4. Jokowi terlihat melangkah dengan langkah kaki yang panjang menuju
mimbar pidato lihat Gambar 4.8. 5.
Jokowi terlihat mengarahkan pandangannya pada beberapa lembar kertas yang sedang dipegangnya ketika berada di atas mimbar pidato
lihat Gambar 4.10. 6.
Alis mata Jokowi terlihat naik dan turun ketika sedang membacakan pidatonya sebagai Presiden Republik Indonesia lihat Gambar 4.10.
7. Jokowi terlihat berdiri di atas mimbar pidato yang terletak di bagian
depan ruangan DPRMPR dalam acara yang disaksikan oleh seluruh anggota MPR dan beberapa tamu negara lihat Gambar 4.10.
8. Jokowi menggunakan variasi suara nada yang rendah dan nada yang
tinggi, dan disertai jeda, ketika membacakan pidatonya.
B. Kode Hermeneutik atau Kode Teka-teki
Mengapa Jokowi menggunakan peci berwarna hitam dan setelan jas berwarna hitam yang kedua kancingnya di bagian depan dikancing selama acara
berlangsung? Mengapa Jokowi membacakan sumpahnya sebagai Presiden Republik Indonesia? Mengapa Jokowi berjalan dengan langkah panjang sambil
merapikan lengan jasnya di sepanjang perjalanan menuju mimbar pidato? Mengapa alis mata Jokowi terlihat naik dan turun ketika sedang membacakan
pidatonya? Mengapa Jokowi berdiri di atas mimbar pidato? Siapa saja menyaksikan acara tersebut di Gedung DPRMPR? Mengapa Jokowi
menggunakan variasi suara nada yang rendah dan nada yang tinggi, dan disertai jeda, ketika membacakan pidato?
C. Kode Proaretik atau Kode TindakanLakuan
Saat membacakan sumpahnya sebagai Presiden Republik Indonesia, Jokowi mengambil sikap tubuh yang tegap. Hal tersebut beliau lakukan untuk
memberikan kesan percaya diri kepada beliau sebagai pemimpin negara yang baru dan siap mengemban tugas dan tanggung jawabnya untuk memimpin Indonesia.
Setelah membacakan sumpahnya tersebut di hadapan seluruh anggota MPR dan tamu negara di Gedung DPRMPR pada tanggal 20 Oktober 2014, Jokowi terlihat
berjalan dengan langkah kaki yang panjang. Seseorang yang memiliki tubuh yang tinggi pada umumnya dianggap memiliki langkah kaki yang panjang ketika
berjalan. Hal ini dikarenakan ukuran kaki yang juga panjang yang dimiliki oleh orang tersebut, sehingga dapat menjangkau langkah yang lebih panjang dari orang
yang memiliki tubuh yang tidak tinggi sepertinya. Melalui badan yang tinggi yang dimiliki oleh Jokowi tersebut, beliau dapat berjalan dengan langkah yang lebih
panjang dan lebih cepat dari orang lain. Selain langkah kaki yang panjang, Jokowi juga terlihat merapikan bagian
lengan jasnya sebelah kanan menggunakan tangan sebelah kiri di sepanjang perjalanan menuju mimbar pidato. Dalam hal ini, tangan sebelah kiri Jokowi yang
merapikan lengan jasnya sebelah kanan yang dilakukannya di sepanjang perjalanan menuju mimbar tersebut adalah untuk mengatasi rasa tidak nyaman
beliau ketika proses pelantikannya sebagai presiden sedang berlangsung. Setelah sampai di atas mimbar pidato, pandangan Jokowi terlihat tepat mengarah pada
beberapa lembar kertas yang dipegangnya ketika berada di atas mimbar pidato. Beliau terlihat mencoba untuk bersikap fokus dalam membacakan pidato
kepresidenannya. Pidato tersebut ditujukan bagi para hadirin dan masyarakat Indonesia atas pelantikan dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia periode
2014-2019. Adapun isi dari pidato tersebut berisi gagasan, harapan, program Jokowi sebagai presiden Indonesia ketujuh, dan ucapan terima kasih beliau dan
wakilnya, Jusuf Kalla, atas kepercayaan yang telah diberikan masyarakat kepada mereka untuk melanjutkan kepemimpinan di Indonesia.
Saat membacakan pidato kepresidenan di Gedung DPRMPR, alis mata Jokowi terlihat naik dan turun. Dalam hal ini, Jokowi melakukan penekanan
dengan alis matanya tersebut, dimana alis matanya melakukan gerakan naik disertai turun ketika membacakan pidatonya. Hal tersebut dilakukannya beberapa
kali ketika membaca, yang artinya beliau banyak melakukan penekanan terhadap isi pidato yang sedang dibacakannya. Pembacaan pidato oleh Jokowi tersebut pun
menggunakan variasi suara nada yang rendah dan nada yang tinggi, dan disertai jeda. Penggunaan suara rendah lebih sering diidentikkan dengan ketenangan dan
kesabaran. Ketika seseorang berbicara dengan nada yang rendah, suara yang terdengar akan lebih nyaman didengar dibandingkan dengan suara yang bernada
tinggi. Dalam hal ini, Jokowi menggunakan suara rendah dikarenakan suara tersebut merupakan suara yang alami digunakan oleh beliau ketika berbicara. Pada
umumnya, orang Jawa yang masih sering menggunakan bahasa Jawa dalam percakapannya sehari-hari, dimana bahasa tersebut membawa pesona suara yang
tenang dan sering menggunakan nada yang rendah. Sedangkan berbicara dengan suara bernada tinggi diidentikkan dengan
suara orang-orang yang memiliki tubuh yang kurus. Akan tetapi, hal demikian tidak berlaku terhadap Jokowi. Ketika berbicara, beliau cenderung menggunakan
suara yang rendah. Namun, ketika melakukan pidato di depan MPR dan tamu negara, di beberapa akhir kata, beliau terdengar menggunakan suara yang tinggi.
Hal ini dikarenakan Jokowi ingin menyampaikan poin-poin penting yang dapat diingat oleh hadirin dengan menggunakan variasi nada suara, karena nada suara
yang bervariasi dapat terdengar menarik bagi para pendengarnya. Penggunaan jeda oleh Jokowi ketika membaca pidato kepresidenan adalah
untuk memberikan efek ketegangan yang efektif. Hal tersebut didasari oleh rasa penasaran yang dimiliki oleh orang pada umumnya. Ketegangan memiliki andil
besar atas rasa penasaran ataupun ketertarikan kita terhadap kehidupan, begitu juga dengan sebuah pidato yang disampaikan oleh seseorang Carnegie, 2013:
73. Selain itu, penggunaan jeda memiliki manfaat untuk menyampaikan isi pidato secara efektif dan efisien. Dalam berpidato, Jokowi lebih menyukai waktu yang
lebih singkat. Meskipun MPR memberikan alokasi waktu 45 menit, Jokowi lebih memilih untuk menyampaikannya dalam waktu 7 menit. Namun, ketika
pembacaan pidato tersebut dilakukan di Gedung DPRMPR, realisasi waktu pembacaan adalah 10 menit dan tidak jauh dari perkiraan beliau
https:www.bersosial.com threadsisi-pidato-lengkap-jokowi-saat-pelantikan- presiden.14107.
Ketika melakukan pidato kepresidenan, Jokowi melakukannya dengan berdiri di atas mimbar pidato yang terletak di bagian depan ruangan DPRMPR
dan disaksikan oleh seluruh anggota MPR dan para tamu negara. Jarak beliau dari mimbar pidato terhadap hadirin yang datang adalah berkisar 4 sampai 12 kaki.
Mimbar pidato tersebut dibuat lebih tinggi daripada bagian panggung untuk lebih memusatkan perhatian seluruh hadirin, MPR dan para tamu negara, kepada
narasumber atau pembicara yang ada, dimana dalam hal ini pembicaranya adalah Presiden Joko Widodo Jokowi. Karenanya, jarak beliau untuk menyampaikan
pidato dengan hadirin adalah bersifat publik. Dalam acara pelantikannya tersebut, Jokowi terlihat menggunakan peci
berwarna hitam, kemeja lengan panjang berwarna putih, dasi berwarna merah, setelan jas berwarna hitam yang memiliki dua kancing di bagian depan single
breasted yang dikancing selama acara berlangsung dan disertai kerah berjenis notch lapel, celana berwarna hitam, sepatu pantofel berwarna hitam, dan pin
berwarna emas. Penggunaan peci berwarna hitam telah menjadi kewajiban bagi setiap Presiden Republik Indonesia, tidak terkecuali bagi Jokowi ketika dilantik
menjadi Presiden Republik Indonesia di Gedung DPRMPR. Peci tersebut juga dipakai pula oleh beliau selaku pemimpin negara ketika menghadiri acara resmi,
seperti pelantikan pejabat negara atau pejabat daerah. Pakaian yang digunakan Jokowi untuk melengkapi penampilannya adalah
setelan jas berwarna hitam dan memiliki dua kancing dalam satu baris single breasted, dimana selama proses pelantikan berlangsung beliau mengancing
keduanya, dan jas tersebut memiliki kerah notch lapel. Pemakaian jas biasanya diidentikkan dengan acara formal. Di Indonesia, meskipun pakaian ini bukan
merupakan pakaian umum yang dipakai oleh masyarakat Indonesia, tapi pemakaian jas menjadi pakaian yang wajib adalah banyak dilakukan oleh para
pekerja kantoran dan para pejabat yang bekerja di dalam ruangan. Adapun ketika acara berlangsung, Jokowi menggunakan setelan jas berwarna hitam untuk
memberi kesan yang lebih berwibawa dan elegan, dimana kedua kancing yang terdapat di dalam satu barisan bagian depan jas single breasted dikancing dan
kerah notch lapel, adalah untuk menambah kesan yang rapi, formal, dan good looking enak dipandang.
Ketika menggunakan setelan jas, Jokowi juga terlihat memakai kemeja lengan panjang berwarna putih di bagian dalam jas. Kemeja pada umumnya,
memiliki kerah, kancing depan, memiliki lengan panjang atau pendek, dan berbahan katun, linen, dan sebagainya. Dari segi warna, putih memiliki arti suci,
murni, atau bersih. Penggunaan warna putih pada pakaian memberikan kesan bersih bagi pemakainya. Jokowi yang memakai kemeja putih dan berlengan
panjang pun dapat menampilkan kesan bersih dan elegan. Selain menggunakan kemeja putih, beliau juga menggunakan dasi berwarna merah. Dasi merupakan
sebuah aksesori pada leher ataupun dada, terutama bagi kaum pria. Dasi biasanya digunakan untuk acara-acara yang bersifat resmi. Ketika menghadiri acara
pelantikan yang bersifat resmi di Gedung DPRMPR, Jokowi memiliki kewajiban untuk menggunakan dasi. Dasi yang diikatkan pada leher Jokowi membuat beliau
terlihat lebih berwibawa sebagai seorang pemimpin. Warna merah pada dasi beliau pun menambah kesan semangat dan berani pada dirinya.
Aksesoris lain yang digunakan Jokowi ketika menghadiri acara pelantikannya adalah pin berwarna emas yang disematkannya di bagian kerah jas
sebelah kiri. Jokowi menggunakan pin tersebut sebagai atribut yang wajib digunakan oleh para pejabat di Indonesia ketika akan dilantik untuk menduduki
posisi jabatan tertentu. Penggunaan warna emas tersebut menandakan bahwa seseorang tersebut merupakan orang yang penting dan memiliki jabatan yang
tinggi, karena emas pada umumnya memiliki makna mulia dan kekayaan. Di bagian bawah jasnya, Jokowi menggunakan celana berwarna hitam dan berbahan
kain. Bahan celana yang digunakan adalah sama dengan jas yang sedang beliau gunakan. Adapun celana yang berwarna gelap tersebut terlihat menyentuh mata
kakinya. Warna gelap yang menjadi warna dasar bagi setelan jas maupun celana tersebut memberikan kesan yang elegan dan tegas di tubuh Jokowi.
Jokowi juga menggunakan sepatu pantofel berwarna hitam pada acara pelantikannya tersebut. Sepatu pantofel pada umumnya digunakan untuk
menghadiri acara-acara formal. Bahan dasar pembuatan sepatu ini biasanya berasal dari kulit sapi atau kulit kambing asli sehingga terlihat begitu elegan, dan
flopper atau semacam kulit imitasi. Model sepatu pantofel yang paling umum adalah model sepatu tuan dengan ciri khas ujung sepatu berbentuk kotak lancip
dengan tubuh yang panjang. Selain itu, sepatu tersebut memiliki model perekat, tali, atau selop yang langsung pakai www.sepatupedia.comproduct-
categorypriapantofel. Sepatu pantofel yang digunakan oleh Jokowi merupakan sepatu model selop berwarna hitam. Selain memberikan kesan resmi, sepatu
tersebut menggambarkan pribadi Jokowi yang sederhana. Warna sepatu yang
dipilihnya tersebut pun menambah kesan berwibawa terhadap penampilannya ketika menghadiri acara pelantikan.
D. Kode Simbolik