keahlian multimedia di SMK Negeri Kota Semarang dalam kategori baik. Artinya, tingkat keterterapan model project based learning baik
dilaksanakan dalam pengembangan jiwa enterpreneurship siswa di SMK Negeri Kota Semarang. Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian Mulyani
2014 yang menyatakan bahwa terdapat peningkatan sikap, minat, dan perilaku wirausaha siswa SMK setelah diberi intervensi model pembelajaran
komprehensif berbasis
proyek pendidikan
kewirausahaan. http:journal.uny.ac.idindex.phpcparticleview186 data diakses pada
tanggal 20 Maret 2016. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan nilai rata-rata skor
yang diperoleh siswa diketahui bahwa keterterapan model pembelajaran poject based learning dalam kategori baik. Penelitian ini mengandung
makna semakin baik keterterpan model project based learning maka akan semakin tinggi pula jiwa enterpreneurship siswa di SMK Negeri Kota
Semarang.
4.2.2 Jiwa Enterpreneurship Siwa Kelas XI Program Keahlian
Multimedia di SMK Negeri Kota Semarang
Jiwa enterpreneurship dapat dimiliki oleh semua orang, karena jiwa enterpreneurship dapat dipelajari oleh siapa saja, akan tetapi terdapat
beberapa faktor yang dapat memengaruhi seseorang memiliki jiwa enterpreneurship. Seperti yang dibahas dalam penelitian ini yaitu salah satu
faktor yang memegang peranan penting dalam membentuk sikap, dan jiwa
enterpreneurship adalah pendidikan, dimana nilai-nilai enterpreneurship siswa didapat dari proses kegiatan belajar mengajar. Salah satunya
menggunakan model project based learning dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI
program keahlian multimedia di SMK Negeri Kota Semarang memiliki jiwa enterpreneurship tinggi. Penelitian ini menunjukkan data bahwa model
project based learning yang terterap secara struktur dalam kegiatan belajar mengajar berkontribusi dalam pengembangan jiwa enterpreneurship siswa.
Hal ini Sejalan dengan pendapat Indratno Forum Mangunwijaya VVI, 2012, yang mengemukakan bahwa latihan atau pendidikan, upaya yang
secara standar dan struktur dilakukan dapat membangun jiwa wirausaha. Selain pendidikan formal di sekolah yang dapat memengaruhi jiwa
enterpreneurship siswa, pendidikan keluarga juga mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam pengembangan jiwa enterpreneurship siswa.
Sebagaimana hasil peneitian Sukanti, dkk 2011, yang mengatakan bahwa secara umum pendidikan dalam keluarga berperan dalam
menumbuhkembangkan jiwa wirausaha anak, wirausaha yang sukses pada umumnya di picu oleh orang tuanya baik secara langsung maupun tidak.
Hasil penelitian yang diperoleh dari analisis deskriptif dari setiap indikator pengukur jiwa enterpreneurship yang menyimpulkan bahwa siswa
kelas XI program keahlian multimedia di SMK Negeri Kota Semarang memiliki rasa percaya diri dan optimis yang tinggi, berorientasi pada tugas
dan hasil yang tinggi, memiliki sifat berani mengambil resiko yang tinggi,
memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, memiliki keorisinilitasan yang tinggi, siswa berorientasi pada masa depan, memiliki keinginan untuk maju
yang tinggi dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta memiliki rasa semangat yang tinggi.
Uraian di atas menjelaskn, bahwa siswa memiliki sembilan ciri-ciri jiwa enterpreneurship dalam kategori tinggi, oleh karena itu simpulan yang
dapat diambil dari variabel jiwa enterpreneurship adalalah siswa kelas XI program keahlian multimedia memiliki jiwa enterpreneurship yang tinggi.
4.2.3 Pengaruh