Remaja 1. Pengertian Remaja LANDASAN TEORI

Menurut pandangan Gunarsa 1991 bahwa secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan individu bersifat dichotomy, yakni 1 Endogen 2 Exogen. 30 Factor Endogen nature, dalam pandanagan ini dinyatakan bahwa perubahan-perubahan fisik maupun psikis dipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat herediter yaitu yang diturunkan oleh orang tuanya, misalnya: postur tubuh tinggi badan, bakat-minat, kecerdasan, keperibadian, dan sebagainya. Sedangkan Factor Exsogen Nurture, menyatakan bahwa perubahan dan perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri. Faktor ini diantaranya berupa lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik berupa tersedianya sarana dan fasilitas, letak giografis, cuaca, iklim, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan social dimana seorang mengadakan relasi atau interaksi dengan individu atau sekelompok individu di dalamnya. Adapun Interaksi antara endogen dan exogen, dalam kenyataannya, masing-masing faktor tersebut tidak dapat dipisahkan. Kedua itu saling berpengaruh, sehingga terjadi interaksi antara faktor internal maupun eksternal, yang kemudian membentuk dan mempengaruhi perkembangan individu. Dengan demikian, sebenarnya faktor yang ketiga ialah kombinasi dari dua faktor itu. Para ahli perkembangan sekarang Berk, 1993; Gunarsa, 1991; Papalia, Olds dan Faldman, 2001, dan santrock, 1999 menyakinkan bahwa kedua faktor internal endogen maupun eksternal exsogen tersebut mempunyai peran yang sama besarnya, bagi perkembangan dan pertumbuhan individu. 30 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, Cet Ke-1, h. 14-15. Apabila seorang remaja hidup dalam masyarakat yang mengerti persoalan yang dilaluinya, lalu memperlakukannya berdasarkan pengertian dan penghargaan, serta memberikan kesempatan yang cukup untuk menyatakan diri, maka akan berkuranglah problema kejiwaan yang dialaminya. 31 Akan tetapi jika sebaliknya remaja hidup dalam masyarakat dimana lingkungannya tidak mengerti akan perubahan cepat yang dilaluinya itu, dan disertai tidak memberikan kesempatan baginya untuk mengembangkan, pribadinya, atau malahan menghadapinya dengan tekanan- tekanan. Maka yang akan terjadi adalah berkembang dan bertumpuk- tumpuknya problema remaja antara satu dengan yang lainnya, dimana setiap problema yang tidak dapat terpecahkan hingga menyebabkan bertambahnya problema pada priode berikutnya. Menurut Havighurst dalam Helms dan Turner, 1995; Saurdiman, 1987; Thornburg; 1982, ada berapa tugas-tugas perkembangan remaja, yaitu sebagai berikut: 32 a. Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis dan psikologis. b. Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita. c. Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang dewasa lain. d. Remaja bertugas untuk menjadi warga Negara yang bertanggung jawab. 31 Zakiah Daradjat, Problema Remaja di Indonisia, Jakarta: Bulan Bintang, 1978, Cet Ke-3, h. 36. 32 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, Cet Ke-1, h. 78. e. Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomi. Dikarnakan tugas-tugas ini, merupakan salah satu proses yang dapat membantu remaja untuk mencapai keberhasilan, dan kebahagian dalam hidup, untuk mereka sadari dan pahami betapa pentingnya. Terlepas disadari atau tidaknya tugas-tugas perkembangan tersebut pastinya akan mereka hadapi. Dengan demikian orang tua, guru, ulama kiyai maupun lembaga sosial lainnya, untuk dapat mengambil peran dalam menciptakan generasi muda yang berkualitas, memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, keahlian, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, moral, etika, serta dapat manjunjung tinggi nama bangsa dan negara.

BAB III GAMBARAN UMUM

YAYASAN MADANI MENTAL HEALTH CARE Yayasan Madani Mental Health Care adalah sarana rehabilitasi yang menggunakan pembinaan berbasis masyarakat cominity dengan pendekatan Biologi Psikologi Sosial Spiritual BPSS.

A. Sejarah Singkat Yayasan Madani Mental Health Care

Yayasan Madani Mental Health Care merupakan salah satu lembaga masyarakat yang menangani korban penyalahgunaan narkoba NAZA atas dasar kesadaran dan rasa tanggungjawab dengan kepedulian terhadap lingkungan. Berawal dititipkan dua orang anak Kakak Beradik korban NAZA tepatnya pada 28 Nopember 1999, dikarenakan kedua orang tuanya bingung dan tidak ada tempat lain yang dianggap layak. Di mana kedua anak tersebut sudah sering relapse kekambuhan dan keluar masuk panti rehabilitas tapi belum juga dapat disembuhkan dari ketergantungan NAZA. Dengan tekat dan keberanian menampung, membina kedua santri yang dibantu oleh keluarga dan teman-teman, alhamdulillah dengan keuletan kesungguhan dan kesabaran kedua anak santri berhasil dibina. 1 Sehingga seiring berjalannya waktu dan informasi dari kedua santri dan orang tuanya dari mulut ke mulut tentang adanya rumah ustadz yang ada kost korban NAZA, banyak orang tua lain yang menitipkan anak-anaknya untuk dapat dibina sampai berhasil. Sebagaiman hal ini menjadikan tantangan 1 Wawancara dengan bapak Taufik Permadi sekretaris pada tanggal 27 april 2012 di yayasan. untuk membantu santri terlepas dari NAZA dan memberikan motivasi- motivasi dengan didasari landasan agama agar mereka dapat kembali di kehidupan yang normal dalam arti kehidupan sebenarnya. Hingga pembinaan pun dikaji ulang dan terus berupaya untuk menjadi lebih baik. Adapun pembinaan para santri yang dibantu oleh SDM Insruktur Religi direkruk dari beberapa panti rehab diantaranya dari pesantren Darul Ihsan, Wisma Ibrahim, Wisma Ismail dan Rumah Sakinah dan semua adalah lulusan dari berbagai perguruan tinggi. Dengan tenaga yang telah memiliki pengalaman dalam pembinaan santri, memadukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada baik pembinaan, kekuatan visi dan misi untuk pembinaan para santri. Sehingga dicetuskan Yayasan Madani Mental Health Care Metode Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater, “Bio-Psiko-Sosio-Spiritual BPSS”. Kira- kira pada akhir bulan Agustus 2003 bertempat di Jl. Pancawarga IIIno. 34 Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur dengan berkumpulah para aktivis muda. Dengan dorongan berbagai pihak mereka memberanikan diri untuk mendirikan Madani Mental Helath Care pembinaan berbasis masyarakat atau community basis, sebagai wujud sikap untuk berperan aktif dalam menyelamatkan anak bangsa dari bahaya penyalahgunaan NAZA dan mengarahkan kualitas hidup yang lebih baik bagi para penderita skizofrenia. Adapun latar belakang pemikiran dan tekad mendirikan lembaga ini antara lain; Pertama, MHC sebagai alat dakwah bil hal maupun bil lisan, tanpa menafikan juga sebagai alat untuk mendapatkan rezeki yang halal lagi baik. Kedua, Tempat mengorbankan waktu, tenaga, fikiran, uang bahkan nyawa sekalipun untuk kebaikan MHC dipandang untuk menegakkan dakwah atau syariat Islam. Ketiga, Berusaha konsisten terhadap nilai-nilai perjuangan juga berani menerima resiko yang terjadi. Mengedepankan pikiran rasional berdasarkan Al-Quran Sunnah dan Hujjah yang kuat daripada persetujuan mayoritas emosional. Keempat, Berjamaah dalam perjuangan, tidak membedakan orang SDM baik karena perkenalan, kedekatan, persaudaraan tetapi lebih mengedepankan siapa yang mau teguh, sabar, dan semangat dalam membangun dan mengedepankan MHC. Akan tetapi keputusan ini sebenarnya belumlah 100 dikarenakan menunggu Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater memberikan restu dan menerima dengan baik keputusan tersebut. Selanjutnya saudara Darmawan S.Ag yang sebagai penghubung untuk menyampaikan berita dan tawaran mereka terhadap beliau bahwa ingin bersilaturahmi dan mempresentasikan ide tersebut kepadanya. Alhamdulillah, gayung pun bersambut akhirnya beliau menyediakan waktu 1 September 2003 di R.S Thamrin jam 13.00. pada pertemuan tersebut Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari menyetujui. Maka memproklamirkan: Madani Home Health Care Metode Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater metode Bio-Psiko-Sosio-Spiritual BPSS. Setelah beberapa Tahun berlangsung, akhirnya MHC diajukan ke notaris agar lembaga ini berbadan hukum. Dengan berbagai perjuangan yang cukup berat akhirnya MHC berhasil memperoleh kelegalan dalam menjalankan lembaga ini dengan mengusung nama baru pada tanggal 11 November 2007 yayasan Madani diresmikan dan disahkan oleh Negara.

B. Visi dan Misi Madani Mental Health Care

1. Visi

Menyelamatkan dan mengembalikan masa depan dan citra keluarga, masyarakat, dan bangsa, serta meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik. 2

2. Misi

Melaksanakan usaha pencegahan melalui penyuluhan, bimbingan, pembinaan dan konsultasi mengenai bahaya yang ditimbulkan dari penyalahgunaan NAZA, maupun mengobati serta serta meningkatkan kualitas hidup korban NAZA dan penderita SKIZOFRENIA sehingga dapat kembali ke masyarakat dan lingkungannya secara baik dan benar.

C. Struktur Organisasi Madani Mental Health Care

2 Brosur Yayasan Madani Mental Health Care. ketua yayasan Sekertaris yayasan Bendahara yayasan Waka. Bidang dakwah yayasan Kepala rumah transit Kepala rumah stabilisasi Rehabilitasi madani mental helath care Perlengkapan Bidang SDM MMHC Humas After care