Sistem Anggota Partai Masyumi

Masyumi antara tahun 1948-1953. Suatu organisasi islam dapat menjadi anggota Masyumi bila disetujuai oleh lebih dari separuh anggota istimewa yang ada. Kecuali Ahmadiyah Lahorealiran qadian karena dianggap tidak Ahlus Sunnah wal Jamaah. 17 Eksisitensi Masyumi dalam percaturan politik nasional memang sangat berpangaruh dengan hasil berbagai anggota yang duduk dalam kursi pemerintahan. Pada awalnya partai Masyumi yang sangat solid dan mampu menyatukan kekuatan organisasi Islam, namun ketika terjadi konflik dengan Soekarno tentang masalah pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesi PRRI, sehingga anggota istimewa mulai melepaskan ikatan dengan Masyumi. Kebijaksanaan ini diambil untuk menjaga kelancaran kegiatan organisasi-organiasi yang bersangkutan dengan hambatan dalam geraknya. Permasalahan dengan presiden membawa partai Masyumi dibubarkan oleh presiden Soekarno tahun 1960. Dalam masa revolusi dukungan Masyumi didapat dari Hizbullah yang beranggotakan 50.000 orang dan jumlah ini berlipat ganda dengan proklamasi kemerdekaan. Selain mempunyai 2 anggota utama partai Masyumi juga mendirikan anak organisasi. Anak organisasi adalah organisasi yang menghimpun anggota dengan latar belakang pekerjaan tertentu.Anak organasi di bawah Masyumi bernama Muslimat wanita, Sarekat Dagang Islam Indonesia SDII, Sarekat Tani Islam Indonesia STII yang semuanya 17 Ibid, hlm. 49-50. didirikan di masa Revolusi. 18 Anak organisasi sebagai pendesak untuk mencapai tujuan-tujuan Masyumi dan menjadi alat untuk menghadapi organisasi maupun anak organisasi partai lain. Pendukung partai Masyumi sendiri cukuplah banyak dan hampir mencakup lingkup sosial maupun daerah.Organisasi pendukungnya yaitu Gerakan Pemuda Islam Indonesia GPII, Himpunan Mahasiswa Islam HMI, dan Pelajar Islam Indonesia PII.Selain itu ada pula Mathla’ul Anwar bergerak di daerah Banten, Al Khairat bergerak di pulau Sulawesi, Nahdahtul Watan bergerak di daerah Lombok. 19 Jumlah anggota pendukung partai menunjukan kecenderungan akan aliran agama, sosial maupun kelas pendidikan. Organisasi yang dihimpun dengan latar belakang sosial mampu menujukan pengaruh besar dalam tatanan masyarakat.Pengaruh agama sangat luar biasa ketika dalam lingkup masyarakat kecil mampu dirangkul.Anggota yang saling berkontribusi mengembangkan ideologi mampu mengokohkan posisi partai. Sifat keanggotaan partai Masyumi yang mampu berkembang di beberapa kelas dalam masyarakat merupakan wujud untuk menyalurkan tujuan partai.

E. Program Politik Partai Masyumi

1. Politik 18 Ibid, hlm. 56. 19 Yuzril Ihza Mahendra, op.cit., hlm. 187-188. Rumusan partai Masyumi menyebutkan bahwa partai itu menghendaki negara Indonesia menjadi suatu negara hukum yang berdasarkan ajaran- ajaran Islam.Istilah Negara Islam yang diinginkan partai Masyumi, bukan merupakan penamaan yang harus diadakan. Tetapi lebih pada bagaimana “ajaran Islam itu dapat menjiwai kehidupan berbangsa dan bernegara meskipun bukan sebagai negara Islam”. Rumusan ini bisa disebut dengan apa saja yang sesuai. Bahkan kalaupun harus dinamakan dengan Pancasila yang berasal dari bahasa Sansekerta diperbolehkan jika rakyat memang menghendaki itu. Partai Masyumi lebih memandang esensi dari pada penggunaan istilah. 20 Negara hendaklah menjamin keselamatan jiwa dan benda tiap orang dan kebebasan beragama.Partai Masyumi lebih menyukai terbentuknya kabinet presindensiil dengan tanggung jawab kepala negara kepada dewan perwakilan rakyat. DPR Dewan Perwakilan Rakyat sebaiknya terdiri dari dua badan: dewan berdasar pemilihan umum dengan perwakilan berimbang dan senat sebagai wakil daerah yang juga berdasar pemilihan umum. Hak-hak asasi manusi hendaknya dijamin dalam UUD Undang-Undang Dasar.Hak- hak politik, sosial dan ekonomi, kaum wanita sederajat dengan kaum pria. 2. Pendidikan dan Kebudayaan Menurut rumusan draf UUD Republik Indonesia yang diusulkan oleh Masyumi, sistem pendidikan nasional diarahkan untuk melahirkan manusia- manusia yang menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, keimanan kepada 20 Ibid., hlm. 204-206. Tuhan dan akhlak yang mulia. Rumusan sistem pendidikan ini tidak menyebutkan sistem Islam. Menurut tokoh-tokoh partai Masyumi rumusan- rumusan umum telah mencerminkan kehendak islam, meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit. Partai Masyumi juga merencanakan pembentukan Universitas negeri di setiap provinsi. 21 Sekolah swasta agama perlu diberi subsidi. Pengajaran rendah hendaknya juga menumbuhkan keterampilan anak, disamping pengetahuan. Pendidikan agama di sekolah pemerintah ditujukan untuk pembentukan watak dan kepribadian sehingga para pemuda menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab, berjiwa kemasyarakatan, berdisiplin, dan berkesusilaan. Pendidikan agama harus harus diajarkan menurut agama yang dianut oleh murid murid yang bersangkutan. Dalam bidang Kebudayaan, partai Masyumi menyebutkan bahwa pemerintah yang berkewajiban untuk memajukan kebudayaan dan kesenian sepanjang tidak bertentangan dengan asas-asas islam. 22 3. Ekonomi Partai Masyumi berpendapat bahwa pembangunan ekonomi memerlukan strategi pembangunan yang disusun menurut tahapan-tahapan tertentu sejalan dengan potensi-potensi yang dimiliki negara. Perekonomian hendaklah diatur menurut dasar ekonomi terpimpin.Perencanaan Produksi dan distribusi penting untuk kesejahteraan rakyat seluas-luasnya.Monopoli 21 Ibid., hlm. 264-265. 22 Ibid., hlm. 268.