Perawatan prediktif Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1 : SISTEM PROSEDUR OPERASI

66 perubahan dan kerusakan yang timbul untuk memprediksi kapan peralatan ini akan rusak, sehingga dapat diambil tindakan perbaikan atau penggantian komponen yang diperlukan. Kegiatan perawatan dan pemeliharaan prediktif membutuhkan bantuan teknologi berupa instrument atau alat-alat pengukuran yang mempunyai tingkat ketelitian presisi yang cukup tinggi seperti vibration analyzer, oil analysis, ultrasonic, dan lain-lain. Selain itu dibutuhkan keahlian manusia yang dapat menggabungkan semua data diagnostik dan performansi yang ada, riwayat perawatan dan pemeliharaan peralatan sebelumnya, data operasi dan desain untuk membuat keputusan kapan harus dilakukan tindakan perawatan dan pemeliharaan pada peralatan yang kritikal. Dengan memakai vibration analyzer, kita bisa mengetahui gejala kerusakan pada bearing, looseness, unbalance pada kondisi yang paling dini, sehingga kita bisa melakukan persiapan untuk shutdown dengan lebih terencana. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan perawatan dan pemeliharaan prediktif adalah kita bisa mempersiapkan perawatan dan perbaikan dengan lebih baik seperti mempersiapkan pembelian komponen atau pembuatan spareparts, perhitungan tenaga kerja, peralatan yang diperlukan dapat dipersiapkan lebih awal sehingga kalaupun melakukan shutdown akan membutuhkan waktu dan biaya yang jauh lebih sedikit. Keuntungan kegiatan perawatan dan pemeliharaan prediktif adalah sebagai berikut : a. Mengurangi work schedule. b. Mempercepat penyelesaian kerusakan. c. Breakdown atau berhentinya operasi dapat diturunkan. 67 d. Mencegah kerusakan atau kegagalan peralatan pada saat peralatan tersebut beroperasi dan mencegah kerusakan pada peralatan lain yang terhubung dengan peralatan tersebut. e. Pengelolaan sumber daya menjadi lebih baik.

4. Perawatan tidak terencana emergency

Perawatan dan pemeliharaan yang tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat darurat yaitu dengan melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan perawatan ini tidak direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka juga disebut perawatan darurat.

5. Proactive maintenance

Perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana secara produktif artinya di dalam kegiatan ini dilakukan penentuan penyebab dari permasalahan dan melakukan perbaikan terhadap penyebab terjadinya kegagalan pada sistem. Metode perawatan dan pemeliharaan proaktif biasanya didahului melalui analisis modus kegagalan peralatan dan mengetahui dampaknya bagi komponen peralatan lain atau terhadap sistem lainnya. Metode ini sering disebut dengan istilah FMEA Failure Modes and Effects Analysis.

6. Total produktif maintenance

Perawatan dan pemeliharaan secara produktif menyeluruh total productive maintenance merupakan pendekatan metode perawatan dan pemeliharaan peralatan yang mencakup seluruh kegiatan inspeksi dan pemeliharaan. Pendekatan perawatan dan pemeliharaan secara produktif ikut melibatkan operator dari bagian lain sehingga kegiatan perawatan dan pemeliharaan menjadi 68 tanggung jawab semua orang di organisasi perusahaan. Dengan pendekatan ini semua orang didorong untuk ikut serta dalam upaya perawatan dan pemeliharaan sehingga tugas perawatan dan pemeliharaan bukan hanya tanggung jawab sifat maintenance tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Sistem pemeliharaan yang telah diuraikan diatas mempunyai asumsi dasar, bahwa makin tinggi efisiensi makin tinggi keuntungan yang akan diperoleh, maka bila efisiensi yang tinggi tadi tidak membawa keuntungan yang diinginkan, maka konsep baru dari sistem pemeliharaan perlu dipikirkan. Dibawah kondisi ini konsep baru mungkin diperlukan. a. Bila produksinya maksimum, hingga pasar tidak dapat membelinya. b. Pabrik-pabrik tertentu tidak memerlukan pemeliharaan yang rutin, seperti pabrik lem. c. Jika suatu pabrik didirikan pada daerah kompleks industri dimana fasilitas-fasilitas penunjangnya telah disediakan, maka dalam hal ini fasilitas-fasilitas penunjang untuk pabrik seperti kawasan industri jababeka, egip dan kawasan industri lainnya maka perusahaan akan dapat lebih berhemat. Sistem pemeliharaan yang terbaik untuk masing-masing pabrik berbeda karena masing-masing pabrik berbeda pemakaian bahan dan energinya. Sistem pemeliharaan dimulai dengan mengoptimumkan sistem pemeliharaan itu sendiri berkait dengan beberapa kondisi yang dialami oleh pabrik tersebut, ini adalah konsep pemeliharaan produktif. Pengurangan kerusakan yang tidak diingini merupakan elemen yang sangat penting bagi semua tipe sistem pemeliharaan, pengurangan ini dapat diperoleh dengan teknologi yang dapat mengidentifikasi umur mesin dan equipment tanpa harus mesinnya dibongkar. Kerjasama yang baik diantara