Gastroenteritis biasanya terjadi pada masyarakat yang berpendidikan rendah dan berpendapatan rendah, hal ini dikaitkan dengan tingkat kesehatan yang kurang.
8
b. Distribusi Berdasarkan Tempat
Gastroenteritis merupakan salah satu penyebab kematian bayi di daerah tropis. Di negara yang sedang berkembang, kejadian gastroenteritis lebih tinggi
pada penduduk perkotaan yang padat dan kumuh. Sedangkan di negara maju dengan tingkat pendidikan dan kesehatan tinggi, kejadian gastroenteritis jauh
lebih rendah. Hal ini erat kaitannya dengan kurangnya pencemaran minuman pada anak dan sebagian lagi dikarenakan faktor pencegahan imunologik dari ASI.
8
c. Distribusi Berdasarkan Waktu
Di negara-negara yang beriklim empat musim, gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri sering terjadi pada musim panas, sedangkan yang
disebabkan oleh virus terjadi pada musim dingin. Di Indonesia, gastroenteritis yang disebabkan oleh rotavirus dapat terjadi sepanjang tahun, dengan puncak
kejadian pada pertengahan musim kemarau Juli-Agustus, sedangkan yang disebabkan oleh bakteri puncaknya pada pertengahan musim hujan Januari-
Februari.
9
2.2.2. Frekuensi
Gastroenteritis merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak di negara berkembang. Menurut Centers of Disease and
Prevention CDC terdapat 1,3 miliar kasus gastroenteritis dan 3,2 juta kematian setiap tahunnya pada bayi dan balita. Secara keseluruhan anak mengalami rata-
rata 3,3 kasus gastroenteritis pertahun dan terdapat lebih dari 9 episode
Universitas Sumatera Utara
pertahunnya. Sekitar 80 bayi dan balita disebabkan oleh dehidrasi sebagai akibat kehilangan cairan elektrolit melalui tinjanya. Menurut laporan Departemen
Kesehatan Indonesia setiap anak mengalami gastroenteritis diare 1,6-2 kali setahun. Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas yang dilaksanakan dibeberapa
Propinsi di Indonesia pada tahun 2011, melaporkan bahwa angka nasional prevalensi klinis gastroenteritis sebesar 9,0, dengan rentang 4,2-18,9.
Beberapa provinsi mempunyai prevalensi gastroenteritis diatas angka nasional 9 di 14 provinsi, prevalensi tertinggi di NAD sebesar 18,9 dan terendah di
DI Yogyakarta sebesar 4,2.
13
Pada tahun 2010 terdapat 318 penderita gastroenteritis yang dirawat inap di RSUD Puri Husada Tembilahan dengan dehidrasi ringan sebanyak 98 orang,
dehidrasi sedang sebanyak 148 orang dan dehidrasi berat sebanyak 72 orang.
2.2.3. Determinan a.
Penjamu
Beberapa faktor risiko pada penjamu host yang dapat meningkatkan kerentanan penjamu terhadap kuman penyebab gastroenteritis antara lain :
9
a.1 Tidak mendapat ASI sampai usia 2 tahun. ASI mengandung antibodi yang
dapat melindungi terhadap kuman penyebab gastroenteritis. a.2
Malnutrisi dan BBLR Bayi Berat Lahir Rendah.Beratnya penyakit, lamanya diare dan risiko kematian karena gastroenteritis meningkat pada
bayi yang mengalami gangguan gizi dan BBLR. a.3
Imunodefisiensi penurunan kekebalan tubuh.
Universitas Sumatera Utara
a.4 Campak ; Gastroenteritis sering terjadi dan berakibat pada bayi atau anak-
anak yang sedang menderita campak dalam 4 minggu terakhir. Hal ini akibat penurunan kekebalan tubuh penderita.
b. Agen Agent