Reliabilitas Instrumen Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen

2 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kelompok sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis untuk uji normalitas: Ho = data penelitian berdistribusi normal H 1 = data penelitian berdistribusi tidak normal Karena sampel berjumlah 30 yang artinya sampel kurang dari 50 maka untuk uji normalitas data digunakan rumus Shapiro-Wilk dengan α = 0,05. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan bantuan SPSS Versi 17.0. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut: 1. Jika Sig. Signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka data berdistribusi tidak normal. 2. Jika Sig. Signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka data berdistribusi normal. 3 Uji Paired Sampel t test Pada Paired Sample T Test digunakan uji beda mean untuk satu sampel yang diberikan perlakuan yang berbeda. Jumlah sampel harus sama, dan pengujiannya juga sama dengan sebelumnya untuk melihat perbedaan mean dari sampel tersebut sebelum dan sesudah diberi perlakuan dan manakah yang lebih tinggirendah apakah sampel yang sebelum sesudah diberi perlakuan. Untuk uji paired sampel t test digunakan rumus: Keterangan: = Rata-rata sampel sebelum perlakuan = Rata-rata sampel sesudah perlakuan = simpangan baku sebelum perlakuan = simpangan baku sesudah perlakuan = jumlah sampel sebelum perlakuan = jumlah sampel sesudah perlakuan Dalam penelitian ini uji paired sampel t test dilakukan dengan bantuan SPSS Versi 17. Apabila t hitung ≥ t tabel maka Ho diterima dan H 1 ditolak, tetapi sebaliknya apabila t hitung ≤ t tabel maka Ho ditolak dan H 1 diterima. Secara signifikan apabila Sig 2-tailed 0,025, maka H o ditolak dan sebaliknya.

2. Uji Efisiensi

Pengukuran efisiensi yaitu membandingkan rasio waktu yang disediakan waktu yang diperlukan berdasarkan volume kegiatan pembelajaran dengan waktu yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun persamaan untuk menghitung efisiensi dirumuskan oleh Carrol dalam Miarso 2011: 255 sebagai berikut: Efisiensi = Tingkat efisiensi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 13 Nilai efisiensi dan klasifikasinya Nilai efisiensi Klasifikasi Tingkat efisiensi 1 Tinggi Efisien = 1 Sedang Cukup Efisien 1 Rendah Kurang Efisien

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 42

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 17 67

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 52

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 15 53

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DI KELAS V SD NEGERI 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

8 58 131

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 LABUHAN RATU BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 9 67

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 LABUHAN RATU BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 66

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING KELAS V SD NEGERI 2 LABUHAN RATU BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 12 60

PENGARUH POSITIVE REINFORCEMENT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I LABUHAN RATU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 12 61

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 20014/2015

2 8 64