18
Haryono, 2005. Struktur kepemilikan yang menyebarluas umumnya hanya terdapat di Amerika Serikat dan Inggris. Di negara-negara maju lainnya dan
negara-negara berkembang, umumnya perusahaan masih dikendalikan oleh keluarganya Siregar dan Utama, 2005. Struktur kepemilikan terdiri dari
kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional.
2.1.3.1 Kepemilikan Manajerial Managerial Ownership
Kepemilikan manajerial managerial ownership merupakan pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan
didalam perusahaan dan mengendalikan kepentingan dalam perusahaan direktur dan komisaris Pujiati dan Widanar, 2009.
Hartoro dan Dorkas 2007 dalam Wijayaningtyas 2009 mengungkapkan bahwa ada dua jalan menjadi insider yaitu pertama, pihak manajemen membeli
atau memberi sebagian saham perusahaan. Kedua, apabila pihak manajemen sekaligus pemilik seratus persen perusahaan menjual sebagian porsi
kepemilikannya kepada public. Agency problem potensial terjadi dalam perusahaan di mana manajer
memiliki kurang dari seratus persen saham perusahaan dengan konsekuensi potensial terjadi konflik keagenan Sartono, 2010. Oleh karena itu, salah satu
alternatif dalam mengurangi biaya keagenan yaitu dengan meningkatkan kepemilikan manajerial. Menurut Jensen dan Meckling 1976 menyatakan bahwa
penambahan kepemilikan manajerial memiliki keuntungan untuk mensejajarkan kepentingan manajer dan pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
19
Kepemilikan manajerial merupakan insentif bagi para manajer dalam perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mengelola hutang secara
optimal sehingga akan meminimumkan biaya keagenan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Dewi 2008 menyatakan bahwa
kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Dapat dikatakan bahwa kepemilikan manajerial yang tinggi menyebabkan dividen yang
dibayarkan kepada pemegang saham rendah. Penetapan dividen rendah disebabkan manajer memiliki harapan investasi di masa mendatang yang dibiayai
dari sumber internal. Apabila sebagian pemegang saham menyukai dividen yang tinggi maka menimbulkan perbedaan kepentingan sehingga perlu peningkatan
dividen Wijayaningtyas, 2009.
2.1.3.2 Kepemilikan Institusional Institutional Ownership
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan
investasi, dan kepemilikan institusi lain Wijayaningtyas, 2009. Kepemilikan saham institusional yang tinggi akan menghasilkan upaya-upaya pengawasan
yang lebih intensif sehingga dapat membatasi perilaku opportunity manager, yaitu manajer melaporkan laba secara oportunis untuk memaksimumkan kepentingan
pribadinya Scoot, 2000 dalam Dewi, 2008. Menurut Putri dan Nasir 2006 kepemilikan institusional berpengaruh
negatif terhadap kebijakan dividen. Semakin tinggi kepemilikan saham institusional maka akan mengurangi biaya keagenan dan perusahaan akan
cenderung memberikan dividen yang rendah.
Universitas Sumatera Utara
20
2.1.4 Leverage