Pengertian Gastroenteritis Distribusi Berdasarkan Tempat Agen Agent

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Gastroenteritis

Gastroenteritis adalah peradangan pada mukosa membran lambung dan usus halus yang ditandai dengan gejala diare, mual, muntah dan demam ringan disertai hilangnya nafsu makan dan rasa tidak enak di perut. 6 Diare adalah suatu gejala penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari. Diare juga merupakan penyebab penting dari gizi buruk, akibatnya tubuh tidak dapat memanfaatkan makanan dengan efektif. 6 Diare akut adalah diare yang timbul secara mendadak dan bisa berlangsung terus sampai beberapa hari dan biasanya kurang dari 2 minggu yang disebabkan oleh infeksi usus. 7

2.2. Epidemiologi Gastroenteritis

2.2.1. Distribusi a.

Distribusi Berdasarkan Orang Gastroenteritis merupakan salah satu penyakit infeksi yang terjadi diseluruh dunia. Gastroenteritis sering terjadi pada bayi yang berumur 0-12 bulan atau dibawah satu tahun, Kejadian gastroenteritis pada laki-laki hampir sama dengan perempuan. Gastroenteritis lebih sering terjadi pada anak-anak dan lansia disebabkan daya tahan tubuh yang lemah dan mudah mengalami dehidrasi. Universitas Sumatera Utara Gastroenteritis biasanya terjadi pada masyarakat yang berpendidikan rendah dan berpendapatan rendah, hal ini dikaitkan dengan tingkat kesehatan yang kurang. 8

b. Distribusi Berdasarkan Tempat

Gastroenteritis merupakan salah satu penyebab kematian bayi di daerah tropis. Di negara yang sedang berkembang, kejadian gastroenteritis lebih tinggi pada penduduk perkotaan yang padat dan kumuh. Sedangkan di negara maju dengan tingkat pendidikan dan kesehatan tinggi, kejadian gastroenteritis jauh lebih rendah. Hal ini erat kaitannya dengan kurangnya pencemaran minuman pada anak dan sebagian lagi dikarenakan faktor pencegahan imunologik dari ASI. 8

c. Distribusi Berdasarkan Waktu

Di negara-negara yang beriklim empat musim, gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri sering terjadi pada musim panas, sedangkan yang disebabkan oleh virus terjadi pada musim dingin. Di Indonesia, gastroenteritis yang disebabkan oleh rotavirus dapat terjadi sepanjang tahun, dengan puncak kejadian pada pertengahan musim kemarau Juli-Agustus, sedangkan yang disebabkan oleh bakteri puncaknya pada pertengahan musim hujan Januari- Februari. 9

2.2.2. Frekuensi

Gastroenteritis merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak di negara berkembang. Menurut Centers of Disease and Prevention CDC terdapat 1,3 miliar kasus gastroenteritis dan 3,2 juta kematian setiap tahunnya pada bayi dan balita. Secara keseluruhan anak mengalami rata- rata 3,3 kasus gastroenteritis pertahun dan terdapat lebih dari 9 episode Universitas Sumatera Utara pertahunnya. Sekitar 80 bayi dan balita disebabkan oleh dehidrasi sebagai akibat kehilangan cairan elektrolit melalui tinjanya. Menurut laporan Departemen Kesehatan Indonesia setiap anak mengalami gastroenteritis diare 1,6-2 kali setahun. Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas yang dilaksanakan dibeberapa Propinsi di Indonesia pada tahun 2011, melaporkan bahwa angka nasional prevalensi klinis gastroenteritis sebesar 9,0, dengan rentang 4,2-18,9. Beberapa provinsi mempunyai prevalensi gastroenteritis diatas angka nasional 9 di 14 provinsi, prevalensi tertinggi di NAD sebesar 18,9 dan terendah di DI Yogyakarta sebesar 4,2. 13 Pada tahun 2010 terdapat 318 penderita gastroenteritis yang dirawat inap di RSUD Puri Husada Tembilahan dengan dehidrasi ringan sebanyak 98 orang, dehidrasi sedang sebanyak 148 orang dan dehidrasi berat sebanyak 72 orang.

2.2.3. Determinan a.

Penjamu Beberapa faktor risiko pada penjamu host yang dapat meningkatkan kerentanan penjamu terhadap kuman penyebab gastroenteritis antara lain : 9 a.1 Tidak mendapat ASI sampai usia 2 tahun. ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi terhadap kuman penyebab gastroenteritis. a.2 Malnutrisi dan BBLR Bayi Berat Lahir Rendah.Beratnya penyakit, lamanya diare dan risiko kematian karena gastroenteritis meningkat pada bayi yang mengalami gangguan gizi dan BBLR. a.3 Imunodefisiensi penurunan kekebalan tubuh. Universitas Sumatera Utara a.4 Campak ; Gastroenteritis sering terjadi dan berakibat pada bayi atau anak- anak yang sedang menderita campak dalam 4 minggu terakhir. Hal ini akibat penurunan kekebalan tubuh penderita.

b. Agen Agent

Penyakit gastroenteritis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 11 b.1 Faktor infeksi Agent penyebab infeksi saluran pencernaan gastroenteritis meliputi : Bakteri : Escherchia coli, Salmonella typhi, Salmonella paratyphi, Shigella dysentrie, Shigella flexneri, Vibrio cholera, Vibrio eltor, Vibrio parahemolyticus, Clostridium perfringens, Campilobacter staphylococcus sp, Coccidiosis. Virus : Rotavirus, Norwalkvirus, Adenovirus, dan Norovirus. Parasit dan protozoa : Entamoeba histolitica, Giardia lamblia, Taenia solium, Taenia saginata, Oxyorus vermicularis, S. srercoralis. Jamur : Candidiasis, Candida albicans, Zygomycosis, dan Coccidio idomycosis. b.2 Faktor non infeksi a. Faktor malabsorbsi. Faktor malabsorbsi seperti : malabsorbsi karbohidrat, disakarida intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa, monosakarida intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa, malabsorbsi lemak, malabsorbsi protein. Pada bayi dan anak-anak adalah intoleransi laktosa. b. Faktor makanan. Universitas Sumatera Utara seperti makanan basi yang tercemar, makanan laut yang terkontaminasi dengan racun kimia, makanan beracun, dan alergi makanan. 10 c. Efek samping penggunaan obat. misalnya obat antasid yang mengandung magnesium dalam jumlah besar, antibiotik, obat-obat anti kanker, dan obat pencahar. 22

c. Lingkungan Environment