d. Dukungan informatif, dukungan yang diberikan kepada individu dapat berupa
pemberian informasi, nasehat, pengarahan, saran atau pertimbangan, mengenai apa yang harus dilakukan seseorang, terutama dalam mengatasi persoalan yang
sedang dihadapi.
2.1.3.3 Indikator Dukungan Sosial
Dukungan sosial dibentuk oleh tiga indikator Murtiningrum, 2005, yaitu, pasangan hidup suami atau istri dan keluarga, atasan, dan rekan kerjateman.
Keluarga dan pasangan hidup berpotensi sebagai sumber dukungan dan senantiasa bersedia untuk memberikan bantuan dan dukungannya ketika individu
membutuhkan. Atasan, yaitu pimpinan atau seseorang dengan kemampuannya berusaha mendorong sejumlah orang agar bekerja sama dengan melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama Hasibuan, 2001. Atasan berperan dalam memberikan motivasi, perlindungan dan pengarahan kepada
perawat sehingga perawat akan merasa diperhatikan dan dilindungi. Selanjutnya adalah rekan kerja, yaitu teman atau kawan persekutuan. Dukungan sosial dari rekan
kerja dapat berupa dukungan emosional, material, dan integrasi sosial. Perawat dapat berbagi pertolongan, kenyamanan, simpati, dan ikatan sosial sehingga perawat
tidak lagi merasa kesepian.
2.1.3.4 Dampak Dukungan Sosial
Dukungan sosial yang diterima oleh seseorang diharapkan dapat meringankan beban yang dihadapi. Seseorang yang mendapat dukungan sosial akan merasa
diperhatikan, dihargai dan dicintai. Dukungan sosial dapat memberikan kenyamanan
fisik dan psikologis kepada individu dilihat dari bagaimana dukungan sosial mempengaruhi kejadian dan efek dari keadaan kecemasan. Menurut Lieberman,
1992 secara teoritis dukungan sosial dapat menurunkan munculnya kejadian yang dapat mengakibatkan kecemasan. Menurut Rush dalam Sulistyantini, 1997, stres
dapat dihilangkan dengan cara mengaktifkan dukungan sosial. Suasana kerja yang baik tercipta antara lain karena adanya dukungan sosial di lingkungan individu,
sehingga dapat meningkatkan semangat kerja dan mencegah
stresor
dari lingkungan kerja berkembang menjadi stres.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian – penelitian yang berhubungan dengan beban kerja dan dukungan
sosial terhadap stres kerja menunjukkan hasil yang beraneka ragam sebagai berikut : Penelitian yang dilakukan Almasitoh 2011 yang berjudul Stres Kerja Ditinjau
dari Konflik Peran Ganda dan Dukungan Sosial pada Perawat, memiliki kesimpulan bahwa dukungan sosial berpengaruh negatif terhadap stres kerja perawat, artinya
bahwa dukungan sosial memang sangat diperlukan perawat untuk mengurangi stres yang dialaminya. Jika dukungan sosial rendah, maka tingkat stres tinggi, dan jika
dukungan sosial tinggi, maka tingkat stres yang dialami rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati 2014 yang berjudul Pengaruh Beban
Kerja terhadap Stres Kerja dengan Dukungan Sosial sebagai Variabel Moderating pada tahun 2014, menunjukan bahwa beban kerja berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap stres kerja perawat dan variabel selisih nilai mutlak beban kerja dengan