Keseimbangan Persediaan Produk dan Kebutuhan Pasar
31
seminimal mungkin, namun di lain pihak seringkali konsumen mengeluh karena pada saat membutuhkan suatu produk perusahaan
tidak bisa memenuhinya karena kehabisan persediaan. Manajemen harus mengatur agar perusahaan berada pada suatu kondisi dimana
kedua kepentingan tersebut dapat terpuaskan. Yang dikategorikan sebagai inventory adalah bahan baku, barang setengah jadi, sparepart
dan komponen serta barang jadi. Setiap perusahaan memiliki jenis inventory, perencanaan dan sistem pengendalian yang spesifik.
Fungsi utama persediaan adalah untuk menjamin kelancaran mekanisme pemenuhan barang sesuai dengan kebutuhan sehingga
perusahaan yang dikelola mencapai kinerja yang optimal. Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi dalam sistem persediaan
adalah hal-hal yang berkaitan dengan penentuan kuantitas barang yang akan dibuat atau dipesan, saat pembuatan atau pemesanan
serta jumlah persediaan pengamannya yang dikaitkan dengan biaya pembuatan atau pemesanan, biaya penyimpanan dan biaya
kekurangan barang. Bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi merupakan macam-macam bentuk dari persediaan dan
persediaan berhubungan dengan stok dari apapun yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Meskipun persediaan mewakili sebagian
besar dari investasi bisnis yang harus dikelola dengan baik untuk memaksimalkan keuntungan.
Persediaan berhubungan dengan bermacam-macam hal diantara adalah sebagai berikut :
1. Menjaga keseimbangan stok Menjaga keseimbangan stok artinya menjaga jumlah barang yang
disimpan di gudang sebagai persediaan tidak terlalu sedikit karena dapat mengganggu proses produksi tetapi juga tidak terlalu banyak
karena akan memakan biaya investasi yang tinggi. Batas bawah stok atau safety stock dan batas atas stok perlu dijaga agar tidak
sampai terlampaui.
32
2. Meningkatkan perputaran turnover barang persediaan tanpa mengorbankan tingkat pelayanan
Persediaan yang baik adalah yang mempunyai tingkat pergerakan yang cepat dengan demikian gudang lebih difungsikan sebagai
buffer atau penyimpanan sementara dari proses penerimaan ke pemakaian.
3. Menjaga stok terendah Untuk meminimalkan biaya yang berkaitan dengan operasional
persediaan perlu diusahakan agar stok berada pada level sedikit di atas stok terendah tetapi tidak membahayakan persediaan. Begitu
stok terendah terlampaui maka segera dilakukan pemesanan ulang terhadap barang tersebut. Hal ini perlu dipertimbangkan masalah
tenggang waktu lead time pemesanannya. 4. Memelihara bermacam-macam stok yang sangat luas tetapi tidak
menghabiskan dengan cepat sehingga menipis. 5. Mempunyai persediaan yang mencukupi tanpa item-item yang
usang atau tidak terpakai. 6. Selalu mempunyai stok yang diinginkan tetapi tidak item yang
lambat, ketika persediaan tidak dikelola dengan benar dan menjadi tidak dipercaya, tidak efisien dan mahal, tidak hanya item yang
disimpan, pajak asuransi dan juga biaya yang ada dalam inventory. Persediaan barang di gudang merupakan stok barang dalam
suatu waktu yang merupakan aset nyata tangible asset yang dapat dilihat dan diukur. Material yang disimpan di gudang jika ditinjau dari
sudut pandang bisnis merupakan suatu sumber daya menganggur yang menunggu proses lebih lanjut. Barang yang disimpan di gudang
dapat berupa : a. Bahan baku raw material
b. Barang setengah jadi work in progress c. Sparepart atau komponen untuk mesin dan peralatan
33
d. Barang jadi Secara ideal sebenarnya perusahaan tidak menginginkan
penyimpanan barang di gudang asalkan setiap kebutuhannya dapat dipenuhi secara langsung just in time. Tetapi dalam kenyataan
kondisi demikian sangatlah sulit dilakukan sehingga untuk menjamin kelangsungan bisnisnya mau tidak mau perusahaan mengadakan
penyimpanan barang di gudang. Perusahaan hanya dapat melakukan usaha meminimalkan jumlah persediaan di gudang dengan melakukan
manajemen secara efektif dan efisien. Secara garis besar biaya persediaan di gudang meliputi :
1. Holding costs Ongkos ini berhubungan dengan ongkos penyimpanan atau
“carrying” inventori pada periode tertentu.
2. Orderingsetup costs Ongkos yang berhubungan dengan ongkos pembelian atau
pemasanan per sekali belipesan. 3. Stock out costs
Kerugian akibat demand tidak terpenuhi pada periode tertentu baik sementara atau permanen.
Persediaan akan menimbulkan konsekuensi terhadap biaya atau ongkos persediaan sehingga perusahaan harus melakukan
manajemen persediaan sebaik mungkin dengan tujuan untuk menjaga kelangsungan permintaan konsumen dengan biaya seminimal
mungkin. Berikut ini merupakan alasan-lasan mengapa perusahaan
menyimpan persediaan materialnya di gudang.