Konsep Pemasaran Konsep Strategi Pemasaran 1. Konsep Strategi

kekuatan itu yang akan menyumbang kepada diferensiasi yang diharapkan. Jadi, perusahaan yang ingin posisi terdepan dalam mutu harus menggunakan komponen terbaik, memadukannya dengan baik, memeriksanya dengan teliti, dan mengomunikasikan mutunya secara efektif. c. Fokus Bisnis memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar yang sempit daripada mengejar pasar yang lebih besar. Perusahaan memahami kebutuhan segmen itu dan mengejar kepemimpinan biaya atau diferensiasi dalam segmen sasaran. 21

2. Konsep Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginnkan dengan cara menciptakan serta memperlukan produk dan nilai dengan pihak lain. 22 Pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bersifat manajerial, yang berisi perencanaan dan organizing, bertujuan untuk mengkomunikasikan suatu produk terhadap publik dan menciptakan hubungan dengan konsumen. 21 Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran,Jakarta: PT Indeks, 2009, jilid 1, edisi 12, h.68-69. 22 Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana, 2005, Cet. Ke- 1, h. 61. Secara umum pengertian manajemen pemasaran bank adalah suatu proses, pelaksanaan dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya. 23 Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci meraih tujuaan perusahaan adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, pemasaran bersandar pada 4 pilar yaitu: a. Kebutuhan Pelanggan b. Pasar sasaran c. Kebutuhan pelanggan d. Pemasaran terintegrasi e. Profitabilitas 24 Untuk dapat menarik konsumen, dan menjadi kepercayaan konsumen, perusahaan harus memiliki nilai pemasaran, nilai pemasaran dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu: 1 Merk atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan brand equity nya. Cara mengelola ekuitas merek brand equity ada 5: 23 Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, Edisi Revisi, hal. 175 24 M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007, h. 14 a Brand Loyalty, dapat dikelola dengan cara, menciptakan tingkat pembelian kembali, menciptakan daya tarik kepada konsumen perhatian dan melibatkan konsumen secara terus menerus, memberikan respon terhadap pesaing yang mengancam, serta berusaha mengoptimalkan biaya pemasaran. b Brand Awareness, dapat dikelola dengan cara mengingatkan secara terus menerus manfaat produk terhadap konsumen c Persepsi mengenai kualitas, dapat dikelola dengan cara menerapkan strategi diferensiasi, strategi harga, melibatkan kelompok konsumen yang sama dan menjaga kualitas produk sehingga sesuai dengan harapan konsumen d Brand associations, dapat dikelola dengan cara menciptakan perasaan dan perilaku prinsip terhadap merek secara terus menerus. Contohnya: pepsodent menjelang Ied memberikan bantuan infak dan sedekah sebesar 2.0 dari harga jual setiap produknya kepada kaum fakir miskin. e Brand asset, dapat dikelola dengan cara menciptakan keunggulan bersaing terhadap produk-produknya. 25 25 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi, Konsep, Perencanaan Strategis Untuk Menghadapai Abad 21, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997, h. 48. Jika brand equity ini dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang bersangkutan setidaknya akan mendapatkan dua hal. Pertama, para konsumen akan menerima nilai produknya, mereka dapat merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan itu sendiri memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadap merk, yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta efektifitas kerja khususnya pada program pemasarannya. 2 Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus-menerus ditingkatkan. 3 Proses, yaitu nilai yang berkitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. 26

3. Konsep Strategi Pemasaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah (Studi Deskriptif Pada Bank Bri Perbaungan)

6 94 167

Analisis Strategi Bauran Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabalt Pada PT Bank Sumut Cabang Iskandar Muda Medan

0 36 80

Pengaruh Penerapan Strategi Pemasaran Rasional, Emosional, dan Spiritual Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Medan Ahmad Yani

4 61 89

Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Kcp Cilandak)

1 37 124

STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ISLAMIC BANKING (IB) SIAGA PADA PT. BANK SYARIAH BUKOPIN.

0 0 22

STRATEGI PEMASARAN PRIORITY BANKING PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG SOLO.

1 1 15

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH DEPOSITO PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA.

0 2 16

Analisis strategi pemasaran untuk meningkatkan jumlah nasabah Pada Pt. Bank Sumut Syariah Cabang pembantu Stabat Kabupaten Langkat - Repository UIN Sumatera Utara

1 17 124

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK BNI SYARIAH C

0 0 90

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK CICIL EMAS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Teluk Betung Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 1 137