Komplikasi Gambar 5.7. Diagram Pie Bayi penderita Gastroenteritis Berdasarkan Penatalaksanaan Gambar 5.8. Diagram Pie Bayi Penderita Gastroenteritis Berdasarkan Lama Rawatan Rata-rata

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa banyaknya penderita yang mengalami dehidrasi ringan dapat dikaitkan dengan pengetahuan dan tindakan orang tua yang sudah cukup baik memberikan pertolongan pertama pada anak berupa oralit ataupun makanan cair lainnya saat gejala gastroenteritis baru muncul sehingga anak tidak sempat kehilangan banyak cairan yang berakibat dehidrasi berat.

5.1.7. Komplikasi Gambar 5.7. Diagram Pie Bayi penderita Gastroenteritis Berdasarkan

Komplikasi yang Dirawat Inap Di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2011-2012 Berdasarkan gambar 5.7 di atas dapat dilihat bahwa proporsi bayi penderita gastroenteritis yang dirawat inap di RSUD Puri Husada Tembilahan yang mengalami komplikasi sebesar 14,4, sedangkan yang tidak mengalami komplikasi sebesar 85,6. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian dapat diasumsikan bahwa hanya sedikit penderita yang mengalami komplikasi dapat dikaitkan dengan pendidikan orang tua yang sudah cukup baik, untuk segera mencari pengobatan saat anak menderita sakit.

5.1.8. Penatalaksanaan Gambar 5.8. Diagram Pie Bayi Penderita Gastroenteritis Berdasarkan

Penatalaksanaan yang Dirawat Inap di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2011-2012 Berdasarkan gambar 5.8 di atas dapat dilihat bahwa proporsi bayi penderita gastroenteritis yang dirawat inap di RSUD Puri Husada Tembilahan berdasarkan penatalaksanaan terbanyak adalah pemberian cairan intravenainfus yaitu sebesar 51,4, pemberian cairan oralit 38,4, dan pemberian obat antibiotik 10,2. Pemberian cairan intravenainfus merupakan penatalaksanaan yang paling sering dilakukan di rumah sakit, hal ini dikarenakan adanya persepsi bahwa jenis rehidrasi ini lebih cepat menangani gastroenteritis dan mengurangi lama Universitas Sumatera Utara perawatan di rumah sakit, dan juga kehilangan cairan tubuh pada penderita gastroenteritis dalam jumlah yang banyak sehingga dalam penatalaksanaannya di rumah sakit adalah untuk menyediakan cairan rehidrasi guna mencegah dan menangani dehidrasi.

5.1.9. Lama Rawatan Rata-rata

Lama rawatan rata-rata bayi penderita gastroenteritis yang dirawat inap di RSUD Puri Husada Tembilahan tahun 2011-2012 adalah 3,43 hari SD = 1.975, dengan koefisien sebesar 57,58 10 yang artinya adalah lama rawatan rata- rata bayi penderita gastroenteritis yang dirawat inap di RSUD Puri Husada Tembilahan tahun 2011-2012 adalah bervariasi, dimana lama rawatan minimum adalah 1 hari dan maksimum adalah 14 hari. Penderita gastroenteritis yang dirawat maksimum hingga 14 hari merupakan penanganan perawatan yang cukup lama, hal ini dikarenakan oleh tindakan pelayanan kesehatan dirumah sakit yang masih kurang dan berhubungan dengan kinerja petugas pelayanan kesehatan yang belum memadai. Lama sakit penderita gastroenteritis tergantung pada jenis kuman penyebabnya. Pada gastroenteritis akibat virus umumnya berlangsung selama beberapa hari 3-4 hari dimana anak hanya memerlukan perawatan ringan seperti istirahat dan pemberian cairan yang adekuat. Pada umumnya gastroenteritis pada bayi di Indonesia tidak lagi menunjukkan gejala klinis setelah hari kelima perawatan di rumah sakit. 15 Universitas Sumatera Utara 5.1.10. Keadaan Sewaktu Pulang Gambar 5.9. Diagram Pie Bayi Penderita Gastroenteritis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang yang Dirawat Inap di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2011-2012 Berdasarkan gambar 5.9 di atas dapat dilihat bahwa proporsi bayi penderita gastroenteritis berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang dirawat inap di RSUD Puri Husada Tembilahan terbanyak adalah sembuh yaitu sebesar 70,5, pulang atas permintaan sendiri PAPS 24,7, dan meninggal 4,8. Dari hasil penelitian dapat diasumsikan tingginya angka Case Fatality Rate CFR sebesar 4,8, menunjukkan bahwa target departemen kesehatan RI untuk menurunkan angka CFR sampai 0 belum tercapai. 19 Masih tingginya angka kematian bayi di RSUD Puri Husada Tembilahan banyak disebabkan oleh penanganan perawatan di rumah sakit yang kurang tanggap, di temukan dari 4,8 bayi yang meninggal sebanyak 7 orang bayi Universitas Sumatera Utara diantaranya terdiri dari Laki-laki sebanyak 5 oarang dan perempuan sebanyak 2 orang.

5.2. Analisa Statistik