75
tumbuh sekitar 85,86. Ini berarti IHSG sudah dipredikasi kembali normal hanya dalam satu tahun saja. Namun hal yang mencemaskan adalah kenaikan harga
crude oil dunia yang mencapai di atas level USD 80barrel per 51110. Kenaikan harga minyak mentah dunia tersebut lebih disebabkan aktivitas spekulasi dari
pada proses supply-demand. www.ekonomi.kompasiana.com
2009.
C. Statistik Deskriptif
1. Perbandingan Deskripsi Statistik
Deskriptif Statistik ini berfungsi untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk
melihat karakteristik data yang kita peroleh. Proses pengumpulan data, pengolahan dan penarikan kesimpulan harus dilakukan dengan baik, cermat, teliti
serta mengikuti kaidah-kaidah dan teori yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah berupa mean, median, standar deviasi hingga probability
yang dimiliki oleh data.
76 Tabel 4.1
Deskriptif Statistik LQ45
JII Mean
-0.002433 0.082346 Median
0.015785 0.010861 Maximum
1.028847 2.805013 Minimum
-1.80389 -1.058425 Std. Dev.
0.523276 0.793296 Skewness
-1.415743 1.558402 Kurtosis
7.390954 6.946751 Jarque-Bera
27.29779 25.29131 Probability
0.000001 0.000003 Sum
-0.058392 1.9763 Sum Sq. Dev.
6.297809 14.47434
Observations
24 24
Tabel 4.1 memberikan rincian lebih lanjut tentang deskriptif statistik antara kedua indeks. Uji normalitas menunjukkan bahwa tak satu pun kembali
terdistribusi secara normal. The Jarque-Bera JB uji normalitas signifikan pada 1, dengan nilai pada LQ45 sebesar 27.29779 dan JII sebesar 25.29131
menunjukkan bahwa hipotesis nol dari kenormalan data diterima. Tabel 4.1 juga menunjukkan statistik deskriptif dari pengembalian kedua
indeks. Dilihat dari mean kedua indeks, jelas bahwa rata-rata return dari JII lebih dari LQ45 yaitu 0.082346 untuk JII dan -0.002433 untuk LQ45. Begitu juga jika
dilihat dari standar deviasi, yang merupakan pengukuran risiko longgar dan menunjukkan bahwa LQ45 lebih berisiko daripada JII yaitu 0.793296 untuk JII
dan 0.523276 untuk LQ45. Selanjutnya, total return jangka panjang bagi kedua indeks, yang diukur dengan jumlah semua kembali pada periode tersebut,
77
menunjukkan bahwa JII memiliki nilai laba jangka panjang sebesar 2.805013 yang lebih tinggi daripada LQ45 sebesar 1.028847.
Grafik 4.1 Deskriptif Statistik
-2 -1
1 2
3
2008M01 2008M07
2009M01 2009M07
LQ45 JII
78
2. Risk Adjusted Performance
Investasi portofolio diharapkan dapat meningkatkan keuntungan hanya dengan meningkatkan risiko sistematisnya beta, maka dibutuhkan evaluasi
Kinerja Resiko yang Disesuaikan Risk Adjusted Performance . Semua investor memiliki pemikiran yang sama, mereka lebih suka berinvestasi di lini bisnis
berisiko rendah dibandingkan dengan berinvestasi pada sesuatu yang lebih menguntungkan tetapi lebih berisiko. Dan, jelas, investor mengalokasikan asetnya
harus menyeimbangkan resiko terhadap pengembalian yang diharapkan. Dengan kata lain, setiap penilaian kinerja harus menyeimbangkan risiko
dan imbal hasil. Itulah fungsi dari Risk Adjusted Performance. Risk Adjusted Performance menghitung “hadiah” yang akan di dapatkan investor dengan
beberapa penyesuaian terhadap risiko. Yang peneliti maksud dengan hadiah tergantung pada aplikasi. Mungkin pendapatan, keuntungan serta pengembalian.
Demikian pula dengan risiko dapat diukur sebagai volatilitas, betaserta nilai dalam
resiko. Tabel 4.2
Risk Adjusted Performance dan Beta dari JII dan LQ45
Indeks Sharpe
Ratio Treynor
Index Jensen
Alpha Beta eSDAR
JII 0.119190206 0.109061276 0.07599879 0.8326131 0.16513399
LQ45 0.011937073 0.007107801 -0.00742418 0.8479405 0.16100753
79
Tabel 4.2 diatas menunjukkan resiko pengembalian yang disesuaikan untuk masing-masing indeks menggunakan empat pengukuran yang berbeda. Indeks
utama adalah IHSG yang terdiri dari semua indeks yang ada dalam bursa efek Indonesia. Pengukuran pertama adalah sharpe ratio, yang digunakan untuk
mempertimbangkan resiko sistematis dan tidak sistematis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan LQ45 memiliki tingkat pengembalian yang disesuaikan lebih kecil
dari pada JII. Dimana 0.011937073 untuk LQ45 dan 0.119190206 untuk JII. Dalam pengukuran yang kedua, yaitu Treynor Indeks, hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat pengembalian LQ45 sebesar 0.109061276 lebih kecil dari JII sebesar 0.007107801. Dalam kasus ini, LQ45 menghasilkan tingkat
pengembalian yang lebih rendah dari JII LQ45 sebesar -0.00742418, sedangkan JII sebesar 0.07599879. Beta menunjukkan bahwa LQ45 memiliki resiko yang
lebih tinggi sebesar 0.8479405 dari pada JII yang hanya sebesar 0.8326131.
Selanjutnya eSDAR
memperlihatkan hasil perhitungan lainnya,dimana
LQ45 menghasilkan pengembalian yang lebih redah sebesar 0.16100753 daripada JII sebesar 0.16513399. Hasil ini tidak jauh bebeda dengan hasil penelitian
Mohamed Albaity dan Rubi Ahmad 2008.
D. Uji Stasionaritas Data