Kesimpulan KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Untuk aspek keyakinan agama yang dangkal berpengaruh secara negatif sedangkan aspek unselfish berpengaruh secara positif.

5.2 Diskusi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi religius memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan emosional guru Pondok Pesantren Daar el- Qalam, Tangerang. Hasil analisis menyatakan bahwa orientasi religius intrinsik berpengaruh secara signifikan terhadap kecerdasan emosional sedangkan orientasi religius ekstrinsik berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kecerdasan emosional. Hasil ini sejalan dengan teori yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Rahma Widyana 1998 dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa individu dengan orientasi religius intrinsik terpanggil untuk menebarkan semangat dan nilai-nilai religius seperti optimisme, tidak mudah putus asa, berusaha berprasangka baik, dan cenderung memiliki afek yang positif. Penelitian yang dilakukan Ventis dkk Ryckman, 2008 menyatakan bahwa individu dengan orientasi religius intrinsik akan memiliki perilaku yang ada pada aspek-aspek kecerdasan emsoional. Bergin Rahma Widyana, 1998 menemukan bahwa orientasi religius intrinsik berhubungan secara positif dengan beberapa aspek kepribadian seperti kematangan sosial dan tanggung jawab. Kemudian Bergin Rahma Widyana,1998 mengemukakan bahwa orientasi religius ektrinsik berkorelasi negatif dengan kemampuan sosial, sikap tenang dan spontan, bertanggung jawab, toleransi, perasaan senang, keberhasilan menyesuaikan diri, keberhasilan untuk mandiri, efisiensi intelektual dan kualitas yang mendasari munculnya status diri. Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan Rahma Widyana 1998 menyatakan bahwa individu yang memiliki orientasi religius ekstrinsik akan menyebabkan ketidakstabilan emosi dan afek yang negatif. Dari hasil regresi aspek-aspek orientasi religius terhadap kecerdasan emosional, dapat dilihat bahwa aspek-aspek orientasi religius intrinsik memberikan kontribusi dalam mempengaruhi kecerdasan emosional secara positif. Sedangkan sebagian besar aspek orientasi religius ekstrinsik memberikan kontribusi dalam mempengaruhi kecerdasan emosional secara negatif. Artinya, jika individu memiliki orientasi religius intrinsik yang tinggi maka kecerdasan emosionalnya akan tinggi pula. Sebaliknya, jika individu memiliki orientasi religius ekstrinsik yang tinggi maka kecerdasan emosionalnya akan rendah. Pernyataan ini didukung oleh data yang diperoleh pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek unselfish berpengaruh secara positif yang signifikan terhadap kecerdasan emosional. Hal ini berarti bahwa jika individu memiliki aspek unselfish yang tinggi maka kecerdasan emosionalnya akan tinggi juga. Sedangkan aspek keyakinan agama yang dangkal berpengaruh secara negative yang signifikan terhadap kecerdasan emosional, berarti bahwa jika individu memiliki aspek keyakinan agama yang dangkal rendah maka kecerdasan emosionalnya tinggi. Berdasarkan hasil regresi aspek-aspek orientasi religius terhadap kecerdasan emosional dapat dilihat bahwa sebagian besar aspek orientasi religius intrinsik