Sistematika Pembahasan Pendekatan Penelitian

27

BAB II LATAR BELAKANG BERDIRINYA PARTAI MASYUMI

A. Berdirinya Partai Masyumi

Negara Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritasnya seorang muslim. Tidaklah mengherankan kiranya jika Indonesia dikatakan sebagai ranah muslim diantara sekian banyak negara muslim di berbagai penjuru dunia. Ironisnya, di dalam percaturan ekonomi dan politik nasional, nasib umat Islam Indonesia berlawanan dengan jumlah penduduknya. Dalam konteks ini, tidak dipungkiri bahwa pemikiran dan gerakan politik Islam yang tumbuh dan berkembang di tanah airacapkali dipengaruhi oleh berbagai pemikiran dan gerakan politik di tingkat global. Kesadaran politik di masa kolonial membuktikan bahwa pemimpin muslim mengetahui apa yang dirakan rakayat. Ketika tokoh-tokohIslam semakin menyadari tentang keresahan, penderitaan rakyat akibat kondisi kolonial dan pentingnya pengaruh politik akhirnya mendorong para Kyai dan ulama untuk menghimpun kekuatan.Landasan ideologi Islam digunakan sebagai perjuangan politik untuk melawan kekuasaan colonial.Ideologi Islam terwujud sebagai sarana untuk mengangkat harga diri berhadapan dengan kekuasaan kolonial. 1 Mayoritas penduduk Indonesia merupakan muslim hingga para 1 Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam di Indonesia Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012, hlm.34. tokoh kemerdekaan sehingga secara tidak langsung pengaruh yang diharapkan dalam ideologi Islam mampu tersampaikan. Menurut Ahmad Syafii Maarif, menyadari dirinya sebagai yang dianut dianut oleh mayoritas rakyat Indonesia, Islam melalui pemimpin- pemimpinnya dalam sejarah kontemporer Indonesia menyatakan bahwa negara kekuasaan politik. Politik sangat diperlukan sebagai instrumen untuk menjamin dan melaksanakan ajaran-ajarannya dalam kehidupan. 2 Kondisi ini menantang para aktivis dan pemimpin muslim untuk membenahi melalui perjuangan politik. Pada tanggal 21 September 1937 K.H. Mas Mansyur, K.H. Abdulwahab Chasbullah dan K.H. Ahmad Dahlan berhasil mendirikan MIAI Ma djelis Islam A’la Indonesia, di Surabaya. 3 Ada dua alasan pokok mengapa MIAI didirikan. Pertama, usaha politik Islam pada waktu itu masih belum maksimal, sehingga kesadaran mengadakan badan persatuan dikalangan Islam supaya kedudukan Islam di Indonesia sepadan dengan besarnya umat Islam. Kedua adalah landasan untuk membimbing pemimpin- pemimpin umat dalam membentuk MIAI yang waktu itu dipandang cukup strategis untuk menggalang persatuan diantara partai dan organisasi Islam. 4 2 Ahmad Syaffi Maarif. 1988. Islam di masa Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin, Prisma, No. 5 Tahun XVII, hlm. 25. 3 Abdul Karim. Islam dan Kemerdekaan Indonesia, Yogyakarta: Sumbangsih Press, 2005, hlm.50. 4 Ahmad Syafii Maarif. Islam dan Politik Teori belah bambu masa Demokrasi terpimpin 1959-1965Jakarta:Gema Insani Press, 1996, hlm.16. Terbentuknya MIAI menjadi kekuatan baru yang menggetarkan pemerintahan kolonial Belanda, pemerintah kolonial merasa usahanya sia-sia meskipun sudah melakukan pembuangan pemimpin nasional serta beberapa. Justru kaum muslim malah menjadi lebih gigih dalam menata perjuangan mereka. MIAI merupakan perwujudan kalangan elite tokoh politik Islam untuk menyalurkan kekuatan menghadapi kolonial. MIAI kemudian menjelma menjadi organasasi Islam tumbuh dari masa kolonial hingga ke masa pendudukan Jepang. Kedatangan Jepang pada Maret 1942, mempunyai pengaruh besar untuk partai. Partai dilarang melaksanakan kegiatannya kecuali MIAI yang dibiarkan berdiri kemudian diganti dengan Masyumi. MIAI terus dibiarkan berdiri karena Jepang menganggap bahwa keuatan Indonesia merupakan kekuatan muslim, Jepang menggunakan MIAI sebagai sarana mempersatukan muslim di bawah Jepang. Kekuatan MIAI yang kuat akhirnya menyebabkan Jepang mengambil sikap untuk memobilisir muslim. Hal ini menunjukan pengaruh kekuatan umat yang kuat sehingga Jepang merasa perlu menggunakan kekuatan Islam dibawah kaki tangannya kemudian membentuk Masyumi sebagai ganti MIAI. Hingga akhirnya pasca kemerdekaan 1945 terbentuk Masyumi baru murni Indonesia. Pada 1944 kekuatan umat Islam semakin berkembang dengan terbentuknya Hizbullah sebagai kekukatan militer muslim. Kekuatan yang terhimpun merupakan langkah positif yang harus diapresiasi ke dalam wujud kemerdekaan.