mengaktifkan dukungan sosial. Suasana kerja yang baik tercipta antara lain karena adanya dukungan sosial di lingkungan sekitar individu, sehingga dapat
meningkatkan semangat kerja dan mencegah
stresor
dari lingkungan kerja berkembang menjadi stres.
4.4.3 Beban Kerja Dan Dukungan Sosial Secara Simultan Berpengaruh
terhadap Stres Kerja Perawat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh beban kerja dan dukungan sosial terhadap stres kerja pada perawat RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. Stres kerja dapat mempengaruhi kinerja perawat, untuk itu penting bagi pihak manajemen RS PKU Muhammadiyah untuk memperhatikan stres kerja
perawat. Berdasarkan hasil penelitian, skor tertinggi variabel beban kerja terletak pada
jumlah pekerjaan. Sedangkan skor tertinggi variabel dukungan sosial terletak pada indikator dukungan dari keluarga dan pasangan. Ketika perawat mendapat
dukungan yang baik dari keluarga dan pasangan, perawat akan merasa diperhatikan dan mendapatkan kenyamanan untuk dapat mengatasi stres kerja
yang dihadapi di lingkungan kerja. Dengan jumlah beban kerja yang sesuai didukung dengan orang-orang sekitar, maka stres kerja akan rendah.
Stres kerja diakibatkan oleh jumlah beban yang harus dikerjakan terlalu banyak, untuk itu beban kerja harus disesuaikan dengan kemampuan yang
dimiliki oleh perawat supaya tidak terjadi stres kerja. Stres kerja yang tinggi akan berpengaruh pada kinerja perawat, untuk itu penting bagi pihak manajemen RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk memperhatikan tingkat stres kerja
perawat. Sehingga, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak beban kerja maka stres kerja perawat RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta akan semakin tinggi dan semakin tinggi dukungan sosial maka stres kerja perawat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta akan semakin menurun.
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang pengaruh beban kerja dan dukungan sosial terhadap stres kerja perawat RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1
Beban kerja X
1
berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja Y perawat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hal ini dapat dibuktikan
berdasarkan hasil analisis regresi yang diperoleh dan disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima. Jadi, apabila jumlah beban kerja perawat
bertambah maka stres kerja perawat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta akan meningkat. Beban kerja yang terlalu banyak akan menurunkan kinerja
perawat, sehingga stres kerja yang dihadapi juga akan meningkat. Dengan bertambahnya tingkat stres kerja perawat, maka akan berdampak pada kinerja
perawat dan juga produktivitas rumah sakit yang menurun. 2
Dukungan sosial X
2
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap stres kerja Y perawat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dari hasil analisis regresi
dapat disimpulkan pula bahwa hipotesis kedua diterima. Dukungan sosial yang tinggi yang diberikan dari orang-orang disekitar perawat akan mampu
menekan tingginya tingkat stres kerja yang terjadi di lingkungan kerja. Jadi, jika dukungan sosial yang diterima oleh perawat tinggi, baik itu dari keluarga,
rekan kerja maupun atasan, perawat akan lebih mudah menekan tingkat stres kerja yang akan muncul.
3 Beban kerja X
1
dan dukungan sosial X
2
berpengaruh dan signifikan terhadap stres kerja Y perawat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Sehingga dapat disimpulkan pula hipotesis ketiga diterima. Semakin tinggi beban kerja semakin tinggi pula tingkat stres kerja yang dialami perawat dan
semakin tinggi dukungan sosial yang diterima, maka semakin rendah tingkat stres kerja yang dialami perawat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Beberapa kekurangan yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1
Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel independen R
2
=0,047 atau 4,7 untuk memprediksi variabel dependen. Jumlah variabel yang diambil
lebih banyak untuk peneliti selanjutnya dapat mengetahui lebih banyak faktor terkait stres kerja perawat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
2 Penelitian ini menggunakan kuesioner sehingga data yang dikumpulkan
hanya menggambarkan pendapat perawat terhadap stres kerja, sehingga peneliti tidak bisa mengontrol jawaban perawat yang tidak menunjukkan
keadaan yang sesungguhnya. Kuesioner juga dapat memunculkan data yang dihasilkan mempunyai kesempatan terjadi bias karena perbedaan persepsi
antara peneliti dengan perawat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1 Pihak manajemen RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebaiknya
memperhatikan aspek-aspek yang dapat mengakibatkan stres kerja. Hal