3. BSM Forza
Nasabah dapat mengajak rekan atau keluarga menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri
Priority dan akan mendapatkan
voucher belanja untuk nasabah
priority dan nasabah baru Ketentuan BSM Forza
, yaitu sebagai berikut: a. Peserta adalah nasabah BSM
Priority b. Penempatan dana:
1 Dana berupa fresh money
2 Ditempatkan dalam bentuk minimal 2 dua produk dana, yaitu Tabungan BSM dan Tabungan BerencanaTabungan Investa
CendekiaTabungan MabrurDepositoGiro. 3 Total penempatan dana awal nasabah yang direferensikan
referral minimal Rp 250 juta. c. Hadiah
1 Nasabah BSM Priority yang berhasil mengajak nasabah
referral akan mendapatkan hadiah voucher belanja senilai =jumlah nasabah
referral BSM priority x Rp 250 ribu. 2 Nasabah
referral mendapatkan hadiah voucher belanja senilai kelipatan Rp 250 ribu per penempatan dana Rp 250 juta,
maksimal Rp 1 juta.
76
4. BSM Bonanza
76
Brosur Mandiri Syariah Priority .
Program Bundling antara deposito dan tabungan BSM dengan komposisi 1:2, minimal penempatan dana Rp 500 juta dan
harus CIF baru.Contoh: Untuk Deposito Rp 200 juta, maka tabungan Rp 400 juta.
77
77
Wawancara pribadi dengan Area Manager Priority Banking dan Wealth Management BSM
Ni Made Ayu Ratih Wijayanti, tanggal 12 Maret 2014,di PT Bank Syariah Mandiri.
BAB IV STRATEGI PEMASARAN NASABAH
PRIORITY PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI
A. Strategi Pemasaran BSM Priority PT Bank Syariah Mandiri
Strategi pemasaran adalah suatu proses manajerial, yang didalamnya berisi konsep, perencanaan dan
organizing¸ yang bersifat unik, bertujuan untuk mengkomunikasikan produk terhadap publik dan membentuk hubungan
dengan konsumen, hal ini untuk mencapai tujuan perusahaan yakni memperoleh laba yang besar.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan
dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan
bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.
78
BSM priority melakukan strategi pemasaran produk bersifat Above
The Line ATL dan Below The Line BTL. Sebagai strategi memasarkan produknya
78
William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 1991, h. 5.
61