Pencegahan Sekunder Spesific Protection

b. Spesific Protection

Kegiatan Spesific Protection perlindungan spesifik dalam upaya mencegah terjadinya gastroenteritis pada bayi dapat berupa pemberian imunisasi campak. Diare sering timbul menyertai campak, sehingga pemberian imunisasi campak juga dapat mencegah diare. Oleh karena itu beri anak imunisasi campak segera setelah anak berumur 9 bulan. Diare sering terjadi dan berakibat berat pada anak-anak yang sedang menderita campak dalam 4 minggu terakhir. 18

2.5.2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan Sekunder atau pencegahan tingkat kedua ini diberikan pada masa patogenesis dengan tujuan mencegah kehilangan banyak cairan. Sasaran pada pencegahan ini adalah penderita gastroenteritis yang diharapkan agar tidak terjadi dehidrasi yang berkelanjutan. Kegiatan yang dapat dilakukan pada pencegahan ini berupa Early Diagnosis and Prompt Treatment yaitu diagnosa dan pengobatan secepatnya. 18 Pengobatan pertama yang dapat dilakukan pada penderita gastroenteritis adalah memberikan cairan oralit secepatnya untuk mencegah kehilangan banyak cairan. Sementara pemberian obat-obatan yang berkhasiat menghentikan diare secara cepat justru akan memperburuk keadaan karena akan menyebabkan terkumpulnya cairan di usus dan akan menyebabkan terjadinya perlipatgandaan kuman. 18 Keluhan utama yang sering dialami oleh penderita gastroenteritis adalah adanya muntah, dan demam. Hal ini dapat berakibat terjadinya dehidrasi dan penurunan berat badan sampai akhirnya terjadi gangguan gizi pada bayi. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya penatalaksanaan gastroenteritis di rumah sakit ditujukan untuk mengobati dehidrasi dan menggantikan cairan yang hilang melalui tinja, dengan atau tanpa muntah, yaitu dengan cara rehidrasi : 1. Pemberian Oralit. Segera apabila gejala dehidrasi sudah mulai timbul, dengan takaran oralit; 1 bungkus oralit 200 cc dimasukkan kedalam 1 gelas air di aduk sampai larut, kemudian diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok. Jika muntah berikan satu sendok oralit, tunggu 5-10 menit dan lanjutkan lagi sedikit demi sedikit. 2. Pemberian cairan intravena infus Pemberian cairan intravena dilakukan apa bila terjadi penurunan berat badan lebih dari 10, dan diberikan 50-200 mlkgBB24 jam, Bolus dalam satu jam NaCl atau RL. Semua anak yang mendapatkan cairan infus diukur berat badannya, 6-8 jam setelah pemberian cairan. 3. Pemberian obat antibiotik Pemberian obat-obatan yang dilakukan dalam penatalaksanaan pada bayi gastroenteritis adalah memberikan pengobatan yang tepat terhadap penyebab gastroenteritis dan diberikan setelah mengetahui penyebab yang pasti. Jika penyebabnya berasal dari infeksi diberikan antibiotik, dan jika tidak berasal dari infeksi, antibiotik juga dapat diberikan jika pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan bakteri patogen. Antibiotik dapat diberikan dengan memperhatikan umur, perjalanan penyakit, sifatnya dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara Prinsip penatalaksanaan penderita gastroenteritis adalah : 18 a. Mencegah terjadinya dehidrasi Mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan dengan memberikan minum lebih banyak atau cairan pengganti seperti air tajin, kuah sayur dan air sup. b. Mengobati dehidrasi Bila terjadi dehidrasi, pengobatan yang cepat dan tepat adalah pemberian oralit. Bila terjadi dehidrasi berat, penderita harus segera diberi cairan intravena Ringer Laktat sebelum dilanjutkan terapi oral. c. Memberikan makanan Anak yang masih diberikan ASI jangan dihentikan, justru dianjurkan agar lebih sering diberi ASI. Sangat penting untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup selama diare terutama anak dengan gizi kurang, karena pulihnya mukosa usus tergantung dari nutrisi yang cukup. Berdasarkan penilaian derajat dehidrasi, maka penatalaksanaan gastroenteritis dapat dilakukan sebagai berikut : a. Gastroenteritis diare dengan dehidrasi ringan Pada keadaan ini dapat di tangani oleh ibu atau kader kesehatan dengan cara memberikan oralit dan makanan cair seperti air tajin, sup dan kuah sayur. Kebutuhan cairan dan elektrolit pada dehidrasi ringan sebanyak 180 mlkg. Universitas Sumatera Utara b. Gastroenteritis diare dengan dehidrasi sedang pada keadaan ini perawatan dan pengobatan penderita sebaiknya didampingi oleh petugas kesehatan. Berikan oralit sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Kebutuhan cairan dan elektrolit pada dehidrasi sedang sebanyak 220 mlkg. c. Gastroenteritis diare dengan dehidrasi berat Pada keadaan ini penderita harus segera di infus karena sudah mengalami banyak kekurangan cairan sementara kesadarannya sudah menurun, cairan yang diberikan adalah Ringer Laktat melalui intravena. Bila kesadaran penderita mulai membaik maka segera berikan oralit. Kebutuhan cairan dan elektrolit pada dehidrasi berat sebesar 260 mlkg. Pemberian obat-obatan yang berkhasiat menghentikan diare secara cepat justru akan memperburuk keadaan karena akan menyebabkan terkumpulnya cairan di usus dan akan menyebabkan terjadinya berlipatgandaan kuman.

2.5.3. Pencegahan Tertier