Kode Proaretik atau Kode TindakanLakuan

B. Kode Hermeneutik atau Kode Teka-teki

Mengapa Jokowi terlihat memiliki sikap tubuh yang tenang dan tegap? Mengapa Jokowi terlihat berdiri berdampingan dengan Jusuf Kalla, dan berhadapan dengan Ketua MPR dan ketiga perwakilan MPR? Mengapa Jokowi menggunakan peci berwarna hitam dan setelan jas berwarna hitam? Mengapa Jokowi berdiri sambil mengarahkan pandangannya pada berita acara pelantikan yang terdapat di atas meja? Mengapa Jokowi membungkukkan badan sambil menandatangani berita acara pelantikan di hadapan Ketua MPR, Zulkifli Hasan, dan ketiga perwakilan MPR? Mengapa Jokowi berdiri di bagian panggung? Siapa saja yang hadir ketika pelantikan Jokowi sebagai presiden? Mengapa Jokowi berjabat tangan dengan perwakilan MPR? Mengapa Jokowi terlihat memberikan senyuman kepada perwakilan MPR yang berada di hadapannya?

C. Kode Proaretik atau Kode TindakanLakuan

Pada sequence pertama, ditunjukkan Jokowi menggunakan setelan jas yang lengkap dan peci berwarna hitam. Adapun setelan jas yang lengkap dan peci berwarna hitam tersebut menyimbolkan jenis pakaian yang digunakan dalam acara-acara formal atau bersifat resmi. Ketika proses penandatangan berita acara pelantikan berlangsung, Jokowi menggunakan setelan jas berwarna hitam untuk memberi kesan yang lebih berwibawa dan elegan. Saat ini, warna hitam pun tidak hanya dianggap sebagai warna yang memiliki konotasi negatif seperti jahat, buruk, licik, atau kotor Mulyana, 2008: 428, namun juga warna yang memiliki kesan elegan dan misterius. Selain itu, penggunaan kancing dalam satu baris single breasted pada jas seperti yang Jokowi gunakan tersebut, membuat beliau yang memiliki tubuh tinggi dan cenderung kurus menjadi good looking enak dipandang. Kerah berbentuk notch lapel tersebut pun menambah kesan yang formal padanya. Adapun setelan jas yang digunakan oleh Jokowi adalah berbahan kain, yaitu silk wool, yang bahannya tidak panas dan membuatnya nyaman m.cnnindonesia.com gaya-hidup20141020102508-6906penjahit-legendaris-di- hari-bersejarah-jokowi. Postur tubuh yang cenderung kurus, seperti yang dimiliki oleh Jokowi, sering dikaitkan erat dengan orang yang lemah. Namun, Jokowi yang memiliki tubuh kurus dan tinggi jangkung menunjukkan bahwa dirinya juga mampu menjadi seorang pemimpin negara. Tubuhnya yang kurus disertai tinggi badan yang lebih daripada orang Indonesia pada umumnya, yaitu 175cm, bukan merupakan penghalang baginya untuk memimpin sebuah negara. Postur tubuh yang dimilikinya tersebut pun membuatnya berbeda dari para Presiden Republik Indonesia yang sebelumnya yang cenderung terlihat gagah dengan badan yang lebih gemuk atau besar. Oleh karenanya, penggunaan jas yang berukuran fit atau pas badan untuk Jokowi terlihat baik karena membuat beliau menjadi terlihat langsing. Pada bagian dalam jas, Jokowi menggunakan kemeja berwarna putih. Dari segi warna, putih memiliki arti suci, murni, atau bersih. Karenanya, penggunaan warna putih pada pakaian memberikan kesan bersih. Jokowi yang memakai kemeja putih berlengan panjang pun menampilkan kesan bersih dan elegan ketika dilantik sebagai presiden ketujuh di Indonesia. Selain penggunaan kemeja berwarna putih, Jokowi juga menggunakan sebuah aksesoris, yaitu dasi panjang berwarna merah. Dasi merupakan sebuah aksesori pada leher ataupun dada, terutama bagi kaum pria. Dasi biasanya digunakan untuk acara-acara yang bersifat resmi. Ketika proses penandatanganan berita acara berlangsung di Gedung DPRMPR, Jokowi menggunakan dasi panjang di acara yang bersifat resmi tersebut. Dasi yang terdapat pada leher Jokowi pun membuat beliau terlihat lebih berwibawa sebagai seorang pemimpin, dan warna merah pada dasi beliau pun memberikan kesan semangat dan berani pada dirinya. Aksesoris lainnya yang digunakan oleh Jokowi adalah sebuah pin. Adapun pin tersebut berwarna emas dan disematkan oleh beliau di bagian sebelah kiri kerah jas. Pemakaian pin tersebut pun bagi Jokowi menjadi sebuah atribut yang wajib beliau gunakan ketika akan dilantik sebagai pejabat ataupun pemimpin negara. Penggunaan setelan jas pada pria biasanya juga disertai dengan bawahan atau celana yang ditentukan oleh atasan yang dipakai oleh pria tersebut. Warna dan bahan yang digunakan oleh pemakainya pun ditentukan oleh atasan atau setelan jas yang dipakai. Dalam hal ini, ketika menghadiri acara pelantikan sebagai presiden, Jokowi memakai celana yang menyentuh mata kaki serta berwarna hitam atau gelap. Bahan celana yang digunakan pun terlihat sama dengan jas yang beliau gunakan. Warna gelap yang menjadi warna dasar bagi setelan jas maupun celana tersebut memberikan kesan yang elegan dan tegas di tubuh Jokowi. Ketika proses penandatangan berita acara pelantikan yang dilaksanakan di Gedung DPRMPR pada tanggal 20 Oktober 2014, Jokowi juga menggunakan sebuah peci berwarna hitam. Adapun penggunaan peci ini telah menjadi kewajiban bagi setiap Presiden Republik Indonesia, tidak terkecuali bagi Jokowi, ketika menghadiri acara pelantikan sebagai presiden di Gedung DPRMPR. Jokowi juga menggunakan sepatu berwarna hitam untuk melengkapi penampilannya. Adapun sepatu tersebut berjenis pantofel. Sepatu pantofel yang digunakan oleh Jokowi merupakan sepatu model selop berwarna hitam. Selain memberikan kesan resmi, sepatu tersebut menggambarkan pribadi Jokowi yang simple sederhana. Warna hitam pada sepatu yang dipilihnya tersebut pun menambah kesan berwibawa terhadap penampilannya ketika menghadiri acara pelantikan dirinya sebagai presiden. Ketika berada dalam Gedung DPRMPR, Jokowi berdiri berdampingan dengan Jusuf Kalla ketika akan menandatangani berita acara pelantikan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk periode 2014-2019. Pemimpin negara dan wakilnya yang berdampingan dengan jarak yang dekat ketika melakukan sebuah kegiatan atau acara, diibaratkan dengan hubungan keduanya yang sangat baik. Dalam hal ini, Jokowi sebagai pemimpin negara bersama wakilnya, Jusuf Kalla, menunjukkan jarak berdampingan yang berkisar 1,5 sampai 4 kaki. Jarak ini biasanya digunakan untuk percakapan biasa Ruben, 2013: 193, namun dalam konteks ini keduanya secara tidak langsung juga menegaskan bahwa hubungan mereka sangat baik, terutama ketika mendapatkan tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin negara di Indonesia. Keduanya juga berdiri berhadapan dengan Ketua MPR, Zulkifli Hasan, beserta ketiga perwakilan MPR lainnya. Hal ini dilakukan pula untuk mempermudah kegiatan yang sedang berlangsung yaitu penandatangan berita acara pelantikan oleh Jokowi, Jusuf Kalla, dan MPR, dimana berita acara tersebut diletakkan di bagian tengah mereka. Ketika acara berlangsung, Jokowi juga terlihat berdiri di bagian panggung dalam Gedung DPRMPR yang dihadiri oleh MPR dan para tamu negara. Bagian panggung merupakan pusat perhatian aktifitas ataupun kegiatan yang diselenggarakan sebuah acara. Jarak panggung yang ada tersebut menegaskan siapa yang menjadi pusat perhatian dan hadirin yang datang dalam acara tersebut. Dalam acara pelantikan ini, yang menjadi pusat perhatian adalah Jokowi bersama wakilnya, Jusuf Kalla, yang dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pelantikan tersebut dihadiri oleh seluruh anggota MPR dan sejumlah tamu negara. Adapun jarak antara Jokowi dengan hadirin yang datang adalah berkisar antara 4 sampai 12 kaki, yang biasanya digunakan untuk membicarakan hal yang informal ataupun bisnis yang biasanya memiliki sebuah deal atau perjanjian. Dalam hal ini, jarak yang digunakan tersebut adalah untuk melakukan sebuah perjanjian antara MPR dengan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang memiliki kewajiban untuk memimpin negara untuk lima tahun kedepan. Saat menandatangani berita acara pelantikan, Jokowi menunjukkan sikap dan pandangan yang fokus untuk menandatangani dokumen berita acara pelantikan dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia. Beliau mengambil sikap membungkuk ketika menandatangani berita acara tersebut. Sikap membungkuk merupakan sikap untuk penghormatan terhadap seseorang yang dianggap lebih tinggi, baik dari segi jabatan maupun usia. Jokowi sebagai seorang pemimpin yang baru saja dilantik, mengambil sikap membungkuk dalam proses pelantikan yang merupakan ranah lembaga legislatif MPR, dimana beliau sebagai eksekutif presiden memiliki kewajiban untuk mengikuti tata cara yang berlaku di MPR legislatif. Penandatanganan yang dilakukan tersebut menyatakan bahwa beliau menyetujui dirinya untuk mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai Presiden Indonesia di hadapan MPR. Setelah menandatangani berita acara tersebut, Jokowi berjabat tangan dengan perwakilan MPR yang berada di hadapannya. Jokowi melakukan jabat tangan dengan menggunakan tangan sebelah kanan, begitu pula dengan perwakilan MPR yang ada. Melakukan jabat tangan dengan seseorang biasanya memiliki makna “memberi salam dengan seseorang yang dikenal atau melakukan perkenalan terhadap seseorang yang baru ditemui” atau melakukan “deal sepakat terhadap suatu hal”. Di Indonesia, cara yang sopan untuk berjabat tangan adalah menggunakan tangan sebelah kanan. Dalam hal ini, jabat tangan yang dilakukan oleh Jokowi dan MPR merupakan penegasan kesepakatan atau perjanjian resmi yang mereka lakukan setelah penandatangan berita acara pelantikan dilakukan. Saat hal ini berlangsung, Jokowi sebagai pemimpin negara yang baru, dituntut pula memiliki sikap dan bahasa tubuh yang sopan serta menjadi panutan bagi bangsa Indonesia. Posisi tubuh Jokowi saat itu terlihat tenang dan tegap. Seseorang yang memiliki sikap tubuh yang tenang dan tegap memberikan kesan percaya diri, hal ini sama dengan sikap tubuh seseorang yang sedang berjalan memasuki ruangan untuk diwawancarai Mulyana, 2008: 366. Sikap tubuh yang tenang dan tegap yang ditunjukkan Jokowi ini pun memberikan kesan percaya diri kepada beliau sebagai pemimpin negara yang baru untuk Indonesia. Selain itu, Jokowi juga mengambil posisi kedua tangan yang diletakkan di samping kiri dan samping kanan. Posisi tersebut merupakan sebuah sikap “siap” yang biasanya dilakukan oleh para prajurit, seperti Tentara Nasional Indonesia TNI ataupun Polisi Republik Indonesia Polri. Para prajurit ini dituntut untuk bersikap siap ketika akan mendengarkan sebuah instruksi mengenai tugas yang diberikan kepadanya. Posisi kedua tangan Jokowi yang serupa dengan seorang prajurit tersebut memiliki arti bahwa beliau mampu menerima dan siap untuk mengemban tugas dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin negara Indonesia. Akhir dari sequence pertama tersebut menunjukkan setelah melakukan penandatangan berita acara bersama Jusuf Kalla, Jokowi tersenyum kepada Ketua MPR dan perwakilan MPR lainnya. Senyuman pada umumnya diidentikkan dengan perasaan yang gembira. Namun, apabila disertai dengan rahang yang kaku, hal tersebut menandakan bahwa seseorang sedang mengalami tekananstres meskipun ia terlihat gembira. Dalam hal ini, setelah penandatanganan berita acara pelantikan, Jokowi tersenyum dengan membuka dan melebarkan area mulutnya hingga memperlihatkan bagian depan giginya. Beliau terlihat mengungkapkan perasaan gembira dan kelegaannya terhadap proses penandatanganan tersebut dengan senyuman, namun, senyuman tersebut disertai oleh rahang yang terlihat kaku yang menunjukkan bahwa beliau juga merasakan ketegangan ketika proses penandatanganan berita acara pelantikan tersebut berlangsung.

D. Kode Simbolik

Dokumen yang terkait

Dramatisme Pidato Kenegaraan Pertama Presiden Joko Widodo (Analisis Wacana Pidato Kenegaraan Pertama Presiden RI Joko Widodo Pasca Dilantik dalam Perspektif Dramatisme)

16 149 135

Ideologi dalam Teks Pidato Presiden Ir. H. Joko Widodo (Analisis Wacana Pidato Politik Pertama Presiden Ir. H. Joko Widodo pada Upacara Pelantikan Presiden)

6 40 23

ANALISIS WACANA POLITIK JOKO WIDODO SAAT PEMILIHAN PRESIDEN 2014

0 7 202

HUBUNGAN PEMBERITAAN KENAIKAN HARGA BBM DI TV ONE TERHADAP CITRA KEPRESIDENAN JOKO WIDODO (Survei Terhadap Pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur Yang Menonton TV One )

2 31 141

CITRA JOKO WIDODO DAN JUSUF KALLA DALAM IKLAN POLITIK TELEVISI (Studi Analisis Semiotik Citra Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam Iklan Politik Televisi Masa Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Periode Mei - Juli 2014).

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN - Komunikasi Nonverbal dan Citra Presiden Joko Widodo (Analisis Semiotika Komunikasi Nonverbal Serta Citra yang terbentuk dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo)

0 0 11

Komunikasi Nonverbal dan Citra Presiden Joko Widodo (Analisis Semiotika Komunikasi Nonverbal Serta Citra yang terbentuk dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo)

0 0 15

GAMBARAN CITRA POLITIK PRESIDEN DALAM VIDEO BLOGGING DI AKUN YOUTUBE PRESIDEN JOKO WIDODO Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 23

STRATEGI IMPRESSION MANAGEMENT PRESIDEN JOKO WIDODO MELALUI KOMUNIKASI PROGRAM PRIORITAS PEMERINTAH DALAM AKUN YOUTUBE “PRESIDEN JOKO WIDODO”

0 0 10

KOMUNIKASI POLITIK JOKO WIDODO PADA KAMPANYE PEMILIHAN PRESIDEN 2014 MELALUI YOUTUBE (ANALISIS WACANA KRITIS)

0 0 89