Kode Semik atau Konotasi

memiliki makna yang mencerminkan Indonesia yang satu bangunan “inter-kultur” www.wartamadani.com201310sejarah-dan-asal-usul-peci-hitam.html. Selain pemakaian setelan jas dan aksesoris yang wajib untuk digunakan di acara resmi, seseorang hendaknya juga menggunakan sepatu yang memiliki kesan yang resmi. Dalam hal ini, Jokowi terlihat memakai sepatu pantofel dalam mengikuti acara pelantikan dirinya. Sepatu pantofel adalah jenis sepatu formal, yang biasanya dipakai untuk pergi ke kantor atau bekerja. Namun, dalam perkembangan zaman, pengguna sepatu ini semakin banyak dan dipakai untuk acara yang kasual. Bahan dasar pembuatan sepatu ini biasanya adalah kulit sapi atau kulit kambing asli sehingga terlihat begitu elegan, dan flopper atau semacam kulit imitasi. Model sepatu pantofel yang paling umum adalah model sepatu tuan dengan ciri khas ujung sepatu berbentuk kotak lancip dengan tubuh yang panjang. Selain itu, sepatu tersebut memiliki model perekat, tali, atau selop yang langsung pakai www.sepatupedia.comproduct-categorypria pantofel. Acara pelantikan pejabat negara tersebut tidak hanya ditunjukkan oleh pemakaian pakaian dan aksesoris atau atribut yang wajib untuk digunakan, namun acara ini juga memiliki prosedur-prosedur yang wajib diikuti. Dalam hal ini, acara pelantikan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden tersebut juga dilakukan sesuai dengan prosedur, dimana salah satu agendanya adalah penandatanganan berita acara pelantikan oleh keduanya di depan MPR dan para tamu negara. Kegiatan tersebut disusul dengan berjabat tangan yang menandakan telah terjadi sebuah kesepakatan, yaitu Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk periode 2014-2019.

F. Kode Semik atau Konotasi

Ketika acara pelantikan berlangsung, Jokowi terlihat siap dan tenang. Beliau ingin menujukkan bahwa dirinya siap menjadi pemimpin negara untuk lima tahun ke depan. Dalam sequence ini, Jokowi juga terlihat mampu bekerja sama dengan anggota MPR yang ada. Beliau, sebagai eksekutif, mencoba untuk menghormati dan menghargai lembaga legislatif sebagai parlemen yang turut berkontribusi pada pemerintahan yang ada. Hal tersebut beliau tunjukkan dengan cara menampilkan dirinya dalam busana yang good looking menarik, namun tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi setiap warga negara yang terpilih dan akan dilantik sebagai pemimpin negara pada acara tersebut. Sebagai seorang pemimpin negara, Jokowi juga ingin menunjukkan citra dirinya yang mampu beradaptasi dengan sekitarnya. Sikap menghormati yang disampaikan melalui penampilan beliau tersebut pun menunjukkan bahwa beliau memiliki niat untuk membangun hubungan yang harmonis di antara dirinya dengan lembaga lain, dimana dalam hubungan yang harmonis tersebut terdapat kerja sama yang dapat menunjang pencapaian cita-cita Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Selain itu, Jokowi juga melakukan jabat tangan yang terlihat tegas untuk mendukung keputusannya menjadi presiden di Republik Indonesia, dimana jabat tangan tersebut pun menyiratkan bahwa beliau setuju untuk secara bersama-sama mencapai cita-cita yang ada di Negara Indonesia. Adapun sikapnya tersebut untuk menunjukkan citra tegas yang terbentuk dari dirinya tersebut. Meskipun memiliki tubuh yang kurus, Jokowi menunjukkan bahwa dirinya juga sama seperti pemimpin negara lainnya yang berwibawa. Jokowi yang menggunakan pakaian resmi pada acara resmi dan bersejarah bagi bangsa Indonesia menunjukkan bahwa dirinya layak disebut sebagai pemimpin negara yang berwibawa. Setelan jas yang digunakannya tersebut pun membuat beliau terlihat elegan, namun tetap memiliki kesan yang sederhana. Dalam bertingkah laku, beliau mencoba untuk menjadi panutan bagi masyarakatnya. Saat acara berlangsung, Jokowi berada di bagian depan bersama Jusuf Kalla dan perwakilan MPR, sehingga menjadi pusat perhatian seluruh hadirin dalam ruangan tersebut. Karenanya, Jokowi sempat terlihat tegang dan tertekan. Akan tetapi, beliau berusaha untuk menjadi pemimpin negara yang kuat sehingga nantinya mampu memberi perlindungan kepada warganya. Hal tersebut beliau tunjukkan melalui sikapnya yang mampu tersenyum meskipun dalam keadaan tegang. Jokowi juga ingin menunjukkan bahwa dirinya kuat dan elegan sebagai pemimpin negara, sehingga mampu membentuk citra beliau sebagai pemimpin yang berwibawa meskipun tetap terlihat sederhana.

4.2.1.2 Sequence Kedua:

Dokumen yang terkait

Dramatisme Pidato Kenegaraan Pertama Presiden Joko Widodo (Analisis Wacana Pidato Kenegaraan Pertama Presiden RI Joko Widodo Pasca Dilantik dalam Perspektif Dramatisme)

16 149 135

Ideologi dalam Teks Pidato Presiden Ir. H. Joko Widodo (Analisis Wacana Pidato Politik Pertama Presiden Ir. H. Joko Widodo pada Upacara Pelantikan Presiden)

6 40 23

ANALISIS WACANA POLITIK JOKO WIDODO SAAT PEMILIHAN PRESIDEN 2014

0 7 202

HUBUNGAN PEMBERITAAN KENAIKAN HARGA BBM DI TV ONE TERHADAP CITRA KEPRESIDENAN JOKO WIDODO (Survei Terhadap Pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur Yang Menonton TV One )

2 31 141

CITRA JOKO WIDODO DAN JUSUF KALLA DALAM IKLAN POLITIK TELEVISI (Studi Analisis Semiotik Citra Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam Iklan Politik Televisi Masa Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Periode Mei - Juli 2014).

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN - Komunikasi Nonverbal dan Citra Presiden Joko Widodo (Analisis Semiotika Komunikasi Nonverbal Serta Citra yang terbentuk dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo)

0 0 11

Komunikasi Nonverbal dan Citra Presiden Joko Widodo (Analisis Semiotika Komunikasi Nonverbal Serta Citra yang terbentuk dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo)

0 0 15

GAMBARAN CITRA POLITIK PRESIDEN DALAM VIDEO BLOGGING DI AKUN YOUTUBE PRESIDEN JOKO WIDODO Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 23

STRATEGI IMPRESSION MANAGEMENT PRESIDEN JOKO WIDODO MELALUI KOMUNIKASI PROGRAM PRIORITAS PEMERINTAH DALAM AKUN YOUTUBE “PRESIDEN JOKO WIDODO”

0 0 10

KOMUNIKASI POLITIK JOKO WIDODO PADA KAMPANYE PEMILIHAN PRESIDEN 2014 MELALUI YOUTUBE (ANALISIS WACANA KRITIS)

0 0 89