27 bank konvensional dapat digolongkan sebagai transaksi ribawi.
24
Perbedaan diantara keduanya hanya terletak pada prinsip operasional yang
digunakannya. Kalau Bank Syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sedangkan bank konvensional berdasarkan prinsip bunga. Dengan kata lain,
kedudukan bank syariah dalam hubungannya dengan nasabah sebagai mitra investor dan pedagang atau pengusaha, sedangkan pada bank konvensional
sebagai kreditur dan debitur.
25
3. Prinsip Operasional Perbankan Syariah
Bank Islam dalam menjalankan usahanya minimal mempunyai 5 prinsip operasional yang terdiri dari 1 Sistem Simpanan 2 Bagi Hasil 3
Marjin Keuntungan 4 Sewa 5 Fee.
26
a. Prinsip Simpanan Murni
Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan Bank Islam untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana
untuk menyimpan dananya dalam bentuk Al Wadi’ah. Fasilitas al Wadi’ah biasa diberikan untuk tujuan investasi guna mendapatkan keuntungan
seperti halnya tabungan dan deposito. Dalam dunia perbankan konvensional al Wadi’ah identik dengan giro.
24
Opcit, h.15.
25
Opcit, h.55.
26
M.Syafi’i Antonio, dkk, Bank Syariah Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman, Yogyakarta : Ekonisia, 2006, cet 1, h.17-18.
28
b. Prinsip Bagi Hasil
Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana. Pembagian hasil
usaha ini dapat terjadi antara bank dan penyimpan dana, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan
prinsip ini adalah Mudharabah dan Musyarakah. Lebih jauh prinsip mudharabah dapat dipergunakan sebagai dasar baik untuk produk
pendanaan tabungan dan deposito maupun pembiayaan. Sedangkan musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan.
c. Prinsip Jual Beli dan Marjin Keuntungan
Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan
atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas nama bank. Kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah
dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan marginmark- up. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah Murabahah,
Salam dan Istishna’.
d. Prinsip Sewa
Prinsip ini secara garis besar terbagi atas dua jenis : a. Ijarah sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat
produk lainnnya operating lease. Dalam teknis perbankan, bank dapat membeli dahulu equipment yang dibutuhkan nasabah kemudian
29 menyewakan dalam waktu dan hanya yang telah disepakati kepada
nasabah. b. Ijarah al Muntahhiya Bit Tamlik merupakan penggabungan antara
sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa financial lease.
e. Prinsip fee Jasa