Latar Belakang Masalah PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN DAU
Kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada didalamnya, apabila sumberdaya manusia yang dimiliki memiliki
motivasi tinggi, kreatif, dan mampu mengembangkan inovasi, kinerjanya akan menjadi semakin baik Wibowo, 2011:413. Salah satu cara untuk meningkatkan
kinerja adalah dengan memberikan motivasi pada sumber daya manusia yang ada. Motivasi dapat dipastikan mempengaruhi kinerja, walaupun bukan satu-satunya
faktor yang membentuk kinerja Robert Kreitner dan Anggelo Kinicki,2001: 205 Obyek penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Dau yang terletak di
Kabupaten Malang dengan membawahi 10 desa dan jumlah penduduknya yaitu 62.930 Jiwa. Kecamatan Dau sendiri melayani semua yang dibutuhkan oleh
masyarakat diantaranya, pengurusan ktp, kartu keluarga, kartu kuning, Skck, surat pindah tempat, surat keterangan ahli waris, surat izin mendirikan bangunan, dan
surat izin keramaian. Dari sisi prestasi Kecamatan Dau mendapatkan banyak prestasi baik tingkat lokal maupun nasional. Salah satunya yaitu pada tahun 2011
Kecamatan Dau dapat juara berupa pelayanan prima kepada masyarakatnya, dan juara kelompok tani tingkat nasional.
Kecamatan Dau selalu berupaya untuk memeotivasi para pegawai melalui faktor hygiene yaitu seperti gaji, dimana sistem penggajian di Kecamatan Dau
sesuai dengan golongannya. Indikator selanjutnya yaitu pengawasan, pada Kecamatan Dau
setiap jum’at dilakukan rapat kerja khusus untuk setiap kepala bagian mengenai kinerja setiap pegawai selama 1 minggu. Kondisi kerja dan
hubungan antar individu tidak terjadi permasalahan yang serius karena disana terjalin komunikasi dan kerjasama team work. Dari segi kebijakan, Kecamatan
Dau sendiri dilakukan kebijakan yang ketat buat pegawainya yang melanggar aturan. Salah satunya yaitu bagi para pegawai yang absen pada setiap jam kerja.
Selanjutnya, dari faktor motivator dengan indikatornya kinerja para pegawai mengenai pekerjaan yang memberikan prestasi, Kecamatan Dau sendiri
mendapatkan banyak prestasi baik tingkat kecamatan maupun nasional. Salah satunya yaitu pada tahun 2011 Kecamatan Dau dapat juara berupa pelayanan
prima kepada masyarakatnya, dan juara kelompok tani tingkat nasional. Pengakuan, berupa pujian dan penghargaan atas hasil yang dicapai, yaitu setiap
pegawai diberikan reward dan pujian dari pimpinan atas hasil kerja dari pegawainya langsung, dan setiap 10 tahun pegawai yang kinerjanya baik
mendapatkan satyalencana dari pemerinta pusat. Selanjutnya tanggung jawab dan pekerjaan itu sendiri, yaitu setiap hari
dan setiap hari senin pegawai diberikan tugas berupa piket dan rapat kerja ke kantor daerah. Selanjutnya pengembangan, mengenai jenjang karir, kesempatan
promosi dan rotasi dan juga berupa pelatihan atau training. Kecamatan Dau diberlakukan sistem reguler dimana setiap 5 tahun sekali pegawai akan
mengalami rotasi kerja dan bagi pegawai yang memiliki kinerja baik akan mendapatkan reward berupa kenaikan pangkat dan setiap 6 bulan sekali pegawai
akan diikutkan pelatihan ke luar kota. Dari hasil wawancara beberapa pegawai dalam mengukur kinerja seorang
pegawai Indikatornya bisa dilihat dari kuantitas mengenai jumlah layanan yang dihasilkan, kualitas mengenai mutu yang dihasilkan dari layanan tersebut, dan
ketepatan waktu mengenai waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
pekerjaannya, dimana tugas yang dibebankan kepada pegawai baik dari pimpinan maupun masyarakat selalu selesai tepat waktu dan hasilnya maksimal atau sesuai
dengan jangka waktu yang ditentukan yaitu 1 hari. Jika terjadi keterlambatan penyelesaian tugas ini terjadi karena bahan-bahan yang dibutuhkan datang
terlambat dan persyaratan yang dibutuhkan belum terpenuhi. Indikator kinerja selanjutnya yaitu tingkat absensi pegawai mengenai
jumlah rata-rata pegawai masuk dalam menjalankan aktifitas yang sesuai dengan standart yang ditentukan. Adapun untuk membuktikan kondisi tersebut maka akan
disajikan data mengenai tingkat absensi pegawai dari bulan Agustus 2011 sampai bulan Juli 2012.
Tabel 1.
Data Absensi dan Jumlah Jasa yang diselesaikan Pegawai Kecamatan Dau Kota Malang Tahun 2011-2012
Bulan Absen
Sakit Izin
Luar Kantor Jumlah
Pekerjaan yang
diselesaikan Agustus
30 4
3 3
201 September
9 3
1 4
113 Oktober
14 2
2 3
225 November
7 1
1 5
332 Desember
12 3
5 2
311 Januari
13 1
2 2
312 Februari
11 2
2 1
289 Maret
12 3
3 3
320 April
10 2
5 2
310 Mei
11 3
4 1
276 Juni
13 2
3 2
332 Juli
40 1
4 3
112
Sumber : Absensi Kecamatan Dau Berdasarkan tabel 1 menunjukan bahwa komposisi tingkat absensi kerja
karyawan menunjukkan hasil yang tinggi, dimana hasil tersebut menunjukkan
bahwa dalam bekerja di perusahaan para pegawai kurang memiliki motivasi untuk bekerja diperusahaan. Para pegawai merasakan adanya tekanan kerja pada
saat awal bulan dan akhir bulan, sehingga aktivitas yang dilakukan pada hari-hari biasa pekerjaan berjalan normal sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Indikator selanjutnya yaitu sikap kooperatif mengenai kerjasama antar rekan kerja, dimana yang terjadi yaitu selama ini apabila ada tugas dari pimpinan
berupa piket pagi maupun malam atau tugas luar kantor, setiap pegawai melakukan kerjasama yang baik karena komunikasi yang terjalin sangat
harmonis. Berdasarkan uraian di atas yang didukung fenomena dan data, maka
peneliti tertarik untu
k melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kecamatan Dau
”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana motivasi kerja yang terdiri dari faktor hygiene dan faktor
motivator serta kinerja para pegawai pada Kantor Kecamatan Dau ? 2.
Apakah ada pengaruh antara faktor hygiene dan faktor motivator terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Dau ?
3. Diantara motivasi yang terdiri dari faktor hygiene dan faktor motivator, faktor
manakah yang paling berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan dau ?
C. BATASAN PENELITIAN
Pembatasan masalah ini dimaksudkan supaya lebih terarah serta tidak menyimpang dari permasalahan yang ada. Maka penulis memfokuskan penelitian
ini membahas tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Dau, dengan jumlah Pegawai sebanyak 32 orang. Teori
motivasi yang digunakan adalah teori Frederick herzberg sebagai variabel bebas yaitu, faktor hygiene dengan indikator gaji dan upah, pengawasan, kondisi kerja,
hubungan antar pribadi, kebijakan perusahaan dan faktor motivator dengan indikator prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab,
pengembangan. Sedangkan variabel kinerja diukur berdasarkan teori dari Mathis dan Jakson bahwa kinerja dilihat dari kuantitas, kualitas, ketepatan waktu, tingkat
absensi dan sikap kooperatif.
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis membuat tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:
1. Untuk mengetahui motivasi kerja yang terdiri dari faktor hygiene dan faktor
motivator serta tingkat kinerja para pegawai pada Kantor Kecamatan Dau. 2.
Untuk mengetahui pengaruh antara faktor hygiene dan faktor motivator terhadap kinerja Pegawai Kecamatan Dau.
3. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada Kantor Kecamatan Dau.
E. KEGUNAAN PENELITIAN
Kegunaan penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1.
Bagi Kantor Kecamatan Dau. Bagi instansi dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan
dalam rangka untuk memotivasi para pegawai baik berupa faktor hygiene dan juga faktor motivator dalam bekerja di Instansi
2. Bagi Peneliti Selajutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti selajutnya yang akan menggunakan topik penelitian yang sama.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA