dukungan sosial berpengaruh negatif dan signifikan yang artinya dukungan sosial dapat memoderasi pengaruh beban kerja terhadap stres kerja perawat.
Penelitian yang dilakukan oleh Prihatini 2007 dengan judul Analisis Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat Di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD
Sidikalang, menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat di seluruh ruang rawat inap, dengan tingkat
signifikan dan koefisien korelasi yang bervariasi. Penelitian yang dilakukan oleh Al Rub 2003 dengan judul
The Relationships between Job Stres, Job Performance, and Social Support Among Hospital Nurses,
menunjukan bahwa dukungan sosial dari rekan kerja dan supervisor dapat meningkatkan kinerja dan mengurangi tingkat stres kerja pada perawat.
Supardi 2007, melakukan penelitian dengan judul Analisa Stres Kerja pada Kondisi dan Beban Kerja Perawat dalam Klasifikasi Pasien di Ruang Rawat Inap
Rumkit TK II Putri Hijau Kesdam IBB Medan, menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna tipe kepribadian, kondisi kerja dan beban kerja terhadap
stres kerja. Dan koefisien regresi kondisi kerja memperlihatkan kontribusi paling besar terhadap terjadinya stres kerja kemudian tipe kepribadian dan beban kerja.
2.3 Kerangka Berpikir
2.3.1 Pengaruh Beban Kerja terhadap Stres Kerja Perawat
Beban kerja mempengaruhi stres kerja. Beban kerja yang diberikan kepada perawat harus disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki. Jika jumlah beban kerja
yang diberikan melampaui kapasitas perawat, tentu saja hal itu akan mengurangi
produktivitas kerja perawat, karena dalam melaksanakan tugasnya, perawat akan merasa kelelahan. Jika jumlah beban kerja terlalu sedikit juga dapat mempengaruhi
kesejahteraan psikologis seseorang. Pada pekerjaan sederhana, dimana banyak terjadi pengulangan akan timbul rasa bosan dan monoton. Beban kerja baik secara
kuantitas dimana tugas - tugas yang harus dikerjakan terlalu banyaksedikit maupun secara kualitas dimana tugas yang harus dikerjakan membutuhkan keahlian. Bila
banyaknya tugas tidak sebanding dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia maka akan menjadi sumber stres Davis Newstron dalam
Supardi, 2007. Kecepatan dalam bekerja juga dapat mempengaruhi stres kerja perawat. Perawat dituntut untuk bekerja dengan cepat dan sigap, terutama dalam
menangani pasien yang sedang kritis. Jika waktu yang tersedia tidak dapat mengimbangi kecepatan dalam bekerja, maka akan menjadi sumber stres.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Supardi 2007 menunjukkan bahwa kondisi kerja memperlihatkan kontribusi paling besar terhadap terjadinya stres kerja
kemudian tipe kepribadian dan beban kerja. Oleh karenanya, bisa dikatakan bahwa beban kerja berpengaruh terhadap stres kerja. Beban kerja di rumah sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta saat ini masih tinggi. Perawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta harus mengerjakan beban kerja baik secara kualitatif
maupun kuantitatif yang disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki. Namun demikian, perawat merasa beban yang diberikan tidak sesuai dengan kapasitas,
mulai dari
jobdesk
, jam kerja, dan lain sebagainya. Beban kerja diyakini