c. Faktor situasi
Situasi yang dapat berpengaruh terhadap tingkat kinerja. Misalnya adanya kondisi ruangan yang tenang, iklim suasana kerja yang baik,
sistem kerja yang mendukung tentunya akan mendorong terciptanya kinerja.
6. Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Karyawan
Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang pegawai dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Robbins, motivasi adalah proses yang ikut menentukan intensitas,
arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Tiga kata kunci dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan yang mengandaikan
berlangsung lama. Intensitas dimaksudkan untuk seberapa keras orang berusaha agar dapat menghasilkan kinerja yang baik, intensitas setinggi
apapun harus mempunyai arah yang menguntungkan organisasi. Dan akhirnya, intensitas dan arah yang telah dimiliki harus diterapkan secara tekun
dan berlangsung lama. Inilah ukuran sejauh mana orang dapat mempertahankan usahanya.
Individu yang termotivasi akan tetap bertahan dengan pekerjaannya dalam waktu cukup lama untuk mencapai sasaran mereka. Sebaliknya, seseorang
yang tidak termotivasi hanya akan memberikan upaya minimum dalam hal bekerja. Konsep motivasi kiranya merupakan sebuah konsep penting dalam
studi tentang kinerja individu dalam organisasi. Dengan kata lain, motivasi
merupakan salah satu determinan penting kinerja individual disamping variabel determinan lain.
Menurut Mangkuprawira 2009;57 seseorang atau beberapa karyawan dalam tim yang motivasinya tinggi membawanya ke arah prestasi yang
semakin tinggi. Sebaliknya motivasinya kurang akan sering menampilkan rasa tidak senang akan tugas-tugas dan tujuannya serta cenderung masa bodoh.
Akibatnya, kinerja mereka menjadi buruk dan sering melepaskan tanggung jawabnya. Hasil akhir dari tindakan menggerakan bawahan motivasi adalah
tercapainya kinerja performance organisasi yang optimal.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja atau sering juga disebut sebagai prestasi kerja
bawahan dan organisasi secara keseluruhan sangat dibutuhkan oleh seberapa efektif motivasi yang dilakukan.
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan teori-teori yang telah disebutkan diatas bahwa salah satu faktor yang mempenngaruhi kinerja adalah faktor psikologis yaitu persepsi, peran,
sikap, kepribadian, motivasi dan kemampuan kerja, tetapi dalam penelitian ini hanya diambil satu faktor yaitu motivasi yang berpengaruh terhadap kinerja dari
pegawai. Teori motivasi sebagai dasar penelitian yang dilakukan yaitu teori motivasi dari Frederich Herzberg dan teori kinerja dari Mathis dan Jakson,
sehingga menjadi kerangka pikir seperti gambar 1.