Sistem  pembelajaran  menggunakan  project  based  learning  yang diterapkan  pada  siswa  SMK  program  keahlian  multimedia  merupakan
pembelajaran  yang  berbasis  unit  produksi.  Dengan  demikian  penggunaan model  project  based  learning  akan  membantu  guru  dalam  mengaitkan
antara  teori  pembelajaran  dengan  kehidupan  nyata  dan  memotivasi  siswa untuk  mengaitkan  pengetahuan  yang  dipelajarinya  dengan  kehidupan
mereka.  Sehingga  dengan  model  pembelajaran  ini  sesuai  dengan pembelajaran  entrepreneurship  yang  mampu  menumbuhkan  prestasi
belajar dalam bidang akademik  yang mencangkup aspek kognitif, afektif, dan  psikomotorik,  selain  itu  juga  mampu  menumbuhkan  kemampuan
enterpreneurship yang meliputi sikap, minat dan perilaku wirausaha pada siswa.
2.7 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh penerapan model project based learning terhadap jiwa  enterpreneurship siswa kelas
XI program keahlian multimedia di SMK Negeri Kota Semarang.
57
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan  yang  dilakukan  dalam  penelitian  ini  adalah  pendekatan kuantitatif,  riset  kuantitatif  adalah  riset  yang  menggambarkan  atau
menjelaskan  suatu  masalah  yang  hasilnya  dapat  digeneralisasikan.  Dengan demikian  tidak  terlalu  mementingkan  kedalaman  data  atau  analisis.  Periset
lebih  mementingkan  aspek  keluasan  data  sehingga  data  atau  hasil  riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian survei.  Survei  adalah  metode  riset  dengan  menggunakan  kuesioner  sebagai
instrumen  pegumpulan  data.  Tujuannya  untuk  memperoleh  informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.
Secara  umum  metode  survei  terdiri  dari  dua  jenis,  yaitu  deskriptif dan  eksplanatif  analitik.  Dan  penelitian  ini  termasuk  dalam  penelitian
survei  eksplanatif  analitik.  Penelitian  eksplanatif  bertujuan  untuk menghubungkan pola-pola  yang berbeda, namun  memiliki keterkaitan serta
menghasilkan pola hubungan sebab akibat. Neuman, 2003 Martono, 2008. Peneliti  tidak  sekadar  menggambarkan  fenomena  itu  terjadi,  tetapi
mencoba  menjelaskan  mengapa  fenomena  itu  terjadi  dan  apa  pengaruhnya. Dengan kata lain peneliti ingin menjelaskan hubungan antara dua atau lebih
variabel. Peneliti membuat hipotesis sebagai asumsi awal untuk menjelaskan hubungan antar variabel yang diteliti.
Survei  eksplanatif  dapat  dibagi  menjadi  dua  sifat;  komperatif  dan asosiatif.
Komperatif bertujuan
untuk membuat
komparasi membandingkan  antar  variabel  yang  satu  dengan  variabel  lainnya  yang
sejenis.  Sedangkan  asosiatif  bertujuan  untuk  menjelaskan  hubungan korelasi  antar  variabel.  Dalam  penelitian  ini  menggunakan  sifat  asosiatif
karena  dalam  penelitian  ini  bertujuan  untuk  menjelaskan  hubungan  atau korelasi penerapan model project based learning dalam pengembangan jiwa
entrepreneurship  siswa  SMK  program  keahlian  multimedia  di  kota Semarang.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian