5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Prestasi Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor- faktor kemampuan dan faktor motivasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Kith
Davis yang merumuskan bahwa : Human Performance = Ability + Motivation
Motivation = Attitude + Situation
Ability = Knowledge + Skill.
a. Factor Kemampuan
Secara psikologi kemampuan ablity pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge+skill.
Artinya, pegawai yang memiliki IQ diatasrata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan
pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan
yang sesuai denga keahlian the right man in the right place, the right man on the right job.
b. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang pegawai dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi tujuan kerja.
c. Faktor situasi
Situasi yang dapat berpengaruh terhadap tingkat kinerja. Misalnya adanya kondisi ruangan yang tenang, iklim suasana kerja yang baik,
sistem kerja yang mendukung tentunya akan mendorong terciptanya kinerja.
6. Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Karyawan
Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang pegawai dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Robbins, motivasi adalah proses yang ikut menentukan intensitas,
arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Tiga kata kunci dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan yang mengandaikan
berlangsung lama. Intensitas dimaksudkan untuk seberapa keras orang berusaha agar dapat menghasilkan kinerja yang baik, intensitas setinggi
apapun harus mempunyai arah yang menguntungkan organisasi. Dan akhirnya, intensitas dan arah yang telah dimiliki harus diterapkan secara tekun
dan berlangsung lama. Inilah ukuran sejauh mana orang dapat mempertahankan usahanya.
Individu yang termotivasi akan tetap bertahan dengan pekerjaannya dalam waktu cukup lama untuk mencapai sasaran mereka. Sebaliknya, seseorang
yang tidak termotivasi hanya akan memberikan upaya minimum dalam hal bekerja. Konsep motivasi kiranya merupakan sebuah konsep penting dalam
studi tentang kinerja individu dalam organisasi. Dengan kata lain, motivasi