99.98 84.99 71.51 Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

58 IPO kepada masyarakat sebanyak 9.200.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.175,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 11 Januari 1982.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

Variabel dari penelitian ini terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional sebagai variabel independen. Kebijakan dividen sebagai variabel dependen. Serta, debt to total asset ratio DAR, return on asset ROA, ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Penelitian dilakukan pada keuangan dan laporan tahunan perusahaan tahun 2011-2013 dari sampel perusahaan yang terdaftar di LQ45. Untuk memberikan gambaran dan informasi tentang data variabel–variabel penelitian, digunakanlah tabel statistik deskriptif. Data statistik deskriptif ini meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi dapat dilihat dari Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPR 48

24.08 99.98

54.6454 18.78863 MAN 48 .001 1.760 .17754 .424029 INST 48

47.15 84.99

63.5598 10.57462 DAR 48 .04 1.21 .4840 .26255 ROA 48

1.69 71.51

13.9381 13.93233 SIZE 48

15.35 20.41

17.5040 1.37239 Valid N listwise 48 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 59 Berdasarkan data dari Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel kebijakan dividen DPR memiliki nilai minimum sebesar 24,08 dan nilai maksimum sebesar 99,98. Dengan rata-rata DPR sebesar 56,6454 dari jumlah sampel sebanyak 48. 2. Variabel kepemilikan manajerial MAN memiliki nilai minimum sebesar 0,001 dan nilai maksimum sebesar 1,760. Dengan rata-rata kepemilikan manajerial sebesar 0,17754 dari jumlah sampel sebanyak 48. 3. Variabel kepemilikan institusional INST memiliki nilai minimum sebesar 47,15 dan nilai maksimum sebesar 84,99. Dengan rata-rata kepemilikan institusional sebesar 63,5598 dari jumlah sampel sebanyak 48. 4. Variabel leverage yang diukur dengan DAR memiliki nilai minimum 0,04 dan nilai maksimum sebesar 1,21. Dengan rata-rata 0,4840 dari jumlah sampel sebanyak 48. 5. Variabel ROA memiliki nilai minimum sebesar 1,69 dan nilai maksimum sebesar 71,51. Dengan rata-rata ROA sebesar 13,938 dari jumlah sampel sebanyak 48. 6. Variabel SIZE memiliki nilai minimum sebesar 15,35 dan nilai maksimum sebanyak 20,41. Dengan rata-rata ukuran perusahaan sebesar 17,5040 dari jumlah sampel sebanyak 48.

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

Berikut akan disajikan hasil pengujian asumsi klasik terhadap model regresi, yang meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji multikoliniearitas. Berikut ini adalah hasil uji dari penelitian ini: Universitas Sumatera Utara 60

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mempunyai distribusi normal atau tidak. Adapun metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah menggunakan pendekatan histogram, pendekatan grafik, dan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Pada pendekatan histogram, data dikatakan normal ketika distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Pada pendekatan grafik yang menggunakan scatter plot, data dikatakan normal ketika terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Pendekatan kolmogorov-smirnov untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal dengan melihat data residualnya. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak normal. Berikut ini adalah hasil dari uji normalitas yang dilakukan oleh peneliti: Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.1 Grafik Histogram Universitas Sumatera Utara 61 Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa variabel berdistribusi normal. Hal ini dikarenakan distribusi data tidak menceng ke kiri atau ke kanan, melainkan ke tengah dengan bentuk lonceng. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik pada scatterplot mengikuti data disepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan data berdistribusi normal. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 48 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std, Deviation 11.35941337 Most Extreme Differences Absolute .067 Positive .067 Negative -.055 Test Statistic .067 Asymp, Sig, 2-tailed .200 a, Test distribution is Normal, b, Calculated from data, Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 62 Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0,200 lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Hal ini berarti variabel residual berdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Ada dua cara yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan grafik dan uji Glejser. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Berdasarkan Gambar scatterplot, terlihat titik-titik menyebar secara acak atau tidak teratur. Serta titik-titik yang menyebar secara acak di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Untuk lebih memastikan hasil uji scatterplot ini maka akan dilakukan pendekatan statistic dengan uji glejser. Universitas Sumatera Utara 63 Tabel 4.3 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig, Collinearity Statistics B Std, Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -20.371 36.826 -.553 .583 MAN 5.117 3.079 .311 1.662 .104 .599 1.668 INST .240 .145 .364 1.658 .105 .435 2.298 DAR -11.375 7.988 -.428 -1.424 .162 .232 4.306 ROA .071 .113 .141 .625 .535 .410 2.442 SIZE 1.004 1.835 .197 .547 .587 .161 6.207 a. Dependent Variable: RES2 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Pada Tabel 4.3 diperoleh nilai signifikan variabel Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, DAR, ROA, dan Ukuran diatas atau lebih besar dari tin gkat kepercayaan α = 5 atau 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya . Pada penelitian ini mennggunakan Durbin-Watson untuk menguji autokorelasi. Tabel 4.4 Hasil Uji Durbin-Watson Test Model R R Square Adjusted R Square Std, Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,797 a ,634 ,591 12,01656 2,238 a. Predictors: Constant, SIZE, MAN, INST, ROA, DAR b. Dependent Variable: DPR Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 64 Berdasarkan uji autokorelasi pada Tabel 4.4 diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 2,238. Nilai d dibandingkan dengan nilai dL dan dU pada n = 48 dan k= 5 diperoleh nilai dU = 1,36192 dan dL = 1,72061. Maka persamaan autokorelasinya adalah: dU d 4-dU 1,36192 2,238 2,63808 Sesuai dengan ketentuan yang berlaku,uji ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif ataupun negatif.

4.2.2.4 Uji Multikoliniearitas

Uji multikoliniearitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance inflation factor VIF. Data dapat dikatakan bebas dari masalah multikolinearitas ketika VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance diatas 0,1. Tabel 4.5 Hasil Uji Multikoliniearitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 28.001 63.866 .438 .663 MAN .578 5.339 .013 .108 .914 .599 1.668 INST .520 .251 .293 2.071 .045 .435 2.298 DAR -12.496 13.853 -.175 -.902 .372 .232 4.306 ROA .794 .197 .588 4.037 .000 .410 2.442 SIZE -.659 3.182 -.048 -.207 .837 .161 6.207 a. Dependent Variable: DPR Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 65 Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada Tabel 4.5 diperoleh nilai VIF. Menurut hasil output SPSS Statistics untuk Kepemilikan Manajerial MAN sebesar 1,668, Kepemilikan Institusional INST sebesar 2,298, DAR sebesar 4,306, ROA sebesar 2,442, dan Ukuran Perusahaan SIZE sebesar 6,207. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas karena kelima variabel memenuhi pedoman modal regresi yang bebas multikolinearitas yaitu dibawah 10. Besarnya tolerance menurut hasil output SPSS Statistics untuk Kepemilikan Manajerial MAN sebesar 0,599, Kepemilikan Institusional INST sebesar 0,435, DAR sebesar 0,232, ROA sebesar 0,410, dan Ukuran Perusahaan sebesar 0,161. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi multikolinearitas karena ketiganya memenuhi pedoman model regresi yang bebas multikolinearitas yaitu mempunyai nilai tolerance diatas 0,1.

4.2.3 Analisis Persamaan Regresi

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut: Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 + b 5 X 5 + ε Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS statistic diperoleh hasil pada Tabel 4.2 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 66 Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 28.001 63.866 .438 .663 MAN .578 5.339 .013 .108 .914 .599 1.668 INST .520 .251 .293 2.071 .045 .435 2.298 DAR -12.496 13.853 -.175 -.902 .372 .232 4.306 ROA .794 .197 .588 4.037 .000 .410 2.442 SIZE -.659 3.182 -.048 -.207 .837 .161 6.207 a. Dependent Variable: DPR Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.6, model regresi linier berganda data tersebut adalah sebagai berikut: Y = 28,001 + 0,578 X 1 + 0,520 X 2 – 12,496 X 3 + 0,794 X 4 – 0,659 X 5 + ε Dari persamaan regresi linier berganda maka, dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta sebesar 28,001 artinya apabila nilai variabel independen Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan DAR, ROA, SIZE sebagai variabel kontrol bernilai nol, maka variabel dependen Kebijakan Dividen adalah sebesar 28,001. 2. Koefisien regresi Kepemilikan Manajerial sebesar 0,578 menunjukkan bahwa setiap perubahan kepemilikan manajerial sebesar satu satuan akan memberikan dampak peningkatan sebesar 0,578 pada kebijakan dividen. Universitas Sumatera Utara 67 3. Koefisien regresi Kepemilikan Institusional sebesar 0,520 menunjukkan bahwa setiap perubahan kepemilikan institusional sebesar satu satuan maka akan menimbulkan dampak peningkatan kebijakan dividen sebesar 0,520. 4. Koefisien regresi DAR sebesar −12,496 menunjukkan bahwa setiap perubahan DAR sebesar satu satuan maka akan menimbulkan dampak penurunan kebijakan dividen sebesar 12,496. 5. Koefisien regresi ROA sebesar 0,794 menunjukkan bahwa setiap perubahan ROA sebesar satu satuan maka akan menimbulkan dampak peningkatan kebijakan dividen sebesar 0,794. 6. Koefisien regresi SIZE sebesar −0,659 menunjukkan bahwa setiap perubahan SIZE sebesar satu satuan maka akan menimbulkan dampak penurunan kebijakan dividen sebesar 0,659.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

4.2.4.1 Uji Simultan Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen seperti kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan DAR, ROA, ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu kebijakan dividen. Penelitian ini dilakukan dengan tingkat signifikansi 5 atau 0.05. Adapun hipotesis untuk uji F ini adalah: Hipotesis : Kepemilikan Manajerial X1, Kepemilikan Institusional X2, Debt to Total Asset X3, Return on Asset X4, dan Ukuran Perusahaan X5 berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen Y. Universitas Sumatera Utara 68 Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F dihitung dengan ketentuan: Jika F hitung F tabel , maka H o diterima atau H a ditolak. Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Setelah uji F dilakukan, maka diperoleh nilai F hitung dan nilai signifikansi. Dasar pengambil keputusannya adalah jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol diterima. Tabel 4.7 Hasil Uji F F-Test ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 10526.889 5 2105.378 14.580 .000 b Residual 6064.705 42 144.398 Total 16591.593 47 a. Dependent Variable: DPR b. Predictors: Constant, SIZE, MAN, INST, ROA, DAR Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Dari uji F yang telah dilakukan, diperoleh F hitung sebesar 14,580 sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 adalah 2,44. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil tersebut maka Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, DAR, ROA, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kebijakan dividen F hitung F tabel 14,580 2,44 dan signifikansi penelitian 0,05 0,000 0,05 dengan demikian Ha diterima. Universitas Sumatera Utara 69

4.2.4.2 Uji Parsial Uji-t

Secara parsial pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi parsial uji-t. Uji-t dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen terikat dengan tingkat signifikansi 0,05. Adapun hipotesis untuk Uji t adalah: a. H : b i = 0, artinya secara parsial kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, DAR, ROA, dan ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. b. Ha : b i ≠ 0, artinya secara parsial kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, DAR, ROA, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan ketentuan: Jika t hitung t tabel maka H a ditolak. Jika t hitung t tabel maka H a diterima. Berikut ini tabel yang menunjukkan hasil uji t dan besarnya tabel pada signifikansi dengan alpha 0,05. Universitas Sumatera Utara 70 Tabel 4.8 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 28.001 63.866 .438 .663 MAN .578 5.339 .013 .108 .914 INST .520 .251 .293 2.071 .045 DAR -12.496 13.853 -.175 -.902 .372 ROA .794 .197 .588 4.037 .000 SIZE -.659 3.182 -.048 -.207 .837 a. Dependent Variable: DPR Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Dari hasil uji t pada Tabel 4.8 dapat diketahui: 1. Variabel Kepemilikan Manajerial bernilai positif dan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,914 yang berarti ini lebih besar dari 0,05 0,914 0,05, sedangkan nilai t hitung 0,108 dan nilai t tabel sebesar 1,6820. Berdasarkan nilai tersebut nilai t hitung lebih kecil dari t tabel 0,108 1,6820. Maka dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen. 2. Variabel Kepemilikan Institusional bernilai positif dan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,045 yang berarti ini lebih kecil dari 0,05 0,045 0,05, sedangkan nilai t hitung 2,071 dan nilai t tabel sebesar 1,6820. Berdasarkan nilai tersebut bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel 2,071 1,6820. Maka dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan Institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Universitas Sumatera Utara 71 Variabel Kontrol 1. Variabel Debt to Total Asset DAR bernilai negatif dan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,372 yang berarti ini lebih besar dari 0,05 0,372 0,05, sedangkan nilai t hitung -0,902 dan nilai t tabel sebesar 1,6820. Berdasarkan nilai tersebut bahwa nilai t hitung lebih kecil dari t tabel -0,902 1,6820. Maka dapat disimpulkan bahwa DAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen. 2. Variabel Return on Asset ROA bernilai positif dan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti ini lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05, sedangkan nilai t hitung 4,037 dan nilai t tabel sebesar 1,6820. Berdasarkan nilai tersebut bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel 4,037 1,6820. Maka dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen. 3. Variabel Ukuran Perusahaan SIZE bernilai negatif dan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.837 yang berarti ini lebih besar dari 0,05 -0,837 0,05, sedangkan nilai t hitung -0,207 dan nilai t tabel sebesar 1,6820. Berdasarkan nilai tersebut bahwa nilai t hitung lebih kecil dari t tabel -0,207 1,6820. Maka dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen.

4.2.4.3 Koefisien Determinasi

Uji determinasi pada intinya mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel bebas yaitu Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan DAR, ROA, Ukuran Perusahaan sebagai variabel kontrol terhadap variasi naik Universitas Sumatera Utara 72 turunnya variabel terikat yaitu Kebijakan Dividen, dimana 0R21. R2 menunjukkan jika nilai R2 semakin dekat dengan 1, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kuat. Jika nilai R2 semakin dekat pada 0, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah. Analisis ini menggunakan uji goodness Fit Test. Tabel 4.9 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .797 a .634 .591 12.01656 a. Predictors: Constant, SIZE, MAN, INST, ROA, DAR b. Dependent Variable: DPR Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi R sebesar 0,797. Hal ini menunjukkan bahwa Kebijakan Dividen dengan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan DAR, ROA, Ukuran Perusahaan sebagai variabel kontrol mempunyai hubungan yang cukup erat kaitannya sebesar 79,7. Nilai Adjusted R square Square pada model regresi ini bernilai 0,591 berarti 59,1 faktor yang berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen dapat dijelaskan oleh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan DAR, ROA, Ukuran Perusahaan sebagai variabel kontrol. Sedangkan sisanya sebesar 40,9 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan pengujian secara serempak diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 14,580 dengan nilai signifikansi 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Leverage, Return on Asset, Universitas Sumatera Utara 73 dan Ukuran Perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan yang terdaftar di LQ45. Berdasarkan pengujian parsial diketahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas, dan variabel kontrol terhadap variabel terikat sebagai berikut:

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Dividen

Berdasarkan pengujian secara parsial, diperoleh bahwa hasil variabel Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan yang terdaftar di LQ45. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi 0,914 0,05 dan nilai t hitung 0,108 t tabel 1,6820. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Stouraitis 2004 dan Nuringsih 2005 yang menyatakan bahwa Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Tanda koefisien positif variabel kepemilikan manajerial menunjukkan bahwa semakin besar keterlibatan manajer dalam managerial ownership menyebabkan aset yang dimiliki tidak terdiversifikasi secara optimal sehingga dividen yang dibagikan semakin besar. Semakin besar kepemilikan manajerial maka semakin besar informasi yang dimiliki manajemen sekaligus sebagai pemilik perusahaan, sehingga hal tersebut mengakibatkan biaya keagenan semakin kecil, karena pemilik merangkap sebagai manajemen sehingga biaya pengawasan berkurang.

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Dividen

Berdasarkan pengujian secara parsial, diperoleh bahwa hasil variabel Kepemilikan Institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Universitas Sumatera Utara 74 Dividen pada perusahaan yang terdaftar di LQ45. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi 0,045 0,05 dan nilai t hitung 2,071 t tabel 1,6820. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Stouraitis 2004, Pribadi dan Djoko 2012, yang menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Kepemilikan institusional yang tinggi berdampak pada semakin baiknya kinerja manajemen guna meningkatkan laba perusahaan karena dilakukan pengawasan secara optimal oleh institutional ownership sehingga juga dapat berdampak langsung pada peningkatan kemakmuran pemegang saham.

3. Pengaruh Leverage Terhadap Kebijakan Dividen

Berdasarkan pengujian secara parsial, diperoleh bahwa hasil variabel leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan yang terdaftar di LQ45. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi 0,372 0,05 dan nilai t hitung -0,902 t tabel 1,6820. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Afza 2010 dan Rizqia 2013 yang menyatakan leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Hubungan leverage dengan kebijakan dividen didasarkan pada teori keagenan, di mana upaya perusahaan untuk meminimalkan masalah keagenan dapat dilakukan dengan mekanisme ikatan yang meningkatkan jumlah utang atau meningkatkan dividen Jensen and Meckling, 1976. Namun, leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak menggunakan mekanisme ikatan untuk mengurangi masalah keagenan. Universitas Sumatera Utara 75

4. Pengaruh Return on Asset Terhadap Kebijakan Dividen

Berdasarkan pengujian secara parsial, diperoleh bahwa hasil variabel Return on Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan yang terdaftar di LQ45. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi 0,000 0,05 dan nilai t hitung 4,037 t tabel 1,6820. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Pribadi dan Djoko 2012 yang menyatakan bahwa ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Dengan semakin besarnya ROA maka menunjukkan semakin baiknya tingkat profitabilitas perusahaan tersebut, yang ditunjukkan dengan tingkat pengembalian investasi yang besar terkait dengan kinerja perusahaan yang semakin baik.

5. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen

Berdasarkan pengujian secara parsial, diperoleh bahwa hasil variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan yang terdaftar di LQ45. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi 0,837 0,05 dan nilai t hitung -0,207 t tabel 1,6820. Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuringsih 2005 dan Rizqia 2013 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Pada perusahaan beraset besar apabila melakukan ekspansi akan didanai dengan menambah utang atau saham. Untuk menjaga reputasi, perusahaan cenderung Universitas Sumatera Utara 76 mempertahankan pembayaran dividen. Hasil ini dalam menetapkan kebijakan dividen perusahaan tidak terlalu mempertimbangkan total asetnya. Berdasarkan uji koefisien determinasi diketahui bahwa nilai R sebesar 0,797 yang berarti hubungan antara Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, leverage, Return on Asset, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen sebesar 79,7. Adjusted R Square sebesar 0,591 berarti 59,1 faktor yang berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen dapat dijelaskan oleh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional sebagai variabel bebas, dan leverage, Return on Asset, Ukuran Perusahaan sebagai variabel kontrol. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 40,9 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukan sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Secara simultan, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Leverage, Return on Asset, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan yang terdaftar di LQ45. 2. Secara parsial, Kepemilikan Institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan yang terdaftar di LQ45. Return on Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan yang terdaftar di LQ45. Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan yang terdaftar di LQ45. Leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan yang terdaftar di LQ45. Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan yang terdaftar di LQ45, dan yang memiliki pengaruh dominan terhadap kebijakan dividen adalah Return on Asset.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

3 69 98

Pengaruh struktur kepemilikan saham, kebijakan dividen dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan yang terdaftar di bei)

0 5 16

Pengaruh Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Utang dengan Menggunakan Perusahaan Pembentuk Indeks LQ45 sebagai Variabel Moderating.

0 0 21

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 104

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Agency Theory - Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di LQ45

0 0 26

Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di LQ45

0 0 15

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN KEBIJAKAN UTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

0 0 22

KEBIJAKAN DIVIDEN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 17