23
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang struktur kepemilikan terhadap kebijakan dividen sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian tersebut antara lain:
Stouraitis 2004 melakukan penelitian dengan judul The Impact of Ownership Structure on the Dividend Policy of Japanese Firms with Free Cash
Flow Problem selama tahun 1999-2000. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah OLS, 2-SLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur
kepemilikan manajerial dan institusional dan free cash flow berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kebijakan dividen.
Nuringsih 2005 melakukan penelitian tentang analisis pengaruh kepemilikan manajerial, kebijakan utang, ROA, dan ukuran perusahaan terhadap
kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Indonesian Capital Market Directory tahun 1995-1996. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian adalah metode regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif den signifikan
dengan kebijakan dividen sama halnya dengan penelitian Stouraitis 2004. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin besar keterlibatan manajer dalam kepemilikan
manajerial menyebabkan aset tidak terdiversifikasi secara optimal sehingga menginginkan dividen yang semakin besar. Pengaruh positif juga ditunjukkan
pada hubungan antara ukuran perusahaan dengan kebijakan dividen. Sedangkan utang dan ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen.
Penelitian yang berbeda dilakukan oleh Dewi 2008 yang melakukan penelitian tentang pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,
Universitas Sumatera Utara
24
kebijakan hutang, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Objek penelitian ini menggunakan seluruh perusahaan go public yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2002-2005. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen sehingga berlawanan dengan
penelitian Stouraitis 2004 dan Nuringsih 2005. Kebijakan hutang, dan profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen.
Sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen.
Penelitian lain yang dilakukan Afza 2010 yang meneliti dengan judul Ownership Structure and Cash Flows As Determinants of Corporate Dividend
policy in Pakistan. Objek penelitian pada seluruh sektor dari KSE dengan sampel 100 perusahaan pada periode tahun 2005-2007. Metode penelitian yang digunakan
yaitu regresi OLS. Penelitian ini menggunakan size, leverage, dan profitabilitas sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur
kepemilikan individu dan manajerial, size, dan leverage memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen sedangkan operating cash flow sebagai proksi
dari arus kas memiliki pengaruh positif dan signifikan sedangkan profitabilitas dan leverage tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen.
Pribadi dan Djoko 2012 melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh Cash position, Firm size, Growth Opportunity, Ownership, dan Return on Asset
terhadap Dividend Payout Ratio. Objek penelitian pada perusahaan manufaktur
Universitas Sumatera Utara
25
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2008 sampai 2011. Metode penelitian menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ownership institutional ownership dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, sedangkan variabel firm size
dan cash position berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, namun growth opportunity berpengaruh negatif namun tidak signifikan
terhadap dividend payout ratio. Penelitian yang berbeda dilakukan oleh Rizqia, et al. 2013 dengan judul
Effect of Managerial Ownership, Financial Leverage, profitability, Firm Size, and Investment Opportunity on Dividend Policy and Firm Value. Objek penelitian
pada perusahaan manufaktur go public di Bursa Efek Indonesia selama periode 2006 sampai 2011. Hasil menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dan
kesempatan investasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan hutang, profitabilitas, dan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Kepemilikan manajerial, hutang, profitabilitas, ukuran perusahaan, kesempatan investasi, dan kebijakan dividen
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian-penelitian terdahulu disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun Judul
Variabel Teknik
Analisis Hasil
Penelitian
1 Stouraitis
2004 The Impact of
Ownership Structure on the
Dividend Policy of Japanese
Firms with Free Cash Flow
Problem Dependen:
Kebijakan Dividen
Independen: 1. Struktur
Kepemilikan, 2. Free Cash
Flow
Regresi: persamaan
OLS Ordinary
Least Square,
dan 2SLS Two Stage
1. Kepemilikan manajerial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kebijakan dividen
Universitas Sumatera Utara
26
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun Judul
Variabel Teknik
Analis Hasil
Penelitian
Least Square
2. Kepemilikan institusional
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kebijakan dividen
3. Free cash flow berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kebijakan
dividen
2 Nuringsih
2005 Analisis
Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Kebijakan
Utang, ROA, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap
Kebijakan Dividen
Dependen: Kebijakan
Dividen Independen:
1.Kepemilikan
manajerial 2. Kebijakan
utang 3. ROA
4. Ukuran perusahaan
Analisis Regresi
Berganda 1. Kepemilikan
manajerial berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kebijakan
dividen.
2. ROA berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap kebijakan
dividen 3. Kebijakan
utang berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap kebijakan
dividen
3 Dewi 2008
Pengaruh Kepemilikan
Managerial, Kepemilikan
Institusional, Kebijakan
Hutang, Profitabilitas
dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Kebijakan
Dividen Dependen:
Kebijakan Dividen
Independen: 1. Kepemilikan
managerial 2. Kepemilikan
institusional 3. Kebijakan
hutang 4. Profitabilitas
5. Ukuran perusahaan
Analisis regresi
berganda 1. Kepemilikan
manajerial berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap kebijakan
dividen
2. Kepemilikan institusional
berpengaruh negatif dan
signifikan
Universitas Sumatera Utara
27
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun Judul
Variabel Teknik
Analisis Hasil
Penelitian
terhadap kebijakan
dividen 3. Kebijakan
hutang berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap kebijakan
dividen
4. Profitabilitas berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap kebijakan
dividen
5. Ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kebijakan dividen
4
Afza 2010 Struktur
Kepemilikan dan Arus Kas
sebagai Determinan dari
Corporate Dividend
Policy. Dependen:
Kebijakan Dividen
Independen: 1.Struktur
kepemilikan 2.Arus Kas
Bebas Kontrol:
1. Size, 2. Leverage,
3. Profitabilitas Analisis
regresi 1. Kepemilikan
manajerial berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap kebijakan
dividen
2. Arus kas berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kebijakan
dividen
3. Size berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap kebijakan
dividen
Universitas Sumatera Utara
28
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun Judul
Variabel Teknik
Analisis Hasil
Penelitian
5 Pribadi dan
Djoko 2012 Analisis
Pengaruh Cash Position, Firm
size,Growth Opportunity,
Ownership, dan Return on Asset
terhadap Dividend
Payout Ratio Dependen:
Dividend Payout Ratio
Independen: 1. Cash position
2. Firm size 3. Growth
opportunity 4. Ownership
5. ROA Regresi
OLS 1. Ownership
institutional ownership
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
dividend payout ratio
2. ROA berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap dividend payout
ratio
3. Firm size berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap dividend payout
ratio
4. Cash position berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap dividend payout
ratio.
6 Rizqia, Siti,
dan Sumiati 2013
Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Financial
Leverage, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan dan
Investment Opportunity
terhadap Kebijakan
Dividen dan Nilai
Perusahaan Dependen:
1. Kebijakan Dividen
2. Nilai Perusahaan
Independen: 1. Kepemilikan
manajerial 2. Financial
leverage 3. Profitabilitas
4. Ukuran perusahaan
5. Investment opportunity
Analisis regresi
berganda 1. Kepemilikan
manajerial berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap kebijakan
dividen
2. Investment opportunity
berpengaruh negatif terhadap
kebijakan dividen
3. Kepemilikan manajerial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan
Universitas Sumatera Utara
29
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun Judul
Variabel Teknik
Analisis Hasil
Penelitian
4. Financial leverage
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan
5. Profitabilitas berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan
6. Ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan
7. Investment opportunity
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
nilai
perusahaan 8. Kebijakan
dividen berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan
2.3
Kerangka Konseptual
Kepemilikan manajerial berupa saham perusahaan akan mengurangi biaya keagenan dari para pemegang saham. Manajer mendapatkan kesempatan untuk
terlibat dalam kepemilikan saham dengan tujuan mensetarakan kepentingan dengan pemegang saham. Melalui kebijakan ini manajer diharapkan mampu
menghasilkan kinerja yang lebih baik. Pada tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi, manajer akan cenderung membayar dividen yang rendah kepada pemegang
Universitas Sumatera Utara
30
saham. Pada tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi, manajer mengalokasikan laba pada laba ditahan daripada membagikan dividen. Hal ini dikarenakan sumber
dana internal dinilai lebih efisien daripada sumber dana eksternal. Sebaliknya, pada tingkat kepemilikan manajerial yang rendah, manajer melakukan pembagian
dividen yang tinggi untuk memberikan sinyal yang bagus tentang kinerja perusahaan sehingga meningkatkan reputasi perusahaan di mata investor.
Penelitian yang dilakukan oleh Afza 2010 menyatakan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang negatif terhadap kebijakan dividen. Penelitian
yang dilakukan oleh Rizqia, et al. 2013 juga menyatakan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang negatif terhadap kebijakan dividen. Penelitian
yang dilakukan oleh Dewi 2008 juga menyatakan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang negatif terhadap kebijakan dividen.
Kepemilikan institusional sebagai kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang berbentuk institusi seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi,
dana pensiun, dan institusi lainnya. Berdasarkan penelitian Bathala et al. 1994 dalam wijayanintyas 2009 mengindikasikan bahwa kepemilikan institusional
dapat menggantikan peranan utang sebagai monitor agent dalam mengurangi biaya keagenan. Menurut Kouki dan Guizani 2009 menyatakan bahwa
kepemilikan institusional yang besar merupakan cara untuk monitoring agent. Sistem kepemilikan institusional pada suatu perusahaan berpengaruh terhadap
keputusan yang diambil dalam tiap periode, karena bisa saja keputusan yang diambil oleh pihak perusahaan akan berdasarkan kemauan dari pihak institusional
yang mempunyai kepemilikan yang lebih besar. Jika kepemilikan institusional
Universitas Sumatera Utara
31
dalam suatu perusahaan jumlahnya besar, maka akan lebih memilih untuk mengalokasikan keuntungan yang didapatkan perusahaan dalam bentuk dividen
dengan persentase yang lebih stabil. Penelitian yang dilakukan oleh Storaitis 2004 mengatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap
kebijakan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Ullah, et al. 2012 juga menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap
kebijakan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Pribadi dan Djoko 2012 juga menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap
kebijakan dividen. Maka dengan demikian kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Debt to total asset DAR digunakan untuk mengukur tingkat leverage penggunaan hutang terhadap total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi akan mengurangi agency cost of debt dengan mengurangi hutangnya. Pengurangan hutang dapat dilakukan dengan
membiayai investasinya dengan sumber dana internal sehingga pemegang saham akan merelakan dividennya untuk membiayai investasi. Penelitian Jensen, Solberg
dan Zorn 1992 dalam Nuringsih 2005, menemukan mekanisme substitusi antara hutang dengan dividen. Penggunaan hutang yang tinggi akan menyebabkan
penurunan dividen karena sebagian besar keuntungan perusahaan dialokasikan sebagai cadangan pelunasan hutang. Sebaliknya pada tingkat penggunaan hutang
yang rendah, perusahaan mengalokasikan dividen tinggi sehingga sebagian besar keuntungan digunakan untuk kesejahteraan pemegang saham. Penelitian yang
dilakukan Nuringsih 2005 mengatakan bahwa leverage berpengaruh negatif dan
Universitas Sumatera Utara
32
signifikan terhadap kebijakan dividen. Penellitian yang dilakukan oleh Dewi 2008 juga mengatakan bahwa leverage berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kebijakan dividen. Dengan demikian leverage mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dividen.
Rasio return on asset digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan cara memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya. Faktor profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena dividen adalah sebagian laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu
dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Menurut Lintner 1956 dalam Rachmad 2013 jumlah dividen bergantung akan
keuntungan perusahaan sekarang dan dividen tahun sebelumnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang semakin tinggi keuntungannya, maka
manajer cenderung membagikan dividen yang tinggi pula. Hal ini dikarenakan oleh semakin tinggi suatu laba perusahaan menunjukkan semakin tinggi pula arus
kas atau ketersediaan kas di dalam perusahaan, sehingga manajer dapat menggunakan labanya untuk dibagikan kepada pemegang saham.
Penelitian yang dilakukan Pribadi dan Djoko 2012 mengatakan bahwa ROA memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Dengan demikian ROA mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dividen.
Ukuran atau besarnya perusahaan dapat peranan dalam menjelaskan rasio pembayaran dividen dalam perusahaan. Perusahaan yang memiliki ukuran besar
akan lebih mudah memasuki pasar modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar dividen besar kepada pemegang saham. Pembayaran
Universitas Sumatera Utara
33
dividen besar dilakukan untuk menjaga reputasi perusahaan di mata investor potensial maupun aktual. Nuringsih, 2005. Perusahaan besar cenderung
membagikan dividen yang lebih besar daripada perusahaan kecil, karena perusahaan yang memiliki aset besar lebih mudah memasuki pasar modal.
Sedangkan perusahaan yang memiliki aset sedikit akan cenderung membagikan dividen yang rendah karena laba dialokasikan pada laba ditahan untuk menambah
aset perusahaan. Penelitian yang dilakukan Dewi 2008 mengatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan
dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Al Gharaibeh 2013 juga mengatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kebijakan dividen. Dengan demikian, ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dividen.
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka kerangka konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Variabel Independen
Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Institusional
Variabel Kontrol
Kebijakan Dividen
Leverage Return on Asset
Ukuran Perusahaan
Variabel Dependen
Universitas Sumatera Utara
34
2.4 Hipotesis Penelitian