kali menit, sehingga skor B menjadi 5. Skor C diperoleh dari perpotongan antara skor A dan skor B, skor C dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Skor Grup C untuk Elemen Gerakan I Skor Grup A Skor Grup B 1 2 3 4 5 6 7 1 1 2 3 3 4 5 5 2 2 2 3 4 4 5 5 3 3 3 3 4 4 5 6 4 3 3 3 4 5 6 6 5 4 4 4 5 6 7 7 6 4 4 5 6 6 7 7 7 5 5 6 6 7 7 7 +8 5 5 6 7 7 7 7 Sumber : Hasil Pengolahan Berdasarkan penilaian skor C, maka dapat diketahui level resiko postur kerja. Level resiko postur kerja dapat dilihat pada Tabel 5.12. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Kategori TIndakan RULA untuk Elemen Gerakan I Skor RULA Level Resiko Tindakan 1-2 Minimum Aman 3-4 Kecil Diperlukan beberapa waktu ke depan 5-6 Sedang Tindakan dalam waktu dekat 7 Tinggi Tindakan sekarang juga Sumber : Hasil Pengolahan Tabel 5.13. Rekapitulasi Postur Kerja Seluruh Elemen Kegiatan Elemen Kegiatan Skor Rula Level Tindakan Kegiatan mengangkat biscuit dari meja pendinginan 6 sedang Tindakan dalam waktu dekat Kegiatan memindahkan biscuit ke mesin timbang manual 6 sedang Tindakan dalam waktu dekat Kegiatan meletakkan biscuit di mesin timbang manual 6 sedang Tindakan dalam waktu dekat Kegiatan mengangkat biscuit dari mesin timbang manual 6 sedang Tindakan dalam waktu dekat Kegiatan memindahkan biscuit ke mesin press 6 sedang Tindakan dalam waktu dekat Kegiatan meletakkan biscuit diatas mesin press 6 sedang Tindakan dalam waktu dekat Sumber : Hasil Pengolahan Universitas Sumatera Utara

5.4. Penilaian Biomekanika