49
b. Faktor Tidak Langsung
1. Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudharabah a Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya
profit and sharing, pendapatan yang “dibagihasilkan” merupakan pendapatan yang diterima dikurangi biaya-biaya.
b Jika semua biaya ditanggung bank, hal ini disebut revenue sharing. 2. Kebijakan akunting prinsip dan metode akunting
Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya aktivitas yang diterapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan
dan biaya.
43
c. Faktor Internal dan Eksternal
Faktor internal yang mempengaruhi persentase return bagi hasil deposito mudharabah adalah seperti CAR, NPF, FDR dan effective rate
pendapatan bank, sedangkan faktor eksternalnya seperti tingkat bunga deposito bank konvensioanal dan equivalent rate bank syari’ah lainnya.
Dalam penetapan bagi hasil, logikanya yang menjadi acuan utama adalah pendapatan, semakin tinggi pendapatan yang diperoleh, maka akan
semakin tinggi return bagi hasilnya. Faktor yang menjadi sumber pendapatan adalah asset produktif earning assets. Semakin banyak dana
yang bisa disalurkan dalam pembiayaan berari semakin tinggi earning assets, artinya dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat disalurkan
43
Ibid, h.140.
50 kepada pembiayaan yang produktif tidak banyak aset yang menganggur.
Hal ini tercermin dari tingkat FDR bank. Disamping itu, bila rasio FDR semakin tinggi dan melebihi ketentuan, maka bank akan berusaha
meningkatkan perolehan dananya dengan memberikan return bagi hasil yang menarik investor atau nasabah. Selain itu, faktor kualitas earnings
asset yang dicerminkan oleh tinggi rendahnya tingkat NPF bank akan mempengaruhi bagi hasil yang diberikan.
Penentuan tingkat bagi hasil penting untuk mendapatkan return bagi hasil yang diterima oleh nasabah. Beberapa hal yang dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan tingkat bagi hasil adalah : 1 Tingkat bagi hasil bank kompetitor. Untuk itu pihak manajemen
sebelum menentukan nisbah bagi hasil yang diterima nasabah, terlebih dahulu harus memproyeksikan tingkat bagi hasil yang akan diterima
nasabah. 2 Target perolehan dana. Penetapan target perolehan dana sangat
tergantung pada kondisi internal bank, dalam hal ini struktur dananya. Indikasi yang dapat dipakai untuk mengetahui target perolehan dana
antara lain adalah FDR 3 Pendapatan, merupakan hasil dari pembiayaan yang disalurkan.
Pendapatan inilah yang akan dibagikan kepada deposan sesuai dengan posisi mereka.
44
44
Nasrah Mawardi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi Hasil, h.63.
51
C. Pengaruh CAR, FDR dan NPF terhadap Return Bagi Hasil Deposito
Mudharabah 1.
Capital Adequacy Ratio
CAR adalah rasio kecukupan modal yang harus disediakan untuk menjamin dana deposan. Tujuannya adalah agar likuiditaskemampuan bank
membayar kepada deposan cukup terjamin. Modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan usaha bisnis dan menampung
resiko kerugian, semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap kreditaktiva produktif yang
berisiko. Jika nilai CAR tinggi sesuai ketentuan BI 8 maka bank tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut
akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi profitabilitas dan tentunya akan meningkatkan return bagi hasil yang akan diterima oleh
nasabah deposan.
45
resiko bobot
bersih x tagihan
RWAATMR Capital
CAR =
2. Non Performing Financing
Setiap bank tidak mengharapkan terjadinya NPF, namun dalam kegiatan usaha, walaupun telah dilaksanakan dengan baik, pasti masih ada
45
Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi Yogyakarta : BPFF, 2002, h. 573