f. Teori pengukuhan Reinforcement theory
1 Teori Harapan Expectancy theory. Teoriini beranggapan bahwa
orang akan memilih cara bertingkah laku diantara berbagai macam alternative tindakan berdasarkan harapan mereka akan apa yang
akan diperoleh dari setiap tindakannya. teori ini dikemukakan oleh Victor Vroom, yang terdiri dari tiga konsep penting:
a Harapan Expectancy, berhubungan dengan pendapat
mengenai kemungkinan subyektif bahwa perilaku tertentu yang diikuti oleh hasil tertentu.
b Nilai value, berhubungan dengan referensi hasil bagaimana
yang dilihat individu. Suatu hasil memiliki value positif apabila dipilih dan lebih disenangi dan mempunyai value negatif
apabila tidak dipilih, sedangkan value nol apabila individu acuh tak acuh memperolehnya.
c Pertautan instrumentally, merupakan persepsi individu bahwa
hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan tingkat kedua. 2
Teori Keadilan Equity Theory. Teori ini menyatakan bahwa factor utama dalam motivasi pekerjaan adalah evaluasi individu atas
keadlian dari penghargaan yang diterima. Kunci utama motivasi dari teori ini adalah adanya kepuasan memperoleh perlakuan yang
sama adil. 3
Teori Pengukuhan atau Penguatan Reinforcement Theory. Teori ini menyatakan bahwa jika suatu perilaku akan diberi imbalan yang
menyenangkan Rewarding, maka perilaku tersebut cenderung diulangi lagi dimasa mendatang. Sebaliknya, jika perilaku hukuman
maka perilaku tersebut tidak akan diulangi lagi dimasa mendatang.
3. Pengertian Kinerja
Menurut Mangkunegara 2001;9 kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Mathis dan Jakson 2002;78 kinerja pada
dasarnya adalah apa yang dikerjakan dan yang tidak dikerjakan oleh pegawai. Kinerja pegawai mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan
kontribusi kepada organisasi. Penilaian kinerja mempunyai peran penting dalam peningkatan
motivasi ditempat kerja. Penilaian kinerja ini performance appraisal pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi
secara efektif dan efisien. Pegawai menginginkan dan memerlukan balikan berkenaan dengan prestasi mereka dan penilaian menyediakan kesempatan
untuk memberikan balikan kepada mereka jika kinerja tidak sesuai dengan standar, maka penilaian memberikan kesempatan untuk meninjau kemajuan
karyawan dan untuk menyusun rencana peningkatan kinerja Dessler. Menurut Dessler ada 5 lima faktor dalam penilaian kinerja, yaitu:
a. Kualitas pekerjaan meliputi: akuisi, ketelitian, penampilan dan penerimaan
keluaran; b.
Kuantitas Pekerjaan meliputi: Volume keluaran dan kontribusi;