BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap ketiga video yang memiliki jumlah sembilan sequence, dan terdiri dari lima puluh gambar yang dipilih, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut: 1.
Dari simbol-simbol yang telah dianalisis dari komunikasi nonverbal Presiden Joko Widodo Jokowi, dalam ketiga video yang telah dipilih
oleh peneliti, yang diunggah di website Youtube pada tanggal 20 Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015, yaitu “Jokowi Resmi
Dilantik Sebagai Presiden RI―Liputan Berita VOA 20 Oktober 2014”, “Rangkaian Blusukan Presiden Jokowi di Kalimantan”, dan “Presiden
Jokowi Kembali Angkat Bicara Soal Komjen Budi Gunawan”, dapat diketahui citra apa saja yang terbentuk pada Jokowi sebagai Presiden
Republik Indonesia periode 2014-2019. 2.
Citra yang tergambar jelas dari Jokowi adalah citra sederhana dan merakyat, dimana citra ini ditunjukkan melalui penggunaan simbol-
simbol nonverbal yang didapat dari kinesik atau gerak tubuh, paralinguistik atau suara, proksemik atau penggunaan ruangan personal
dan sosial, dan artifaktual atau penampilan Jokowi, yang telah diteliti oleh peneliti dalam ketiga video mengenai kegiatan beliau sebagai
presiden. 3.
Jokowi memiliki simbol nonverbal yang sering digunakannya ketika melakukan komunikasi, yaitu menggerakkan alis dan tangannya saat
menekankan poin-poin yang dianggap oleh beliau penting. 4.
Simbol-simbol nonverbal Jokowi terlihat sederhana. Adapun simbol- simbol tersebut dikarenakan beliau memiliki latar belakang yaitu
dilahirkan sebagai orang Indonesia dengan keturunan suku Jawa dan
berasal dari masyarakat biasa yang cenderung merupakan kalangan bawah.
5. Simbol-simbol nonverbal sederhana yang dimiliki oleh Jokowi
membantu beliau untuk mengkonstruksi dirinya secara alami sebagai pemimpin yang sederhana dan merakyat, karena beliau sendiri berasal
dari rakyat, khususnya kalangan bawah. 6.
Adakalanya simbol-simbol nonverbal Jokowi tersebut tidak dapat diterima oleh seluruh masyarakat, karena perbedaan budaya yang
terdapat pada masing-masing orang. 7.
Jokowi mampu mengkonstruksi penggunaan kemeja putih dan celana hitam sebagai setelan pakaian yang memiliki arti “kerja, kerja, dan
kerja”, karena setiap kali melakukan kegiatan blusukan atau turun ke lapangan, beliau menggunakan setelan tersebut.
8. Jokowi telah membuktikan bahwa mitos mengenai pemimpin yang
selalu memiliki jarak pemisah dengan rakyatnya adalah tidak benar. Karena beliau sendiri telah membuktikan dirinya yang tetap mau
berbaur dengan rakyat dan tetap melakukan blusukan, meskipun berada di posisi kepemimpinan paling tinggi di Indonesia.
9. Kualitas komunikasi Jokowi pada situasi informal adalah paling baik
dibandingkan formal dan semiformal, karena
beliau dapat menunjukkan jati dirinya dengan bebas serta memperlihatkan
kreatifitasnya sebagai seorang presiden.
5.2 Saran